Cast :
- Kim Jong In
- Do Kyungsoo
- Xi Luhan
- Oh Sehun
***
Sepasang mata itu masih menatap lekat ke luar jendela kamar.Seperti tak ingin beranjak,tak berkedip,tapi menatap kosong ke luar.
-
" Hyung! Cepat lahh,sebentar lagi pertunjukkannya akan di mulai! " seru seorang namja tinggi berkulit gelap sambil berlari menghampiri namja lain yang bertubuh kecil berkulit putih di belakangnya.Namja itu terlihat kerepotan akan buku-buku yang ia bawa.
" Kajja! " serunya sambil menarik namja itu berjalan ke arah gedung kesenian.
" maaf..tapi pertunjukkannya sudah selesai " ucap seorang penjaga yang sedang merapikan gedung kesenian.
" mwo?! Selesai?! " mata Jong In membulat.Penjaga itu mengangguk " nde,sekitar 15 menit yang lalu ".Jong In melirik jam tangan yang melingkar di tangan kirinya.Ia menepuk jidatnya lalu menoleh ke arah hyung-nya. " jam ku mati hyung " ucapnya lemas.Ia berjalan keluar gedung kesenian dengan langkah gontai disusul namja yang ia panggil Hyung itu.
" ini semua gara-gara dirimu hyung,kan sudah ku bilang tinggalkan buku-buku itu..hhffftt " ucapnya sambil menunduk.
" mianhe..aku membawanya karena aku harus menyelesaikan tugasku secepatnya " sesal namja bertubuh mungil itu.Ia terlihat sangat menyesal,karena dirinya Jong In tidak bisa menonton drama musikal yang ia nantikan sejak sebulan lalu.Tarian yang ditampilkan,Jong In lah yang membuat gerakannya.Jong In menatap namja mungil yang sedang menunduk itu.Lalu tersenyum " ya! seharusnya kau membuatkanku makanan sebagai imbalannya " serunya.Namja mungil itu menatap Jong In sambil tersenyum lalu mengangguk. " kau ingin makan apa? "
-
Lagi.Ingatan itu muncul lagi,dan membuat dadanya terasa sesak saat ingatan itu muncul.Ia tak bisa mengingatnya,mengingat siapa namja mungil yang ia panggil 'hyung' itu,bahkan wajah namja itu terlihat tak begitu jelas di ingatannya.Bahkan,keluarga Jong In pun tak pernah memberikannya jawaban yang pasti.Mereka hanya mengatakan ' itu hanya halusinasimu saja,lupakanlah ' tapi Jong In tak pernah percaya,kalau memang halusinasi mengapa hal itu terus terjadi? Bahkan ia merasa pernah mengalami itu.Jong In yakin,kalau ingatan ini adalah bagian dari memorinya yang hilang.Ya..pasti.
***
4 tahun lalu,tepatnya saat Jong In berada di sekolah tingkat pertama.Ia mengalami kecelakaan,entah mengapa ia bisa tertabrak oleh mobil itu.Yang ia tau,ia berlari sambil menangis dan kecelakaan itu terjadi.Saat membuka matanya,ingatannya hilang,ia tak ingat apapun.Beruntung si penabrak menemukan nomor ponsel Appa Jong In yang terdapat di ponselnya.Ia menghubungi Appa Jong In dan memberitahu apa yang terjadi.Setelah berhasil mengetahui Oemma dan Appa-nya Jong In langsung pulang ke rumah setelah beberapa hari di rawat.Hari berganti menjadi tahun,ia mulai ingat semua tentang dirinya dan juga keluarganya.Hanya saja..ada satu hal yang belum juga ia ingat,mengapa ia berlari sambil menangis? Ia tak ingat kejadian sebelum itu.
" waktu itu..kau sedang marah pada kami karena kami akan meninggalkanmu ke China saat Appa mendapat tugas di sana " jawab Oemma saat ia bertanya.Jong In percaya,pada awalnya.Tapi semenjak bayang-bayang namja mungil yang sering muncul di ingatannya itu yang membuatnya sedikit ragu.Tak ada satupun orang terdekatnya mau memberitahunya akan namja itu.Jong In mulai kesal,apalagi keluarganya memperlakukannya seperti tahanan rumah,ia tak boleh pergi selain dengan supir pribadinya.Karena itu,Jong In berubah menjadi namja dingin dan menutup diri dari lingkungan sekitarnya.Sampai suatu waktu ia bertemu dengan Sehun dan Luhan,pasangan kakak-adik yang membuat Jong In merasa tidak se-sepi dulu.Ia mulai menjadikan mereka sebagai sahabat yang ia percaya,saat ia bahagia atau sedih pasti merekalah yang akan menjadi tujuan pertama Jong In untuk berbagi.Bukan Appa atau Oemma-nya..
" Jong In-ah,kenapa kau tidak memesan makanan? " tanya Luhan sedikit khawatir,karena Jong In terlihat berbeda dari biasanya,seperti sedang memikirkan masalah yang berat.
" ani hyung,aku hanya tidak lapar " jawab Jong In sambil memaksakan senyum di bibirnya.
" gwencanha? Kau terlihat tidak baik " Luhan semakin khawatir karena ia tau betul Jong In berbohong,pasti ada sesuatu yang ia sembunyikan.
Sehun mengangguk sambil menyeruput bubble tea-nya " Apa kau lupa membawa dompet? Tenang saja,Luhan hyung pasti akan membayar makananmu,jadi jangan siksa perutmu lagi,dan cepatlah pesan makanan " ucap Sehun yang dibalas pelotot-an seram dari Luhan. " aku benar hyung " ucapnya santai,sifat ke-kanak-kanak-an-nya muncul lagi.
Jong In berdiri dari kursinya. " kau mau kemana? " tanya Luhan. " aku ingin pulang,aku rasa aku sedang tidak enak badan " jawabnya. " aku akan mengantarmu " Luhan langsung berdiri.Jong In menggeleng " aniyo,nan gwencanha hyung,aku bisa pulang sendiri,lagi pula kasihan Sehun jika ia pulang sendiri " tolak Jong In halus.Sehun mengangguk " benar hyung,kau tega meninggalkanku sendiri? bagaimana jika aku lupa jalan pulang? atau bagaimana jika seseorang menculikku,lalu memasukkanku ke dalam karung,dan--- " Luhan langsung memberikan pelotot-an seramnya pada dongsaeng-nya itu,membuat Sehun langsung diam dan menunduk.
Jong In tersenyum " Sehunnie,bisakah kau bilang pada songsaenim kalau aku sakit hari ini? " tanya Jong In.Sehun mengangguk " aku akan mengatakannya dengan baik Jong In-ah " jawab Sehun.
" aku pergi hyung " pamit Jong In sambil menepuk pundak Luhan lalu berlalu.Luhan menatap pundak namja itu dengan perasaan khawatir.
" tenang saja hyung,dia baik-baik saja,mungkin dia hanya bosan belajar " ucap Sehun tiba-tiba.
" Ya! Oh Sehun,kau ini!! "
***
Jong In melangkahkan kaki-nya,bukan,bukan ke arah rumahnya,tapi ke sebuah gedung kesenian.Ia penasaran,mungkin kalau ia datang ke sini ingatannya akan pulih kembali.Perlahan ia masuk ke gedung itu,sepi.Tak ada apapun,hanya ada bangku biru yang tertata rapi di ruangan ini.Pandangannya menjelajah seluruh ruangan ini,tak ada yang terasa familiar di otaknya.
" sedang apa kau? " tanya seorang namja dari belakang.Jong In sedikit terkejut lalu membalikkan badannya.Namja bertubuh lebih kecil darinya ini berjalan ke arah Jong In. " bulan depan,drama musikal-nya akan tampil bulan depan " ucapnya. " memangnya siapa yang ingin menontonnya? " balas Jong In sinis.Ia selalu seperti ini jika ada orang yang tidak ia kenal berbicara padanya. " kau,bukannya kau kesini untuk itu kan? " tanya namja itu.Jong In menggeleng " jangan sok tau " jawabnya ketus lalu berlalu melewati namja itu.Namja itu lalu berlari mengejar Jong In yang sudah keluar dari gedung kesenian.Ia menghadang langkah Jong In.
" ada apa lagi? " tanya Jong In malas.
" kita belum berkenalan " Namja itu mengulurkan tangannya " namaku Do Kyungsoo,murid SMU kelas-3 " ujarnya memperkenalkan diri.
" ku rasa kita tidak perlu saling mengenal,aku tidak mau ber-urusan denganmu " balas Jong In.Namja bermata bulat itu semakin membulatkan matanya " eh? Wae? Bukankah menjalin pertemanan itu baik,aku hanya ingin berteman denganmu "
" tapi aku tidak " Jong In lalu berjalan meninggalkan Kyungsoo.Kyungsoo langsung berlari lalu menahan pundak Jong In dan membaca name tag yang tertera di blazernya. " Kim Jong In,namamu tidak buruk,kenapa kau tidak mau memberitahu namamu? kau malu? " tanyanya.
Jong In menatap Kyungsoo kesal lalu menepis tangan Kyungsoo kasar. " kau cerewet " ucapnya singkat lalu berjalan meninggalkan Kyungsoo.
" Yaa! Nama itu adalah do'a dari orang tua! Kau tidak boleh malu dengan namamu! Jong In-ah " teriak Kyungsoo.
***
Jong In,Sehun dan Luhan tengah sibuk menyantap makan siang mereka di kantin sekolah.
" Jong In-ah kemarin kau kemana? " tanya Luhan setelah mereka selesai makan.
" pulang " jawab Jong In tanpa menatap Luhan,saat ia berbohong ia tak berani menatap Luhan,karena Luhan akan tau kalau ia sedang berbohong.
" tapi,orang tuamu bilang,kau pulang seperti biasanya,kau kemana? " tanya Luhan sekali lagi.Ia terlihat marah.
Jong In menghela nafas " arraso,aku hanya berjalan-jalan hyung,itu saja ".
" seharusnya kau bilang padaku,kau tau aku sangat khawatir,bahkan kau tidak meng-aktif-kan ponselmu,dan kau berbohong Jong In-ah " Luhan benar-benar marah.
" mianhe hyung..aku hanya ingin menenangkan diriku,itu saja " lirih Jong In.
" kau ada masalah? tidak seperti biasanya kau merahasiakan ini pada kami,kau tidak percaya pada kami? " Sehun mengangguk menyetujui ucapan Luhan.
Jong In langsung menatap Luhan dan Sehun bergantian,di tatapnya namja yang sudah ia anggap sebagai saudaranya ini.Ia sudah mengecewakan mereka.
" mianhe hyung,sehunnie,jeongmal mianhe..aku hanya tidak mengerti dengan apa yang terjadi dengan diriku akhir-akhir ini " ucap Jong In.
" maksudmu? "
Jong In lalu menghela nafas dan mulai bercerita tentang ingatannya dengan seorang namja.Ia merasa bahwa namja itu ada hubungannya dengan dirinya dan juga mungkin kecelakaan itu.Tapi,orang tua-nya tak mau memberitau siapa namja itu.Dan karena itu lah ia pergi ke gedung kesenian kemarin karena ia penasaran.
" sudah berapa kali ingatan itu muncul? " tanya Luhan.
" sekitar 3 kali "
Luhan terlihat berfikir sedangkan Sehun,ia malah terlihat seperti seseorang yang tak memiliki telinga.Ia hanya menyibukkan dirinya dengan minuman favoritnya itu.
" hyung,apa kau tau sesuatu? " tanya Jong In menatap Luhan penuh harap.Ya,karena ia tau,Sehun pasti tidak akan tau,dan hanya Luhan-lah yang bisa ia harapkan.
" mollaseo Jong In-ah "
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar