Author: Kyung0712 (@Intansnickers)
Genre: School Life,Romance,Hurt-maybe-
Cast:
- Oh Sehun
- Cho Eun Hyun (OC)
Disclaimer: ini fanfiction aku buat untuk temenku namanya Hirza Qalby Tazkia.Quote-quote-nya juga dari dia.Tapi selebihnya aku bikin sendiri.Maaf kalo gak nyambung.Enjoy^^
***
-
Aku tak pernah sekalipun mengartikan perasaan ini sebagai cinta ,karena aku tak tau apa itu cinta dan bagaimana mungkin aku dapat menyimpulkan kalau perasaan ini sebagai cinta kalau definisi cinta saja belum jelas. Aku selalu mengatakan 'aku menyukaimu' ,semua yang ada didalam dirimu aku suka ,karena aku menyukaimu 'apa adanya dirimu' bukan 'ada apanya dirimu' -hirsykh
-
" SEHUN SERIUS! "
" SEHUN JANGAN BERISIK! "
" SEHUN KAU PUNYA TELINGA KAN?! "
" SEHUN DUDUK! "
" SEHUNNNNNN!!!!!!! "
Aku hampir kehabisan kata-kata untuk membuat laki-laki berperawakan tinggi itu diam.Ini sudah 30 menit dia berada di rumahku,tapi aku sudah berteriak lebih dari 30 kali.Laki-laki itu benar-benar membuatku frustasi.
Sehun cekikikan lalu kembali duduk di hadapanku.Aku memandangnya tajam.Sungguh,kalau bukan karena dia temanku sejak kecil,aku tidak tau apa yang akan ku perbuat padanya.
" dengarkan aku.. " aku menarik nafas dalam. " kau..kemari..memintaku untuk mengajarimu,tapi apa yang kau lakukan,huh? "
" baiklah,aku minta maaf..ayolah jangan marah..hmm? "
Aku benci saat Sehun mengeluarkan aegyo-nya.Dia selalu bisa membuat amarahku lenyap seperti debu tertiup angin.
Dia selalu berhasil membuatku marah dengan tindakannya yang seperti anak sekolah dasar kebanyakan.Dia selalu berhasil membuatku frustasi karena ulahnya di sekolah,yang mau tidak mau aku harus menghadap guru BK untuk membebaskannya.Well,Sehun bisa di sebut anak asuhku di sekolah maupun di rumah.Tapi lebih dari itu,Sehun berhasil membuatku jauh lebih dalam menyukainya dengan segala sifat yang ia bawa sejak ia lahir.
Aku menghembuskan nafas,menetralkan segala perasaan yang mulai meracuniku.Jantung-ku berdegub kencang.Perutku tergelitik-rasanya ada kupu-kupu yang terbang di perutku-.
" baiklah,aku memaafkanmu " ucapku akhirnya.
Sehun tersenyum senang.Matanya mengerling.
" Eun Hyun-ah bisakah kau ambilkan aku minum? Aku hausss "
Aku mengangguk dan beranjak menuju dapur.Gara-gara sibuk meneriakinya tadi,aku sampai lupa memberinya minuman dan beberapa camilan.
GUBRAK!
Oh..Tuhan..seharusnya aku tidak membiarkannya sendiri-walaupun hanya satu menit-
" ASTAGA SEHUN! APA YANG KAU LAKUKAN?! "
Dan sekarang kamarku benar-benar hancur tidak berbentuk.Abstrak.Sehun berhasil merubah bentuknya.
" kau..benar-benar seniman.. "
***
-
Jangan salahkan aku ,salahkanlah hati ini yang seenaknya berdegub kencang hanya dengan mendengar namamu ,salahkanlah mata ini yang hanya menatapmu ,salahkanlah telinga ini yang hanya bisa mendengar merdunya suaramu ,salahkanlah mulut ini yang hanya dapat menyebutkan nama indahmu ,salahkanlah tangan ini yang selalu ingin memelukmu ,salahkanlah kaki ini yang selalu ingin melangkah ke arahmu ,dan salahkanlah hati ini yang memilihmu -Hirsykh
-
Sore ini aku dan Sehun duduk ditaman kota.Dia memaksaku untuk menemaninya kemari.Sehun tidak bilang apapun sejak kami sampai.Aku sedikit aneh dengan sikapnya.Sehun adalah orang yang tidak bisa diam bahkan untuk waktu setengah menit-pun.
" Sehun-ah,apa…terjadi sesuatu? " tanyaku hati-hati.Aku menatap sisi wajahnya yang menunduk sedari tadi.
" tidak " jawabnya singkat.
Tidak mungkin.Aku yakin pasti ada sesuatu yang dia sembunyikan.Anak ini,benar-benar seperti anak kecil.
" kalau kau tetap mendiamkanku,aku akan pulang-- "
Aku baru saja berdiri,tapi Sehun langsung mengenggam tanganku.Dia tetap menunduk.
" ayolah,kau kenapa? apa terjadi sesuatu? bicaralah dan jangan diam seperti ini " ucapku sedikit kesal.Aku kembali duduk disampingnya.
" ku dengar..kau salah satu kandidat murid pertukaran pelajar yang akan di kirim ke Jerman,benarkah? " tanya Sehun.Dia menatapku dengan sorot matanya yang--hey apa dia habis menangis?
" jawablah,dan jangan diamm! " serunya.Sehun mengguncang-guncangkan bahu-ku.
" kau..dengar itu darimana? " tanyaku.Seingatku aku tidak pernah sedikitpun membahas hal ini dengan Sehun.
" semua murid tau tentang ini,dan aku baru mendengarnya,kenapa kau tidak memberitauku?! " bentak Sehun.
" maaf..aku tidak bermaksud begitu..hanya saja,ku rasa ini bukan hal yang penting untuk di bahas " balasku.
Aku menunggu Sehun membalas ucapanku barusan.Dia masih saja menunduk dengan kedua telapak tangan yang menutupi wajahnya. Sampai aku baru sadar kalau laki-laki di sampingku ini menangis.
" Se-Hun? " aku memegang pundak Sehun yang naik turun.Isakan kecil-nya mulai terdengar dan lama-kelamaan bertambah kencang.
" hey… "
Sehun menatapku dan memelukku dengan erat.
" bisakah kau tetap tinggal? Bisakah kau tidak meninggalkanku? Aku membutuhkanmu disampingku..ak-aku tidak bisa jauh darimu.Aku tidak bisa mengatasi guru BK jelek itu tanpamu.Aku tidak bisa mengerjakan pr Matematika dan Fisikaku jika tidak ada kau yang membantuku.Aku tidak bisa tidak membuatmu marah.Aku tidak bisa tidak mendengar omelanmu yang menyebalkan itu.Aku tidak bisa melakukan apapun tanpamu "
Perlahan aku menarik sudut bibirku.Tersenyum.Aku dan Sehun memang berteman sejak kecil.Tapi yang ku tau Sehun tidak pernah marah jika aku pergi ke Busan-ke rumah Nenek-.Walaupun harus ku akui,aku cukup kewalahan mendengar celotehannya lewat telepon yang menceritakan pengalamannya sepanjang hari itu.
Aku menepuk-nepuk pundaknya berusaha menenangkan Sehun yang belum juga berhenti menangis.
" aku hanya kandidat Sehun…aku tidak akan mungkin meninggalkanmu " ucapku halus.
Mana mungkin aku bisa meninggalkan Sehun,kalau setiap tingkah laku laki-laki ini selalu membuatku tidak bisa berjauhan dengannya.Mana mungkin aku meninggalkan separuh hati-ku yang sudah dimilikinya…dimiliki Oh Sehun.
***
-
Andai saja menyatakan perasaan semudah membersihkan kotoran hidung maka akan kulakukan ,sayangnya menyatakan perasaan seperti membersihkan kotoran hidung gajah #haha -hirsykh
-
" ayo Eun Hyun!!!!!!! "
Aku mendelik kesal ke arah Sehun yang sedang menghentak-hentakkan kaki-nya di hadapanku.Apa sih yang Sehun khawatirkan? Makanan kantin tidak akan habis dalam waktu 10 menit setelah bel istirahat berbunyi.
" kau tidak tau,Bibi penjaga kantin memberikan 2 coklat gratis untuk pelanggan yang tercepat.Sudahlah,kau bisa pinjam catatan-ku! "
Aku mendengus.Lebih baik aku tidak makan daripada harus meminjam catatan Sehun.
" tulisanmu lebih mirip dengan sandi rumput,aku tidak bisa membacanya " sahutku.
" baiklah,kalau kau tidak mau menemaniku.Lebih baik aku meminta Ah Ra menemaniku.Dia lebih baik daripada dirimu.Dan juga… "
Aku menatap Sehun tajam menunggunya melanjutkan ucapan konyolnya itu.
" cepat tinggalkan catatan itu dan temani akuuu!!! " serunya kemudian.
Aku terpaksa menutup buku catatanku dan beranjak dari kursi.Kalau saja ini bukan tentang Go Ah Ra.Kalau saja ini bukan tentang Ah Ra yang baik.Kalau saja ini bukan tentang Ah Ra gadis tercantik di sekolah.
Dan kalau saja ini bukan tentang Sehun yang menyukai Ah Ra,aku tidak akan meninggalkan kelas ini.
" kau cemburu kan kalau aku dengan Ah Ra? " tanya Sehun dengan senyum jail-nya.
Aku menarik nafas dalam-dalam.
" cepat,aku ingin coklat "
***
-
Apa kalian pernah merasakan yang namanya mencintai seseorang? Jika iya ,apakah orang yang kalian cintai memiliki rasa yang sama? Jika tidak ,apa kalian setuju kalau itu dinamakan cinta bertepuk sebelah tangan? Jika iya ,apa yang akan kalian lakukan ,tetap mencintainya walaupun menyakiti diri sendiri atau melupakannya walaupun terasa berat? -hirsykh
-
" kau mau ku traktir makan di kantin? "
" kau mau ku belikan coklat? "
" ku dengar ada toko ice cream baru di dekat rumah kita,nanti kita kesana ya? "
" eh--bagaimana kalau ke kedai Bubble Tea yang ada di Sungai Han? Ku rasa itu lebih baik "
Aku terus saja mendengar laki-laki di sampingku berceloteh.Aku sedikit heran kenapa Sehun tiba-tiba datang ke rumah dengan ekspresi-nya yang sangat gembira.Dan sekarang dia malah menawarkan sesuatu yang membuatku menelan air liur.
" apa Ahjussi Oh baru mendapat gajian? " tanyaku.
Sehun menggeleng.
" apa Ahjumma Oh dapat arisan? "
" mana mungkin Ibu membaginya denganku "
" apa nilai Matematikamu di atas 6? "
Sehun memukulku dengan bantal kecil.
" jangan meledekku,kau bahkan lihat sendiri bagaimana menyebalkannya angka 5 yang tertulis di kertas ulanganku "
Aku terkekeh.
" lalu apa yang membuatmu begitu bahagia? "
Sehun tersenyum malu-malu.Bisa ku lihat semburat merah yang ada di kedua pipinya.
" aku...berpacaran dengan Ah Ra hari ini "
Aku terdiam.Berusaha mencerna kata-kata Sehun barusan.Seingatku di keluargaku tidak pernah ada yang mempunyai penyakit Asma.
Tapi kenapa dadaku begitu sesak?
" kau tidak memberiku selamat? "
Pertanyaan Sehun menarikku kedalam dunia nyata.Aku mengerjap berkali-kali.Melihat senyuman Sehun yang tidak lepas dari bibirnya,aku yakin,dia benar-benar bahagia.
" selamat Sehun-ah,aku..ikut senang "
***
-
Terlalu mudah untuk memulai tetapi terlalu sulit untuk mengakhiri ,itulah kalimat yang tepat untuk diriku ,terlalu mudah untuk mencintaimu tetapi terlalu sulit untuk melupakanmu -hirsykh
-
Aku selalu berusaha membenci segala sifat buruk Sehun.
Sehun yang kekanak-kanakan.
Sehun yang nakal.
Sehun yang selalu membuat kamarku hancur tidak berbentuk.
Sehun yang tidak pintar.
Sehun yang manja.
Dan segala sifat Sehun yang bisa saja membuatku marah.Tapi hasilnya tetap sama,sekeras apapun aku tidak bisa membenci Sehun,aku terlanjur memberinya separuh hatiku.
Dan aku tidak bisa mengambilnya kembali…
" Hey,Eun Hyun-ah,apa yang kau pikirkan? "
Lambaian tangan Sehun berhasil membuyarkan segala pikiranku.Laki-laki itu menatapku dengan alis yang bertaut.
" tidak,aku tidak memikirkan apapun " ucapku datar.
" aku bertanya soal no.7 " Sehun menunjuk-nunjuk kertas soalnya dengan pensil.
Aku menghela nafas.Sejauh apapun aku berlari dari Oh Sehun aku akan tetap kembali padanya.Lagi-lagi harus ku katakan.
Separuh hatiku sudah kuberikan padanya.Dan aku tidak bisa mengambilnya kembali…
END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar