Cast :
- Do Kyungsoo
- Kim Jong In
- Xi Luhan
- Oh Sehun
***
" wahhh..jinjja! Ini hari yang sangaaaattttttt menyenangkann!!! " Seru Sehun sambil merebahkan tubuhnya rerumputan hijau di taman belakang rumah Jong In.Setelah puas berkeliling di taman Sungai Han mereka memutuskan untuk beristirahat di tempat favorit mereka.Taman belakang rumah Jong In,taman yang sejuk,asri dan terdapat kolam ikan yang terdapat air terjun buatan di dalamnya.Benar-benar,sangat cocok untuk di jadikan tempat berkumpul.
" bagaimana kalau kita lakukan ini setiap hari,pasti sangat menyenangkan " usul Sehun sambil terduduk menatap Jong In dan Luhan yang juga sedang merebahkan badannya.
" Yaa! Apa kau pikir kita tidak perlu sekolah? Pikir dulu kalau mau mengusulkan sesuatu " cibir Luhan tanpa membuka matanya.
Sehun mengerucutkan bibirnya lalu merebahkan badannya lagi. " aisshh..aku selalu salah di mata mu hyung! "
Luhan langsung menduduk-an badannya dan giliran menatap Sehun,ia merasa kata-katanya telah membuat Sehun sakit hati " bukan begitu Sehunnie..aku hanya mengingatkanmu kalau sekolah itu penting,kau sudah kelas 2 SMU.Bukan waktunya main-main lagi.. "
" arraseoyo.. " sahutnya datar.Luhan menghela nafasnya,ia hanya ingin Sehun merubah sifatnya yang kekanak-kanak-an itu.
Jong In tersadar kalau ada sesuatu yang mulai terjadi antara Luhan dan Sehun.Ia bangun dan mengelus-elus pundak Luhan yang masih menatap Sehun yang terpejam.
***
-
" Hyung " panggil Jong In pelan pada seorang namja yang sedang sibuk membaca buku disampingnya itu.
" hmm.. " sahutnya.
" kalau sudah besar nanti,kau ingin jadi apa? " tanyanya.
Namja itu menutup buku tebalnya lalu berpikir sejenak sambil menatap langit biru pagi itu.
" aku tidak ingin jadi orang besar,aku hanya ingin menjadi hyung-mu,dan selalu disampingmu..ku rasa itu sudah lebih dari cukup untukku.Itu cita-citaku.. " tuturnya lembut sambil tersenyum menatap langit.
Jong In tertegun,matanya berkaca-kaca " kau janji padaku,hyung? "
" apa? "
" tidak peduli apapun yang terjadi pada kita,kita harus selalu bersama,kau harus selalu di sampingku.. " ujar Jong In gemetar.Air matanya menetes satu per-satu.
" Yaa! Kau ini laki-laki hebat,jangan cengeng!! " seru namja itu sambil mengusap air mata Jong In.
" aku iri denganmu hyung.. "
" denganku? "
" ohh..kau baru duduk di kelas 1 SMP,tapi pemikiranmu sangat dewasa,kau rajin,tampan,kau juga pintar memasak,suaramu juga sangat merdu,kalau aku dewasa nanti..aku ingin seperti mu " ucap Jong In polos.
Namja itu tertawa " aku juga,kau baru duduk di kelas 6 sekolah dasar,tapi kau mampu menciptakan tarian untuk drama musikal sehebat itu.Aku bangga padamu.Tetap jadi dirimu sendiri Jong In-ah.. "
-
Jong In memejamkan matanya erat-erat.Terus berusaha mengumpulkan tenaga agar otaknya mampu mengingat lebih jauh lagi.Tidak bisa.Ingatannya seperti debu yang perlahan hilang tertiup angin.Semakin lama..semakin jauh,dan sulit untuk di gapai.
" AARRGHH!!!!! "
***
" Sehunnie..mianhe,kau masih marah padaku? " tanya Luhan saat Sehun sama sekali tak berbicara padanya setelah pulang dari rumah Jong In.
Sehun tak menjawab,ia seperti tak mempunyai gendang telinga,dan terus fokus menatap lembaran buku pelajaran yang sebenarnya sangat memusingkan baginya.
" Sehunnie.. " panggil Luhan lagi.Kali ini,ia menarik-narik lengan Sehun.Ia melakukan hal yang sama seperti Sehun saat sedang merengek meminta sesuatu.
" aku sibuk hyung " balas Sehun singkat.Sebenarnya,ia paling tidak bisa bersikap sok cool seperti ini.Tapi,karena ia sudah terlanjur kesal dengan hyung-nya ini.Ia terpaksa harus melakukannya,paling tidak sampai hyung-nya berkata..
" baiklah..katakan apa yang kau inginkan,hyung akan turuti " dan akhirnya kata-kata itu keluar dari mulut Luhan.Ia pasrah,hanya ini satu-satunya cara agar Sehun tidak marah lagi dengannya dan mengadu yang tidak-tidak kepada kedua orang tuanya.
" jinjja?! Apa saja?! " seru Sehun langsung menatap Luhan dengan mata yang berbinar-binar.
Luhan mencibir.
" arrayo..kau pasti tidak akan melakukannya " Sehun kembali membaca bukunya.Sesekali ia melirik Luhan yang menatapnya tajam.
" Kajja! Ku traktir kau Bubble Tea "
***
Jong In menghentikan langkahnya saat melihat seseorang yang ia kenal.Tidak,bukan seseorang,tapi itu Luhan.Ia duduk di bangku panjang taman sekolah bersama seorang yeoja yang ia kenal.
" Kim Hye Soo..apa yang sedang mereka lakukan? " gumam Jong In.Ia ingin menyusul mereka,tapi..setelah berpikir sebentar,lebih baik ia kekantin dan menyusul Sehun.Lagipula..ia tak mau menjadi penganggu.
" Oppa..kau egois! "
" aku mohon padamu..tolong..Hye Soo-ya.. "
***
" mian..aku telat " seru Luhan sambil duduk di kursi.
Jong In tersenyum jahil " gwencanhayo hyung..aku memahamimu "
" maksudmu? "
" dia melihatmu bersama Hye Soo,hyung " sahut Sehun.
Luhan membulatkan matanya " jinjja?! "
" hahahahahaha..tenang hyung,kau tidak perlu panik,aku hanya melihat kalian duduk berdua.Memang,tadinya aku ingin menghampirimu,tapi ku lihat kalian sedang berbicara serius..kalian pacaran? "
" Yaa! Siapa yang mengatakan hal bodoh itu?! " seru Luhan menutupi kegugupan-nya.
" hahaha..Sehunnie,kau lihat? Luhan hyung benar-benar gugup. " Jong In terlihat tertawa terbahak-bahak sedangkan Sehun hanya tertawa kecil sambil menatap Luhan.
***
Seorang yeoja terisak sambil memegang tangan seorang namja laki-laki yang terbaring lemah di hadapannya.Ia menangis tersedu-sedu.
" Oppa..apa yang harus ku lakukan? Ini menyakitkan..sangat menyakitkan..Oppa..aku harus menjauhinya,Oppa..Oppa.. "
***
" Kyungsoo? Apa yang kau lakukan disini? " tanya Jong In saat melihat Kyungsoo kembali duduk termenung di kursi panjang persimpangan jalan saat ia pulang sekolah.
Kyungsoo tersenyum menunjukkan heart shape lips-nya.
Jong In duduk disamping Kyungsoo dan menatap sisi wajahnya.Ia terlihat berbeda,ada apa? Mengapa wajahnya sangat sedih? Ada bercak air mata di sekitar matanya,apa ia habis menangis?
" apa kau ingin pergi ke taman Sungai Han? " tanya Jong In.Kyungsoo langsung menoleh menatap Jong In dengan matanya yang semakin bulat itu.
" aku dengar,saat malam,pemandangannya sangat bagus "
" jinjja?! Baiklah..aku mau! "
Mereka berjalan beriringan berkeliling taman Sungai Han.Terlihat Kyungsoo sangat gembira.Ia bahkan bersenandung sepanjang jalan.Dan itu membuat hati Jong In terasa nyaman,sangat nyaman.
" apa kau bisa bernyanyi? " tanya Jong In setelah mereka duduk di tempat kursi panjang yang langsung menghadap air mancur.
Kyungsoo mengangguk " kau mau mendengarnya? "
" kalau kau mau bernyanyi,aku akan mendengarkannya "
Kyungsoo menarik nafasnya lalu mulai bernyanyi.
Hanbonman ne mamur durojwo
Every day..every night i am missing you
ne gyothe obsodo ijen borsu
obsodo
onjena ne mamen tokathun noingor..
Jong In terdiam terpaku,darahnya berdesir hebat,jantungnya berdegub kencang.Terbesit sebuah ingatan yang sangat sulit untuk ia ingat.Tapi sangat jelas terdengar di telinganya,suara ini..terasa tak asing di telinganya.
Kyungsoo juga ikut terdiam setelah selesai bernyanyi,ia menundukkan kepalanya dalam-dalam.
" aku pulang dulu.. "
***
Jong In menghempaskan tubuhnya ke kasur empuknya.Suara nyanyian Kyungsoo masih terngiang di telinganya seperti kaset yang terus berputar.
-
" Hyung! Nyanyikan lagu untukku! " rengek Jong In sambil menghentak-hentakkan kakinya ke tanah.
" lagu? Lagu apa? " namja itu menatap Jong In dengan tatapan teduh disertai senyumannya yang lembut.
" apa saja..aku akan mendengarkannya "
-
" ARGH! "
" Jong In-ah! Jong In-ah! Ironaaaaa! "
***
" keadaan anak tuan Kim sangat mengkhawatirkan,otaknya tidak bisa dipaksa terus menerus mengingat semua masa lalunya,itu membahayakan " ujar Dokter Lee setelah keluar dari ruang UGD.
" tapi,kami tidak pernah memaksanya dok,kami justru menyembunyikan itu semua " sanggah Appa.
" tapi itu kenyataannya tuan,anak anda,Kim Jong In berusaha mengingat itu semua " Dokter Lee menepuk pundak Appa lalu berlalu pergi.
Sedangkan Oemma tetap menangis bahkan semakin tersedu.Ia tidak bisa membayangkan jika kejadian buruk itu akan terjadi lagi.Ia tidak mau Jong In kembali seperti mayat hidup atau patung berjalan.Hanya itu,ia hanya ingin anaknya kembali hidup seperti dulu.
" yeobo..kita harus bagaimana? aku..aku takut... " isak Oemma.
Appa terdiam,ia juga sama..bahkan rasa takutnya membuatnya ingin menghilang dari dunia ini.
" Kajja! Kita lihat keadaan Jong In "
***
Jong In terbaring lemah di atas kasur putih rumah sakit.Sejak 3 hari lalu keadaannya masih belum bisa dikatakan stabil.Bahkan,ia belum juga membuka matanya.Membuat,kedua orang tuanya,Luhan dan Sehun ikut mengkhawatirkan keadaannya.Mereka saling bergantian untuk menjaga Jong In.Jika Appa pergi bekerja maka Oemma-lah yang akan menjaga Jong In.Setelah Luhan dan Sehun pulang sekolah,mereka akan langsung menuju ke rumah sakit untuk bergantian dengan Oemma.Ya,begitulah,saling menjaga satu sama lain.
Pagi ini,tampaknya tidak ada yang berjaga di kamar rawat Jong In.Oemma sengaja pulang untuk beristirahat karena keadaannya mulai menurun.Appa bekerja,Luhan dan Sehun pun baru akan datang setelah pulang sekolah.
Pintu terbuka,dan terlihat kaki-kaki mungil melangkah masuk lalu duduk di kursi yang terletak di samping ranjang Jong In.
" Mianhe..aku membuatmu seperti ini,tapi sungguh,aku juga tersiksa sekarang.Aku tidak bisa melakukan apapun selain melihatmu,aku tidak bisa mengatakan apapun padamu.Jong In-ah..bangunlah,jangan siksa aku seperti ini.Aku tau,kau mendengarku,bukankah kau selalu menuruti ku? Bangunlah..aku menyayangimu.. "
***
" sampai kapan dia akan terus begini? " tanya Sehun pada Luhan yang sedang menatap Jong In.
Luhan menggeleng pelan " molla..aku berharap,dia membuka matanya.. " Luhan menundukkan kepalanya dalam-dalam.Berusaha tidak menangis.Ia takut..sangat takut.Jong In memang bukan saudara kandungnya,tapi tak di pungkiri kalau ia sangat menyayanginya,bahkan melihatnya terbaring lemah sekarang,membuatnya sangat tersiksa.
" Hyung,aku ingin membeli Bubble Tea sebentar,kau mau? " tawar Sehun.
" Ani,gomawo " jawab Luhan pelan.
" baiklah..aku pergi dulu,aku akan segera kembali " Sehun lalu berjalan keluar ruangan Jong In.
" Hyung.. "
" Jong In-ah "
TBC