Cast:
- Park Chanyeol
- Kim Rae Hee (OC)
- Xi Luhan
- Kim Minseok
***
Kim Rae Hee merutuki hujan yang turun membasahi jalanan kota Seoul.Hari ini ia lupa membawa payung,dan terpaksa harus duduk menunggu di halte bis sekolah.Hanya diam memandangi hujan membuat Rae Hee merasa ia menyesal memakan ramyun pedas terlalu banyak.Terhitung 4 kali bolak-balik toilet dan membuatnya pulang terlambat tepat saat hujan turun.
Seharusnya saat ini aku sedang meminum segelas coklat panas sambil membaca novel fantasy ku.
Atau..seharusnya saat ini aku sedang tidur dikasurku yang empuk itu.
Dan Seharusnya hujan tidak turun sederas ini agar aku bisa cepat-cepat pulang untuk melakukan semua itu.
" butuh tumpangan,nona? " sebuah suara berat membuyarkan lamunan Rae Hee tentang indahnya sore ini jika ia berada di rumah.
Rae Hee mendengus melihat orang yang sedang menyodorkan payung hijau-nya sambil tersenyum menunjukkan deretan gigi putihnya.
" tidak perlu " jawab Rae Hee tanpa menatap laki-laki ber-nametag Park Chanyeol itu.
Chanyeol tidak menyerah begitu saja,ia duduk di samping Rae Hee dan memandangi gadis itu.Bagaimanapun juga ia harus membuat Rae Hee mau memakai payungnya.Ia sudah bersusah payah mencari informasi tentang ramalan cuaca sore ini-karena ia yakin Rae Hee tidak akan melakukan itu- kalau panas,ia akan membawa dua kaleng minuman soda ketika Rae Hee kehausan sehingga mereka akan duduk berdua sambil menikmati minuman itu dan kalau hujan,ia akan membawa satu payung saat Rae Hee menunggu hujan,sehingga mereka akan pulang dengan berbagi payung.Cara konyol yang ia dapatkan setelah mengeluarkan 100rb won untuk mentraktir Jongin bermain game center sebagai persyaratan.
Rae Hee terus mengumpat dalam hati karena hujan tidak juga reda dan Chanyeol duduk manis di sampingnya.Laki-laki yang paling Rae Hee hindari.Chanyeol selalu saja mengikuti Rae Hee kemanapun,bahkan ia pernah dihukum karena mengikuti Rae Hee ke toilet anak perempuan.Chanyeol selalu berusaha menjadi penolong untuk Rae Hee tapi berakhir dengan omelan Rae Hee karena Chanyeol bukannya menolong tapi hanya diam memandanginya dengan senyum konyol-nya-sama seperti sekarang.
" Rae Hee-ya apa kau tidak mau menerima bantuanku? " tanya Chanyeol hati-hati.
Rae Hee melirik Chanyeol dengan ekor matanya.Menyadari ekor mata Rae Hee yang bergerak meliriknya Chanyeol menunjukkan senyum lebarnya.
" kita bisa pakai ini berdua,aku akan mengantarmu pulang terlebih dahulu " ucap Chanyeol cepat.
Rae Hee mendengus " aku tidak mau berbagi payung denganmu,Yeol " ucap Rae Hee.Ia dapat membaca jalan pikiran Chanyeol,laki-laki itu pasti memikirkan kejadian romantis di drama-drama menggelikan itu.
Chanyeol mengatupkan bibirnya rapat-rapat,baru menyadari kalau ia baru saja membocorkan niatnya.Rae Hee pasti tau rencanya,perempuan itu tidak akan bisa di bohongi-mengingat Rae Hee adalah murid yang menduduki peringkat ke 3 di sekolah-.
Chanyeol melirik kaki Rae Hee yang tidak bisa diam dari tadi.Pasti dia sangat ingin pulang,pikirnya.Chanyeol tersenyum saat sebuah lampu kuning menyala di atas kepalanya.
Kali ini pasti Rae Hee akan berterimakasih padaku.
" kalau kau tidak mau berbagi payung denganku,kau bisa pulang dengan payungku " ucap Chanyeol.
Rae Hee menatap Chanyeol dengan senyum konyolnya itu.Laki-laki ini gila? Lalu bagaimana dengan dirinya? Apa dia rela hujan-hujanan?
" aku membawa jaket,kau tidak perlu khawatir " Chanyeol menunjukkan jaket hitamnya.
Rae Hee menghela nafasnya,ia menyerah,ia ingin pulang dan tidur sekarang.
" aku tidak mengkhawatirkan mu "
Rae Hee mengambil payung hijau Chanyeol.Ia berdiri dan membuka payung itu.Sesaat sebelum pergi Rae Hee menatap Chanyeol yang tetap tersenyum lebar.
" aku akan mengembalikan payungmu besok " ucapnya lalu berjalan menembus hujan dengan payung Chanyeol.
***
Chanyeol duduk dibangku panjang coklat yang terletak di depan kelasnya.Saat jam istirahat seperti ini tidak membuat Chanyeol-si pelanggan no.1 makanan kantin- lapar.Chanyeol bahkan sengaja membawa sandwich sebagai bekal-nya.Ia sengaja menunggu Rae Hee datang mengembalikan payungnya,bahkan ia berniat membagi sandwich-nya dengan Rae Hee.
" Rae Hee-ya! " panggil Chanyeol saat siluet gadis itu mulai terlihat.Chanyeol melambai-lambaikan tangannya.
Rae Hee memutar bola mata-nya.Haruskah Chanyeol bertingkah seperti itu? Oh..ayolah,dengan ukuran tubuh Chanyeol yang tinggi Rae Hee dapat melihat laki-laki itu dengan jelas dari jarak 7 meter.
" kau sudah makan? ayo duduk bersamaku,kita makan sandwich buatan Ibu-ku " cerocos Chanyeol sambil menarik tangan Rae Hee hingga gadis itu terduduk.
" aku hanya ingin mengembalikan ini saja " Rae Hee menyerahkan payung hijau Chanyeol.
Chanyeol menerima payung itu sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal.Hanya mengembalikan payung saja? Bahkan ia sudah susah payah merebut sandwich itu dari kotak bekal adiknya.
" kau benar-benar tidak mau memakan sandwich buatan Ibu-ku? " tanya Chanyeol.
Rae Hee menghela nafasnya,wajah memelas Chanyeol membuatnya merasa tidak enak menolak permintaan laki-laki itu.Bagaimanapun juga,perutnya sudah minta di isi.Lagipula,tidak ada salahnya memakan sandwich ini,toh Ibu Chanyeol yang membuatnya,bukan Chanyeol.
" baiklah,aku akan memakannya " Rae Hee mencomot sepotong sandwich dan mulai mengunyahnya.Chanyeol pun tersenyum lalu ikut mencomot sepotong sandwich-nya.Sambil mengunyah sandwich-nya,sesekali Chanyeol melirik ke arah Rae Hee yang dengan tenang mengunyah sandwich-nya.Ini adalah sandwich terenak yang pernah Chanyeol rasakan seumur hidupnya.
***
" hari ini Luhan akan datang "
Rae Hee membulatkan mata-nya saat kakak laki-laki-nya yang bernama Kim Minseok menyebutkan nama temannya yang paling Rae Hee kagumi.
Luhan.Murid pertukaran pelajar asal China yang tampan dan imut.Selain pintar dalam bidang akademik Luhan juga pintar dalam bidang tarik suara.Orangnya ramah dan sopan.Rae Hee sangat mengagumi laki-laki itu,rasa kagum Rae Hee bertambah saat ia mulai dekat dengan Luhan dan baru mengetahui kalau laki-laki itu juga sangat peduli dengan kehidupan sosial.Bahkan,Luhan seringkali mengajak Rae Hee untuk mengunjungi Panti Asuhan untuk melakukan bakti sosial.
" Luhan Oppa! " pekik Rae Hee saat Luhan memasuki rumahnya.Rae Hee berlari kecil menuruni tangga.
" Hey,kau apa kabar? " tanya Luhan sambil mengacak-acak rambut Rae Hee sayang.
" aku baik,Oppa bagaimana? Apa kau sangat sibuk sampai jarang kemari? " tanya Rae Hee.
Luhan tertawa kecil,Rae Hee terlalu menggemaskan untuknya.
" maaf,Oppa sangat sibuk akhir-akhir ini "
" kau dengarkan Rae? Sudah kubilang dia sibuk.Kau tau Lu? Aku pusing menjawab pertanyaannya yang selalu menanyakanmu " ujar Minseok sambil meletakkan nampan berisi 2 gelas kopi.
Rae Hee mencibir,kakak-nya memang tidak bisa di andalkan kalau soal menjaga rahasia.
" oiya,aku ingin mengajakmu jalan-jalan,bagaimana? " tanya Luhan.
" jinjja? aku mau Oppa!! "
" haha..yasudah,cepat ganti bajumu "
" Ya! Lalu kopinya bagaimana?! "
***
Chanyeol tersenyum sumringah melihat jalanan Myeongdong begitu ramai malam ini.Pilihannya untuk melihat parade yang diadakan setiap 2 tahun sekali itu memang tidak salah.Tadi-nya ia ingin mengajak Rae Hee pergi bersama atau anggaplah Chanyeol ingin mengajak Rae Hee berkencan,tapi melihat uang di dompet-nya yang menipis-akibat menraktir Jongin- Chanyeol mengurungkan niatnya,lebih baik ia berjalan-jalan sendiri,siapa tau ada sesuatu yang menarik yang bisa ia berikan untuk Rae Hee sebagai hadiah.
Chanyeol ke luar dari toko souvenir sambil membuka kotak berwarna biru.Di dalamnya terdapat kalung berbandul bunga mawar biru kesukaan Rae Hee.Chanyeol tau,gadis itu penggemar warna biru.
" Oppa! Aku mau! "
Chanyeol berhenti memainkan kalungnya,orang-orang yang ada di sekitarnya memang banyak.Tapi entah kenapa ia dapat mendengar jelas suara gadis yang setiap hari ia pikirkan.Chanyeol menengok ke kanan dan ke kiri,berharap bahwa memang benar itu suara Rae Hee,jadi ia bisa menyerahkan kalung itu dan menyatakan perasaannya untuk ke-7 kalinya.
Telinga lebar Chanyeol memang tidak pernah salah,itu memang suara pujaan hatinya.Tapi senyumannya memudar saat ia menyadari ada seorang laki-laki di samping Rae Hee.Laki-laki itu menyodorkan tornado potato ke mulut Rae Hee.
Tanpa sadar,Chanyeol melangkah menghampiri Rae Hee dengan langkah-langkah gusar.Ia menarik tangan Rae Hee dan membawanya menjauh dari laki-laki itu.
" Park Chanyeol! Apa yang kau lakukan?! " teriak Rae Hee sambil menghempaskan tangan Chanyeol kasar.
" dia...siapa? " tanya Chanyeol pelan.
" bukan urusanmu! " jawab Rae Hee ketus lalu hendak meninggalkan Chanyeol.
Chanyeol menarik tangan Rae Hee membuat tubuh Rae Hee berhadapan dengannya lagi.Mata mereka bertemu.
" apa dia pacarmu? " tanya Chanyeol.
" kubilang bukan urusanmu,lepaskan aku! " seru Rae Hee.
" jadi itu alasanmu tidak menerimaku? kau sudah punya pacar? " tanya Chanyeol lagi.
Rae Hee semakin bingung dengan sikap Chanyeol yang seperti ini.Apalagi sorot mata Chanyeol yang terlihat kecewa,membuat Rae Hee bingung harus menjawab apa.
" apa dia lebih hebat daripada aku? apa dia lebih kaya daripada aku? apa menurutmu dia lebih tampan? Dia memberikan apa untukmu? Emas? Apa? katakan padaku! " Chanyeol bertanya tanpa jeda sedikitpun.Ia tidak terima kalau yang dilihatnya malam ini adalah jawaban atas pernyataan cinta-nya pada Rae Hee.Ia tidak terima jika benar Rae Hee sudah memiliki pacar.Chanyeol benar-benar tidak terima.
" Chanyeol hentikan! Kau pikir aku gadis murahan yang tertarik dengan seseorang karena harta? barang mahal? wajah tampan? Kau pikir aku seperti itu,huh?! Jadi selama ini aku seperti itu dipikiranmu?! "
Pertanyaan Chanyeol barusan membuat Rae Hee tak habis pikir dengan laki-laki bertelinga lebar ini.Bisa-bisanya dia berpikir seperti itu.
" lalu kenapa kau menolakku? apa dia lebih baik daripadaku? " Chanyeol meninggikan suaranya.
" aku tidak menyukaimu,kau puas?! Iya! Dia memang lebih baik darimu! Jangan pernah ganggu aku lagi! Aku tidak mau melihatmu lagi! "
Rae Hee tidak perduli bagaimana sakit hati-nya Chanyeol saat mendengar ucapannya barusan.Hati-nya juga sakit saat Chanyeol berpikir ia gadis muarahan yang tertarik dengan seseorang karena harta dan wajah.Rae Hee langsung melengos pergi dari hadapan Chanyeol,melihat wajahnya membuat Rae Hee ingin menampar mulut laki-laki itu.
Chanyeol terdiam,menggenggam erat kotak biru-nya tadi.Ia memandang punggung Rae Hee yang berjalan menjauh.Tanpa perlu menyatakan perasaan cintanya untuk yang ke-7 kali,Chanyeol sudah tau jawabannya,ia kalah,dan itu artinya ia harus pergi.
***
Seumur hidupnya,Rae Hee tidak pernah merasa menyesal atau bahkan bersalah saat ia berkata kasar pada seorang yang menurutnya salah.Tapi kali ini tidak,Kim Rae Hee merasa menyesal dan bersalah.
Laki-laki bertelinga lebar itu benar-benar mematuhi perintah Rae Hee untuk tidak menganggunya.Chanyeol selalu menghindar saat berpapasan dengannya,Chanyeol tidak lagi menawarkan bantuan,Chanyeol tidak lagi menawarkan bekal-nya,Chanyeol tidak lagi mengikuti Rae Hee kemanapun.Chanyeol tidak lagi semanis dulu,dan Rae Hee merindukan itu.
Setelah mendapat saran dari Luhan,Rae Hee berniat untuk meminta maaf pada Chanyeol,ia harus menyelesaikan masalah ini.Bagaimanapun juga sebentar lagi,mereka akan lulus dan Rae Hee tidak mau ada masalah apapun.
Jongin benar,Chanyeol sedang berada di pinggir lapangan basket.Hanya duduk dan tidak melakukan apapun.Rae Hee menghela nafas-nya,mengumpulkan seluruh keberaniannya.Ia mulai melangkah mendekati Chanyeol.
" ehem " Rae Hee berdehem untuk menyadarkan Chanyeol.
Chanyeol mendongak dan terlihat terkejut melihat gadis yang selama satu minggu ia hindari.Gadis yang masih jadi pujaan hatinya.Gadis yang diam-diam ia perhatikan.Gadis yang berusaha ia lupakan tapi malah ia ingat 24 jam nonstop.
" aku boleh duduk disini? " tanya Rae Hee hati-hati sambil menunjuk tempat kosong di samping Chanyeol.
Chanyeol mengangguk pelan,lalu fokus ke arah lapangan basket yang tidak berpenghuni.
" Chanyeol-ah..eum..aku ingin..minta maaf padamu " ucap Rae Hee gugup.Chanyeol sama sekali tidak menanggapi-nya.Baiklah,Chanyeol benar-benar marah,batinnya.
" aku tau aku salah,kata-kataku mungkin terlalu kasar untukmu waktu itu,aku sungguh minta maaf padamu,Yeol. " ujar Rae Hee lancar-ia sudah menghafal kata-kata ini seminggu yang lalu-.
" tapi semua kata-kataku itu karena terpancing kata-katamu,kau yang menganggapku gadis murahan dan membuatku marah " lanjutnya-ini juga salah satu dari hafalannya-.
" dia bukan pacarku,dia hanya teman dari kakakku,dan aku mengangumi-nya karena dia baik "
Rae Hee melirik Chanyeol yang masih tidak memberi reaksi apapun.Oh..ayolah,Rae Hee sudah bersusah payah menghafal kata-kata ini,bahkan menurutnya ini lebih susah daripada menghafal rumus fisika atau matematika.
" aku..juga minta maaf " ucap Chanyeol pelan.
Rae Hee menghela nafas lega.Akhirnya Chanyeol bicara juga.
" mungkin aku seperti benalu bagimu,menganggumu dan membuatmu merasa tidak nyaman,aku seperti penguntit yang mengikutimu kemana-mana,aku seperti orang konyol yang mempermalukanmu setiap saat..mungkin kau pantas membenciku " ujar Chanyeol.Kepalanya semakin tertunduk.
Rae Hee tertegun.Dari apa yang di ucapkan Chanyeol barusan,ia merasa kalau ia adalah gadis yang kejam.
" Hey,aku..aku memang mengatakan aku tidak menyukaimu,aku memang menyuruhmu untuk tidak mengikutiku..tapi aku tidak mengatakan kalau aku membencimu,Yeol " ucap Rae Hee.
Chanyeol menatapnya dengan alis bertaut.Ia mungkin bingung.
" baiklah,ku akui,kau cukup menyebalkan soal itu,tapi dibalik semua itu,kau selalu menolongku,membuatku merasa kalau aku punya kau untuk di andalkan.Apa aku pantas membenci orang yang selalu menolongku? " tanya Rae Hee sambil tersenyum menatap Chanyeol-ini tidak termasuk ke dalam hafalannya-.
Chanyeol langsung tersenyum sumringah seketika.
" kau tidak membenciku? sungguh? "
Rae Hee mengangguk " tidak,asal kau kembali seperti dulu,aku tidak membencimu " ucapnya.
Chanyeol memekik kegirangan.Untung lapangan basket sepi,jadi tidak akan ada yang protes saat mendengar suara bass Chanyeol berteriak.
" Chanyeol,duduklah,nanti ada yang melihat! " seru Rae Hee.Terkadang,untuk saat-saat seperti ini ia lebih memilih Chanyeol yang pendiam.
Chanyeol terkekeh,ia lalu merogoh kantung celananya dan mengeluarkan kotak biru.
" untukmu " ucapnya sambil menyerahkan kotak itu pada Rae Hee.
Rae Hee menerima kotak itu ragu,takut kalau-kalau kotak itu berisi serangga atau apapun yang mengerikan-maafkan pikiran negative Rae Hee yang berlebihan- tapi semua itu mungkin saja,mengingat Chanyeol yang memberikannya.
Rae Hee membuka kotak itu perlahan,matanya membulat saat melihat kalung yang ia incar selama ini ada di hadapannya.Apa itu artinya Chanyeol memberikannya sebagai hadiah?
" itu untukmu " ucap Chanyeol saat Rae Hee memandangnya dengan tatapan-ini-benar-untukku?-
" apa sekarang kita berteman? " Chanyeol mengulurkan kelingkingnya.
Rae Hee mengaitkan kelingkingnya ke kelingking Chanyeol.
" bukannya kita memang berteman? "
Chanyeol tertawa kecil sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.
" ingat,aku tidak membencimu,Yeol "
END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar