Laman

Minggu, 25 Mei 2014

EXO Fanfiction: Sweet Date.

Author: Kyung0712 (@Intansnickers)

Genre: School Life,Fluff,Romance-maybe-

Cast:
- Do Kyungsoo
- Ahn Hee

Disclaimer: Yeheeettt! Aku balik lagi bawa lanjutan cerita seriesnya Kyungsoo-Ahn Hee.Dengan bantuan mbah google,setelah browsing sana-sini-lebay- akhirnya ff ini jadi jugaaaa!.Maaf kalau rada aneh dan gak nyambung.Enjoy^^

***

Aku bersenandung senang,setelah kejadian 'cemburunya Kyungsoo' beberapa hari yang lalu,kupikir sifatnya mulai berubah.

Kyungsoo mulai mengirimi ku pesan terlebih dahulu.

Kyungsoo lebih memilih makan siang di kantin dengan ku daripada dengan teman pintarnya.

Kyungsoo lebih lembut 'sedikit' daripada yang sebelumnya.

Dan Kyungsoo mengajakku kencan.

Haaahhh..semoga ini awal yang baik.

" aku tidak sabar untuk besok! " seruku senang.

Kyungsoo mengerutkan dahinya.
" memangnya besok ada apa? " tanyanya bingung.

" eiii~ jangan pura-pura lupa,besok kan kita kencan,Kyung " ucapku lalu tertawa.Kyungsoo ada-ada saja.

Kyungsoo mengangguk pelan.Seperti menggumam 'ohh' karena aku tidak begitu mendengar suaranya.

***

Aku mengetuk-ngetukkan kaki-ku di lantai.

Tidak sabar.

Semalam Kyungsoo meneleponku dan mengatakan kalau dia akan menjemput pukul 9 pagi.Tapi karena memang aku sangat sangat senang.Jadi aku bangun pukul 6,mandi dan berganti pakaian.Aku keluar dari kamar pukul 8 lewat 37 menit.

Lama ya?

Aku bingung memilih pakaian mana yang harus ku pakai.Kyungsoo tidak suka jika aku memakai pakaian yang minim bahan.Dia juga tidak suka aku memakai pakaian yang terlalu mencolok warnanya.Jadi,karena itu aku hanya memakai sweater berwarna putih bergambar tedy bear biru serta celana jins dan sepatu sneakers.Rambutku sengaja ku gerai dan hanya memakai bando sebagai aksesoris kepalaku.

Ting Tong.

Aku langsung beranjak dari sofa ruang tamu dan berlari kecil menuju pintu.

" kau sudah datang! " seruku senang.

Aku mengerjapkan mataku menyadari betapa tampannya Kyungsoo hari ini-walaupun setiap hari begitu-.Aku hanya tidak menyangka Kyungsoo mempunyai pilihan yang sama denganku.

Dia juga memakai sweater!

Bedanya,sweater Kyungsoo tidak bergambar melainkan terdapat kata-kata bahasa inggris disana.

" kau mau pergi tidak? "

Pertanyaan datar Kyungsoo menarikku ke dalam dunia nyata.Ku lihat dahi-nya mengernyit heran.

" oh maaf,hehehe "

Kyungsoo menghela nafas.
" ayo berangkat! " ajaknya sambil menarik tanganku lembut.

***

Aku mengerutkan dahi setelah menyadari aku dan Kyungsoo melewati jalan yang kurasa ini salah.

Aku menoleh menatap sisi wajah Kyungsoo yang tetap tenang menyetir.Apa dia tidak sadar kalau dia salah jalan?

" eum..Kyung " panggilku ragu.

" hmm " gumamnya menyahut.

" sepertinya kita—salah jalan "

Aku melongo melihat Kyungsoo hanya diam dan tidak meresponku.Apa dia pikir aku ini bercanda? Hey sebodoh-bodohnya aku kalau soal jalan menuju Namsan Tower aku tau!

***

Aku semakin bingung saat Kyungsoo memakirkan mobilnya.Kyungsoo membukakan pintu mobil untukku.

" ayo keluar! "

Aku menggeleng.

" katakan padaku,ini dimana? Kenapa kesini? " tanyaku.

Kyungsoo menghela nafas lalu menarikku keluar.

" Kyung! " seruku kesal.

Aku merasa Kyungsoo membohongiku.Ini bukan Namsan Tower.Di tempat ini banyak rumah tradisional Korea.Jelas,aku merasa di bohongi.

" Korean Folk Village " ucapnya.

Aku mengerutkan dahiku tidak mengerti.

" kita di Korean Folk Village "

Aku menggeleng tidak percaya.

Bagaimana aku harus percaya?

Aku akan kencan di taman budaya?

Ini kencan bukan Study Tour!

Aku menghentakkan kakiku kesal lalu berjalan mendahului Kyungsoo.

Laki-laki itu benar-benar menyebalkan!

" hey kau kenapa?! "

Aku mendengar Kyungsoo berseru,aku tetap tidak berhenti berjalan dan terus menghiraukannya.

" tunggu! "

Aku mendengus saat Kyungsoo berhasil menarik tanganku membuat badanku otomatis berbalik menghadapnya.

" kau tidak tau tempat ini,setidaknya jangan berjalan di depanku " ucapnya.

Kyungsoo tersenyum lalu mengenggam tanganku.Membawaku berjalan menelusuri tempat ini.

kenapa dia terlihat senang sekali? dia tidak sadar aku sedang marah? Dasar laki-laki tidak pengertian!

***

Aku dan Kyungsoo berkeliling menjelajahi seluk beluk Korean Folk Village.Di sebelahku Kyungsoo terus menggenggam tanganku,senyumannya mengembang melihat replika rumah tradisional Korea yang kami lewati.Kyungsoo menarikku ke pameran teknik pembuatan barang-barang dari kayu dan logam secara tradisional.Aku menoleh dan menatap sisi wajahnya yang terlihat kagum,matanya berbinar,senyumannya juga selalu menghiasi wajahnya.Decakkan kagum dia lontarkan setelah mendengar jawaban dari pertanyaan yang dia ajukan pada si pengrajin.

Jujur,aku senang.

Bukan,bukan karena pamerannya.

Tapi karena melihat senyuman Kyungsoo yang begitu lebar.Mata bulatnya yang berbinar.

Aku senang melihatnya.

Setelah Kyungsoo merasa puas melihat pameran itu,dia menarikku lagi dan membawaku menelusuri pasar jalanan tradisional.Banyak pernak-pernik cantik yang tidak ku pungkiri membuatku tertarik.Aku tertarik pada salah satu cincin yang menurutku cantik.Warna-nya putih bermotif bunga.

Dalam hati aku berharap Kyungsoo mau membelikanku cincin itu.

Ayolahh..ini kencan,seharusnya ada hadiah!

" itu namanya Garakji " ucap Kyungsoo saat aku memegang dua cincin itu.

" oohhh " aku mengangguk-anggukkan kepala.Cincin ini begitu menarik perhatianku.

" cincin itu untuk perempuan yang sudah menikah,katanya sebagai pertanda tentang keharmonisan bersama suaminya " ujar Kyungsoo memberi penjelasan.

" jadi…perempuan yang belum menikah tidak boleh memakai ini? " tanyaku kecewa.Aku menatap Garakji yang ada di telapak tanganku.

Ku dengar Kyungsoo menghela nafas.
" sudah waktunya makan siang,lebih baik kita makan "

Aku mengangguk pelan lalu meletakkan Garakji itu ke tempat semula dan berjalan meninggalkan Kyungsoo.Sungguh aku ingin Garakji itu!

Kyungsoo bisakah kau pengertian sedikiiitttt saja,huh?!

***

Kyungsoo mengajakku ke sebuah restaurant tradisional Korea.Kami duduk di bangku dekat jendela.Dari jendela kami bisa merasakan angin sepoi-sepoi yang menerpa wajah kami.Pemandangannya juga sangat menyegarkan mata.Yaaa..setidaknya ini bisa menjadi penghibur atas kekecewaanku tentang Garakji tadi.

" Samgyetang? "

Aku melongo melihat makanan tradisional Korea yang berbentuk sup ayam ginseng dengan bumbu tambahan merica dan garam itu.Makanan yang paling aku hindari saat hari chobok,jungbok dan malbok itu.

" Kyung,kenapa kau memesan ini? " tanyaku sambil menatapnya.

" memangnya kenapa? " Dia balik bertanya.

Aku mendengus.
" aku tidak mau makan ini! " seruku kesal.

Kyungsoo mengerutkan dahinya.
" kenapa?  ini enak "

Aku menggeleng keras.
" pokoknya tidak mau! "

Ku lihat Kyungsoo menghela nafas.

" makanlah " ucapnya tenang.

Lagi-lagi aku menggeleng.
" ku bilang tidak! Aku tidak suka itu,Kyung! "

Kyungsoo berdecak kesal.

" suka atau tidak aku mau kau menghabiskan itu,kalau tidak— "

" kalau tidak apa?! " potongku cepat.

" aku akan meninggalkanmu disini,jadi cepat makan! " perintahnya dan setelah itu dia langsung memakan Samgyetang-nya.

Aku mengerucutkan bibirku.Terpaksa aku harus memakan makanan ini.Sungguh,Kyungsoo sangat menyebalkan hari ini!

***

Aku memilih mendiamkan Kyungsoo setelah keluar dari restaurant tadi.Aku kesal dengannya karena telah memaksaku memakan Samgyetang.

Dan faktanya,aku benci di paksa.Aku juga tidak suka Samgyetang.

Kyungsoo mengajakku ke taman hiburan tempat di mana ada permainan,taman patung,museum seni,museum rakyat Korea, dan juga museum rakyat dunia.

Kyungsoo sama sekali tidak mengajakku menaiki permainan yang kelihatannya dapat membangkitkan mood buruk-ku.Dia malah mengajakku memasuki museum-museum itu.Berjalan dari satu peninggalan sejarah ke peninggalan sejarah lainnya yang sudah dilindungi oleh kotak kaca.Berdiri untuk beberapa menit sambil membaca asal-usul peninggalan sejarah tersebut.

Ugh,sungguh membosankan.

Aku dan Kyungsoo keluar dari museum sejarah dunia pukul 4 lewat 15 menit.Padahal aku masuk ke museum sejarah Korea pukul 2 siang.

" kita mau kemana lagi? " tanyaku pada Kyungsoo.

Kyungsoo melihat jam tangan hitam yang meligkar di pergelangan tangan kirinya.

" aku mau melihat pertunjukkan tari tradisional Korea.Tapi ini baru pukul 4 lewat 15 menit.Pertunjukkannya di mulai pukul 7 malam. " ujarnya.

" lalu apa yang akan kita lakukan selama 2 jam 45 menit kedepan? " tanyaku.

Kyungsoo tersenyum penuh arti padaku.Sambil menaikkan kedua alisnya.

" kita lihat saja nanti "

***

Kyungsoo mengajakku menonton prosesi perkawinan tradisional Korea yang baru saja di mulai.Kami duduk di bangku bagian tengah.Aku berdecak kagum melihat bagaimana proses perkawinan itu terjadi.

" kau mau berfoto tidak dengan model pengantin tadi? " tanya Kyungsoo setelah acaranya selesai.

" memangnya boleh? " tanyaku.

Kyungsoo mengangguk.
" ayo! " ajaknya sambil menarik tanganku.

Kami menghampiri model pengantin tadi dan foto bersama mereka.Mempelai wanitanya sangat anggun menggunakan hanbok itu.Mempelai pria-nya juga terlihat gagah.

Mataku tertuju pada sebuah tempat berfoto,dimana tempat itu memperbolehkan pengunjung memakai hanbok itu berfoto.

" kau mau kesana? " tanya Kyungsoo.

Aku menatapnya.
" apa boleh? "

Kyungsoo tertawa kecil lalu menarikku lembut.
" aku juga ingin mencobanya "

Kami memakai pakaian hanbok dengan warna yang serasi.Aku tidak bisa menyembunyikan rasa senangku saat Kyungsoo berdiri di sampingku sambil tersenyum ke arah kamera.Dia tidak pernah seperti ini sebelumnya.

" ini "

Aku menoleh menatap tangannya yang terulur.Bibirku melengkung ke atas saat melihat Garikja yang menarik perhatianku tadi ada di telapak tangannya.

" ahjussi,bisakah kau memfoto ku saat aku memakaikan cincin ini padanya? " pinta Kyungsoo pada paman yang memotret kami.

Paman itu mengacungkan jempol sambil mengulum senyum.

Kyungsoo menarik tanganku dan memakaikan Garikja di jari manis tangan kiriku.

" anggap saja kita sudah menikah,hanya untuk berfoto " ucapnya sambil tersenyum.

Aku mengangguk.Aku merasa wajahku memanas,mungkin saat ini pipiku memerah.

Ughhhh Kyungsoooo! Aku benar-benar membencimuuuuuuuu!

Kami berfoto beberapa kali dengan berbagai macam gaya.Dan untungnya,foto itu langsung di cetak,jadi aku bisa membawanya pulang dan memajangnya di kamar.

" waktunya masih lama,kita akan kemana lagi? " tanyaku.

Kyungsoo kembali tersenyum.

" ikuti saja aku "

***

Tempat selanjutnya adalah keterampilan menunggang kuda.

Aku berteriak heboh saat para penunggang kuda itu menunggang kuda sambil berdiri.Setelah itu mereka berganti gaya,mereka menunggang kuda dengan kepala dibawah dan kaki di atas,sungguh menakjubkan!

" waahhhh! Mereka benar-benar kereeennnn! " decakku kagum saat atraksi sudah selesai.

Aku menatap Kyungsoo yang hanya diam memandangku.

" Kyung? " aku menjentikkan jariku di depan wajahnya.

" eoh? "

Aku menepuk dahiku sambil tertawa.Ekspresi bingung Kyungsoo sangat lucu.Mata-nya membulat,mulutnya pun begitu.

Aku melirik jam tangan biru-ku.

" Kyung! Ini sudah jam 7 kurang 17 menit! Ayo kau bilang ingin melihat pertunjukan tari tradisional Korea! " seruku sambil menarik tangannya.Menunggu Kyungsoo sadar dari lamunannya itu akan memakan waktu,bisa-bisa pertunjukannya selesai terlebih dahulu.

***

" Yyyaaahhhhh "

Tempat duduk sudah mulai penuh,aku dan Kyungsoo terpaksa duduk di barisan ke-3 dari belakang.

" 10 menit lagi acara akan di mulai " ucap Kyungsoo.

Aku mengangguk semangat.Tangan kanan ku sibuk mengambil isi snack yang ku beli sebelum ke sini.Kami juga membeli minuman,Kyungsoo bilang acara ini cukup lama.

Entah sudah berapa kali aku berdecak kagum.Kagum dengan para penari yang menari dengan anggunnya.Senyuman mereka sangat manis.Aku menyukai cara mereka tersenyum.Anggun.

" Kyung,mereka cantik ya? " tanyaku tatapan mataku masih menatap kagum ke arah penari.

" iya " jawab Kyungsoo singkat.

" menurutmu siapa yang paling cantik? " Aku menoleh menatapnya.

Kyungsoo tersenyum manis menatapku.Dia memajukan wajahnya.

" kau yang paling cantik " bisiknya.

Dan aku hanya bisa mengerjapkan mataku.

***

Lagi-lagi aku berdecak kagum saat melihat lampion berwarna biru dan merah yang menggantung di sepanjang jalan.Ini sudah malam dan pengunjung makin ramai memenuhi para pedagang di sepanjang jalan.

" setelah ini kita akan kemana? " tanyaku pada Kyungsoo.

Kyungsoo tersenyum.
" ada satu tempat terakhir,ini tempat penutup " jawabnya.

Aku mengangguk-anggukkan kepalaku.Entah,kejutan apalagi yang akan Kyungsoo berikan padaku.

Kyungsoo mengajakku berjalan melewati jalan yang tadi pagi kami lewati.Dan kami berhenti di batu besar berdiri dan satunya lebih besar lagi karena disusun dari sejumlah batu kecil.Aku sempat melihat batu ini tadi pagi,tapi karena terbawa rasa kesal jadi aku mengabaikannya.

Sekarang aku mulai penasaran dengan batu besar ini.

Gundukan batu besar itu diikat dengan tali.Di tali itu terdapat lipatan kertas yang diikatkan.Aku penasaran dengan lipatan kertas-kertas itu.

" Itu adalah batu harapan.Pengunjung yang percaya dapat menulis harapan masa depannya di kertas yang telah disediakan. " ujar Kyungsoo menjelaskan.

Kyungsoo menyerahkan secarik kertas dan sebuah bolpoin padaku.

" tulis harapanmu,terserah kau,boleh tentang sekolahmu,tentang keluargamu,atau—tentang kita " ujarnya.

Aku mengangguk sambil tersenyum malu-malu mendengar kalimat terakhir Kyungsoo.

Tentang kita?

Tentang aku dan dia?

Aku menulis harapanku di kertas dengan menjadikan batu besar itu sebagai tatakannya.Sebelah tanganku menutupi kertas itu agar Kyungsoo tidak melihat.

" selesai! " seruku senang.

Aku melipat kertas itu lalu menoleh ke arah Kyungsoo.

" kita ikat sekarang " ucapnya.

Aku mengangguk,dan kami pun sama-sama mengikat kertas itu di tali yang ada di batu itu.

Aku berharap orang-orang yang ku sayangi dan menyayangiku bahagia selamanya.Aku berharap aku dapat bersama mereka selamanya ^^

***

Setelah membuat harapan kami berdua memutuskan untuk pulang karena jam sudah menunjukkan pukul 10 malam.

Waktu memang terasa begitu cepat ketika kau bersama dengan orang yang berarti dalam hidupmu.

" kau tau kenapa aku mengajakmu kemari daripada ke Namsan Tower? " tanyanya sambil berhenti berjalan-akupun juga-.Kami berhadap-hadapan.

Aku menggeleng.

" aku ingin membuat sesuatu yang berbeda,Namsan Tower terlalu biasa menurutku.Semua orang yang berkencan pasti akan kesana.Dan kalau ada yang bertanya apa saja yang mereka lakukan disana? Pasti jawabannya sudah bisa di tebak " ujar Kyungsoo.

Aku tersenyum kecil.Dalam hati membenarkan ucapan Kyungsoo.

" sedangkan tempat ini,tempat ini berbeda menurutku,walaupun tempat ini biasa digunakan untuk berekreasi atau study tour,tapi menurutku tempat yang romantis untuk berkencan " lanjutnya.

" kalau ada temanku yang bertanya kau berkencan dimana? Aku akan dengan bangga menjawab aku berkencan di Korean Folk Village.Dan kalau mereka bertanya apa saja yang kau lakukan disana? Aku akan menjawab banyak hal yang ku lakukan,dan yang pasti aku bisa berfoto dengan pasanganku menggunakan hanbok layaknya pengantin.Aku memasangkan Garakji di jarinya,bukankah itu romantis? "

Aku tertawa kecil melihat Kyungsoo yang beradegan seolah-olah ada temannya yang bertanya tentang bagaimana kencannya dan dia sedang menjawab pertanyaan itu.

" kenapa tertawa? Aku sungguh-sungguh akan menjawab begitu kalau temanku bertanya " ucapnya dengan mimik wajah yang tidak bisa ku deskripsi-kan.Terlalu lucu menurutku.

" aku juga,aku juga dengan bangga akan menjawab kalau aku kencan di Korean Folk Village.Aku akan mengatakan kalau ini adalah tempat kencan yang paling romantis.Dan yang pasti ada banyak kejutan yang diberikan pasanganku di tempat ini. " ujarku.

" oya? Ku kira kau kesal saat ku ajak kemari " cibirnya.

" i—itu karena ku pikir kau mengajakku kemari hanya untuk memuaskan keinginanmu saja " ucapku membela diriku sendiri.

" baiklah,oiya mana foto-foto yang tadi? " tanyanya.

Aku mengeluarkan foto-foto tadi yang ku letakkan di dalam tas selempang yang ku bawa.

" untuk apa? " aku balik bertanya sambil menyerahkan foto-foto itu padanya.

Kyungsoo terlihat memilih-milih foto-foto dan mengambilnya satu.

" aku juga mau menyimpannya " ucapnya sambil menunjukkan foto yang dia ambil.Foto dimana dia merangkulku dan kami tersenyum lebar.

Aku tersenyum lalu memasukkan foto-foto itu ke dalam tas.

" ngomong-ngomong,kapan kau membeli cincin ini? " tanyaku.Aku mengelus-elus dua cincin yang melingkar di jari manisku.

" tadi,saat kau marah dan berjalan terlebih dahulu menuju restaurant. " jawabnya.

Aku mengangguk-anggukkan kepalaku.

" aku hanya tidak suka melihatmu cemberut,jadi aku membelikannya untukmu agar kau tersenyum. " ujarnya.

Aku tersenyum,entah aku harus menjawab apa.Aku benar-benar tidak menyangka kalau Kyungsoo bisa semanis itu.

" aku senang seharian ini menghabiskan waktu bersamamu " ucapnya sambil menatapku.

" aku juga " balasku.

" aku senang melihat senyumanmu seharian ini,aku senang melihatmu tersenyum seharian ini karena ku " lanjutnya.

Oh Tuhaaannnn! Kyungsooooo!!!!

" kenapa kau menyuruhku memakan Samgyetang? Kau kan tau aku tidak menyukai makanan itu " tanyaku.Aku penasaran dengan hal yang sudah membuatku sempat kesal dengannya.

" itu karena kita sudah berjalan 3 jam di bawah terik matahari,aku tidak mau kau sakit,jadi aku memaksamu memakan Samgyetang agar kau tidak sakit " jawabnya.

Dia melirikku sekilas.
" kalau aku menyuruhmu ini dan itu,itu adalah bentuk rasa peduli ku padamu "

Dalam hati,aku merasa bersalah telah bertingkah kekanak-kanakan hari ini.Telah berprasangka buruk tentang Kyungsoo.Sungguh,aku menyesal.

" Kyung,kemarilah! " perintahku sambil mengisyaratkannya untuk mendekatkan wajahnya.

Aku mengecup pipi-nya singkat lalu berlari menuju parkiran.

" TERIMAKASIH UNTUK HARI INI YA KYUNG! "

Teriakku dari jauh,aku masih bisa melihat Kyungsoo yang diam di posisinya tanpa bergerak.Aku berkacak pinggang menunggunya.

" Y-YA! AHN HEE! AKU AKAN MEMBALASMU! " balasnya sambil berkacak pinggang juga.

" O-ow "

Aku langsung berlari,aku harus cepat-cepat masuk ke dalam mobil!

Apa yang akan Kyungsoo lakukan untuk membalasku?

END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar