Laman

Selasa, 29 April 2014

EXO Fanfiction: All About Him.

Author: Kyung0712 (@Intansnickers)

Genre: School Life,Friendship,Fluff,Sad-maybe-

Cast:
- Oh Sehun
- Cho Eun Hyun (OC)
- Jung Seong Bin (OC)

Disclaimer: yeeepp! Ini fanfiction bisa dibilang lanjutan dari *-Half Of My Heart-*.Quotes-nya dibikin sama Hirza Qalby Taskia -temenku-.Dan ff ini aku dedikasikan buat dia.Happy reading,maaf kalo gak nyambung.Enjoy^^

***

-

Sebelum bertemu denganmu ,hatiku bagaikan kertas yang masih suci dan belum ternodai sedikitpun ,tetapi setelah bertemu denganmu ,hatiku bagaikan kertas yang sudah menjadi sebuah karya seni yang sangat menakjubkan karena goresan-goresan tinta yang bertuliskan namamu diseluruh milisentinya -hirsykh

-

Huft.

Terhitung sudah 3 jam lewat 15 menit aku duduk di meja belajar dan tidak melakukan apa yang seharusnya aku lakukan-belajar untuk ujian negara-.Yaaa..ujian yang menentukan aku lulus atau tidak akan berlangsung 7 hari lagi,dan aku belum mempersiapkan apapun.

Aku kesal.

Aku marah.

Aku benci.

Dengan siapa?

Diriku sendiri.

Aku bingung,kenapa disaat-saat dimana aku seharusnya fokus dan tidak memikirkan apapun selain mata pelajaran ujian negara,otakku justru di penuhi oleh satu orang yang menyebalkan.

Oh Sehun.

Seharusnya malam ini aku belajar bersama dengan Sehun,tapi aku mati-matian menolaknya dengan berbagai alasan.Dimulai dari alasanku agar dia mandiri dan tidak bergantung denganku terus sampai aku berkata aku malas meladeninya yang kekanak-kanakan.

Ya,aku bohong.

Aku bahkan berharap dia terus bergantung denganku entah sampai kapanpun.

Aku juga tidak malas meladeni sifatnya yang kekanak-kanakan.Aku menyukai itu.

Aku hanya…berusaha fokus.

Tapi yang terjadi justru sebaliknya.Aku justru tidak fokus.Anak menyebalkan itu terus berputar di otakku,membuatku mengacuhkan buku yang sudah menganga lebar sejak 3 jam lewat 15 menit yang lalu.

Oh Sehun.

Oh Sehun.

Oh Sehun.

" aaakkhhh! Aku bisa gilaaaaaaaa!! " teriakku frustasi.Aku mengacak-acak rambutku,aku tidak perduli bagaimana marahnya Ibu saat melihat rambutku nanti.

DOR! DOR! DOR!

Aku mengerang frustasi.Haruskah Kyuhyun Oppa menggedor-gedor pintu kamarku sekeras itu? Tidakkah dia tau itu dapat merusak gendang telinga seseorang yang mendengarnya?

" YA! CHO EUN HYUN! BUKA PINTUNYAAA!! "

Aku menganga.Tidak,itu bukan suara Khyuhyun Oppa.Hei,kenapa aku malah mendengar suara Sehun?

" EUN HYUN-AH! AKU TAU KAU BELUM TIDUR,CEPAT BUKA ATAU AKU AKAN MENDOBRAK PINTUNYA! "

Benar itu Sehun.Aku langsung bangkit dari kursi belajarku dan berlari menuju pintu.Tidak akan kubiarkan pintuku rusak untuk ke-5 kalinya.

CKLEK!

Aku dapat melihat laki-laki itu tersenyum lebar menunjukkan deretan giginya yang putih.Matanya membentuk bulan sabit.

" apa? " tanyaku jutek.

Sehun mengerutkan alisnya.
" hei,apa yang kau lakukan di dalam? Kau baru terkena setruman kabel? " tanyanya polos.Jari telunjuknya mengarah ke rambutku.

Aku langsung merapikan rambutku dengan jari-jari ku.Yaa..setidaknya rambutku tidak lagi mengembang.

" kau mau apa? " tanyaku lagi.

Sehun tertawa kecil,dia mengangkat buku-buku yang dia tenteng.

" Aku sudah belajar dirumah sendiri,tapi tidak bisa dibilang sendiri juga sih,aku meminta bantuan Luhan hyung,tapi dia marah-marah dan mengatakan kalau otakku tidak lebih baik dari anak SMP.Jadi aku mengatakan padanya kalau dia juga tidak lebih baik darimu,aku tidak bisa belajar dengan orang selain dirimu. " ujarnya.Kepalanya menunduk dan mulutnya mengerucut seperti anak TK yang balonnya terbang ke udara.

Aku menghela nafas.
" aku juga tidak bisa belajar sendirian "

Sehun mengangkat kepalanya menatapku dengan tatapannya yang seperti anak anjing.

Aku berdehem sebentar menetralkan suaraku,takut kalau-kalau suaraku melengking seperti curut.

" tidak ada kau,tidak enak " ucapku sambil tersenyum.

Sehun melebarkan matanya,senyumannya melebar.
" jinjja?! "

Aku mengangguk.
" ayo masuk "

Sehun langsung menerobos masuk ke kamarku.Aku mengambil meja lipat yang terletak di kolong ranjangku.Dan mulai memindahkan buku-buku yang ada di meja belajarku ke atas meja lipat.Sedangkan Sehun sudah duduk manis di depan meja.

" Eun Hyun-ah,bagaimana kalau kita mulai dengan matematika? " tanya Sehun.

" baiklah "

Sehun mulai membuka buku matematika dan mengerjakan soal-soal.Sedangkan aku,aku memilih bertopang dagu dan menatapnya yang sedang serius menghitung.

Huft.

Ada atau tidak adanya Sehun di hadapanku.Itu tidak akan merubah apapun.

Karena Sehun selalu ada di hati dan pikiranku.

***
-

Apa yang akan kamu lakukan jika tahu teman dekatmu menyukai laki-laki yang sama dengan yang kamu sukai? Dan apa yang akan kamu lakukan ketika tahu bahwa laki-laki yang kalian berdua sukai lebih memilih temanmu bukan dirimu? Apakah kamu akan mengikuti apa yang logikamu katakan atau apa yang hatimu katakan? Menetap atau pergi? Menjaga atau membuang? -hirsykh

-

" ada murid baru,perempuan "

" lalu? "

Sehun bertopang dagu di sebelahku,memperhatikanku yang sedang menyantap makan siangku hari itu.

" kau tidak penasaran bagaimana wujudnya? " tanyanya.

Aku berpikir sebentar,kemudian menggeleng.
" sudah pasti dia manusia,untuk apa aku penasaran? "

Aku mendengar Sehun berdecak kesal.Aku menoleh menatapnya.
" aku tau dia siapa "

" kau tau? jangan bohong. "

Aku mengendikkan bahu.
" terserah kau mau percaya atau tidak,yang jelas kami dekat "

Sehun menarik lenganku,membuatku terpaksa menatap matanya.Ergh,menyebalkan,tapi aku menyukainya.

" memangnya kau kenal dia dimana? " tanyanya penasaran.

" dia anak teman Ibu-ku.Dia sering berkunjung kerumahku,dan kami cukup dekat. " jawabku.

" jinjja? Aku tidak pernah melihatnya di rumahmu " Sehun melepaskan tangannya yang melingkar dilenganku.

" kau tidak ada dirumah,salah sendiri "

" apa dia cantik? " tanyanya.

Aku menghela nafas.Malas menanggapi pertanyaannya yang satu ini.

" kau bisa liat dia nanti— "

" Eun Hyun! Cho Eun Hyun! "

Aku menoleh ke belakang,dimana suara itu berasal.Seorang perempuan bertubuh tinggi semampai dengan rambut panjangnya yang bergelombang berjalan menghampiri ku.Aku tersenyum kepadanya.

" Hei,Jung Seong Bin! "

Dia duduk di hadapanku dan Sehun.

" Hei,apa dia murid baru itu? " Sehun berbisik di telingaku.Aku meliriknya,Sehun benar-benar tak berkedip.

Aku mengangguk.

" Seong Bin-ah,kenalkan dia temanku yang ku ceritakan waktu itu,Oh Sehun " ucapku.

Seong Bin mengangguk lalu mengulurkan tangannya pada Sehun.
" Hai,aku Jung Seong Bin " ucapnya sambil tersenyum.

Sehun tersenyum sambil membalas uluran tangan Seong Bin.
" Hai,aku Oh Sehun "

Aku menghela nafas pelan,berusaha untuk berpikiran jernih.Cara Sehun menatap Seong Bin sekarang sama seperti cara dia menatap Ah Ra dulu.

Ayolah..apa aku cemburu?

***

Sejak hari perkenalan itu,kami ber-3 sering bersama.Aku,Sehun dan Seong Bin.Ibu menyuruhku mengajak perempuan itu kemanapun aku pergi,karena saat itu Sehun juga ada di sampingku,dia langsung mengangguk bahkan detik ketika aku ingin mengeluarkan alasan agar aku tidak mengajak perempuan itu ikut bersamaku.

" Eun Hyun-ah "

" hmm "

" apa menurutmu Sehun itu cocok denganku? "

BURRRR!!

Aku menyemburkan air mineral yang baru ku tenggak.Rasa haus akibat berlari 3 kali mengelilingi lapangan,langsung hilang seketika.Aku menoleh menatap Seong Bin yang menunduk malu-malu.

Aku menghela nafas sebentar,takut kalau-kalau aku malah marah-marah dengan perempuan di sebelahku ini.

" kenapa bertanya seperti itu? " tanyaku berusaha biasa-biasa saja.Aku mengambil saputangan biruku dari tas olahragaku dan mengelap wajahku yang berkeringat.

" tidak,hanya saja… "

Aku menoleh menatap Seong Bin yang menggantung ucapannya.

" ku rasa aku menyukainya "

Ku rasa telingaku baik-baik saja.

Walaupun aku dan Kyuhyun Oppa sering berteriak,tapi telingaku masih berfungsi dengan baik.

Itu berarti aku tidak salah dengar kan?

" ohh " sahutku pelan.

" dia sedang menyukai seseorang ya? " tanyanya penuh harap.

Aku menghela nafas-untuk kesekian kalinya-.

" tidak tau,dia belum mengatakan apapun "

Aku berjalan menenteng tas olahragaku ke ruang ganti.Seong Bin mengekor dari belakang.

" tipe Oh Sehun itu seperti apa,sih? "

" apa dia menyukai gadis sepertiku? "

" ku dengar mantan pacarnya itu,gadis populer,apa benar? "

" apa aku masuk ke dalam tipe-nya? "

" atau Oh Sehun menyukai perempuan sepertimu? "

Aku berhenti melangkah dan menunduk.Menghela nafas-maaf aku selalu melakukan ini- dan menggeleng.

" tidak,dia tidak menyukai perempuan sepertiku "

***

Aku dan Sehun sedang duduk di ruang keluarga sambil menonton kartun beruang putih besar nan bodoh.Sebenarnya aku sudah berkali-kali berteriak protes,tapi laki-laki itu jauh lebih keras kepala dari pada aku.

" Sehun-ah " panggilku.

Sehun hanya bergumam membalas panggilanku.Tangannya sibuk mengambil snack yang ada di tangannya.Matanya masih berfokus ke televisi.

" Sehun,aku ingin bertanya " ucapku dengan nada yang lebih tinggi.

Sehun menoleh menatapku.
" apa? "

Aku menelan ludahku.Sejak pernyataan Seong Bin 4 hari 3 malam yang lalu,pikiranku benar-benar kacau.

" jawab saja dan jangan banyak protes,oke? "

Sehun mengangguk.

" menurutmu,siapa yang lebih cantik,aku atau Seong Bin? "

" Hahahaahahahahahahahahahahahahahaha "

" Sehunnnnnnnn! Aku seriussss! " seruku kesal.Aku memukul kepalanya dengan bantal kecil.

Sehun menghentikan tawa-nya dan menarik nafas sebentar.

" tentu saja Seong Bin "

Aku mengepal tanganku,ingin menjitak kepala laki-laki di depanku.Tapi aku menahannya,Sehun tidak pernah bohong.

Aku kembali menatap televisi tanpa ekspresi.Aku tidak tertarik lagi,semakin aku bertanya,aku akan semakin sakit hati.Lebih baik,aku diam dan menunggu berita itu datang.

" apa menurutmu aku cocok dengannya? "

Aku langsung mengambil remote di genggaman Sehun yang mengendor dan mengganti chanelnya.Aku lebih suka menonton reality show,daripada beruang putih besar nan bodoh itu.

" ku rasa aku menyukainya "

Aku mematikan televisi,berdiri dan membanting remote ke sofa.

" pulanglah "

" hei,kenapa? aku masih ingin disini "

" terserah,aku ingin tidur " ucapku langsung berjalan meninggalkan Sehun.Aku menghela nafas pelan.

Sehun tidak mungkin menyukai perempuan sepertiku.

***

Aku ingin menjadi tulang rusukmu. Yang akan rela mengorbankan diri demi menjaga organ pentingmu seperti hati (yang semoga saja memilihku) ,jantung (yang semoga saja alasannya berdetak karenaku) ,dan paru-paru (yang semoga saja selalu mengumpamakan-ku sebagai oksigen yang harus selalu dihirup demi kelangsungan hidup) -hirsykh

" PAGIII!!! "

Aku termundur kaget melihat Sehun di depan pintu rumahku.Ini sabtu pagi,dan biasanya Sehun akan hibernasi sampai senin pagi tiba.Tapi kali ini tidak,laki-laki itu malah tersenyum seperti biasa dengan setelan t-shirt berwarna abu-abu dan celana levis selutut.

Sehun tampan.

" mau jalan-jalan? "

Aku mengerjapkan mataku berkali-kali.

" ku anggap kedipanmu itu 'iya' " ucapnya sambil menarik lenganku dan menyeretku keluar rumah.

Aku pasrah,Sehun terus menarikku sesuka hatinya.Dan benar,dia mengajakku ke taman hiburan.

Lotte World.

" kau mengajakku ke…sini? " tanyaku menatap sisi wajah Sehun yang tersenyum puas.

Sehun mengangguk lalu menatapku.Matanya membentuk bulan sabit dengan senyumannya yang manis.

Oh Tuhan…aku ingin mati sekarang.

" ku pikir,semenjak ada Seong Bin kita jadi jarang jalan bersama-sama.Aku merindukanmu "

Aku benar-benar ingin mati.Oh Sehun sialaaaannn!!

" sudahlah,ayo kita nikmati waktu kita berdua! "

***

Oh Sehun menyebalkan.

Oh Sehun kejam.

Oh Sehun tidak punya perasaan.

" Hei,jangan marahh "

Aku diam tak menjawab.

Perutku mual.

" aku tidak tau kau masih phobia dengan ketinggian,maafkan aku "

Aku menghirup nafas lalu menghembuskannya perlahan.

" Sehun diamlah,aku mual "

Sebenarnya aku ingin meninju wajah Sehun.Berteriak marah-marah dengannya karena memaksaku menaiki kereta berputar di udara itu-roller coaster-.Tapi aku mengurungkan niatku,isi perutku benar-benar sedang terguncang dan kalau aku membuka mulut,belum tentu yang keluar dari mulutku itu teriakan protes.

Bisa saja aku muntah tepat di wajah mulus Oh Sehun.

Haa..itu tidak menyenangkan.

" kau tunggu disini,akan ku belikan kau Bubble Tea " ucapnya.

Aku hanya mengangguk.Sehun berjalan ke arah kedai Bubble Tea yang tak jauh dari tempat kami duduk.

Tidak perlu menunggu lama,aku dapat melihat laki-laki itu berjalan ke arahku.Matanya terus membentuk bulan sabit dengan senyumannya yang manis.Aku memperhatikannya dari atas sampai bawah.

Oh tidak Sehun.

" Sehuunnnnnnn!!! "

Aku refleks berlari menghampiri Sehun tanpa memikirkan resiko yang akan ku dapat setelahnya.

BRUG!

Dan akhirnya aku dapat melihat 7 bintang berputar di kepalaku.

***

Aku membuka mataku perlahan,kepalaku masih sedikit berdenyut.Hei,ini hari apa?

" Eun Hyun-ah " pekik Sehun.

Aku melebarkan mataku tepat saat Sehun memeluk tubuhku.Dia menangis kencang di punggung-ku,aku bisa merasakan baju-ku mulai basah karena air matanya.

" Sehun,kau…kenapa? "

Sehun melepas pelukannya,dia mengelap air matanya.Lalu menatap ku dari ujung kepala sampai ujung kaki.

" kau baik-baik saja? " tanyaku.

PLETAK!

" augh! "

Aku menggaduh kesakitan saat kepalan tangan Sehun dengan mulus mengenai ujung kepalaku.

" kau itu bodoh atau apa,huh?! Peringkatmu memang di atas 215 anak yang ada di sekolah kita.Tapi kenapa kau dengan mudah melakukan hal tanpa berpikir dulu?! Apa kau bosan hidup?! Katakan padaku katakan?! " cerocos Sehun,mulutnya tidak berhenti berkomat-kamit-marah-marah-.

Aku membekap mulut Sehun dengan tanganku.Matanya membulat kaget,lalu berubah melotot ke arahku.

" kau bisa diam tidak? kepalaku pusing " ucapku sambil menarik tanganku dari mulutnya.

" apa kau baik-baik saja? " tanya Sehun dengan nada khawatir.

Aku mengangguk.
" lalu kau? " balasku.Baju abu-abu Sehun terlihat basah,wajah Sehun juga pucat pasi.

" aku tidak baik "

" lalu kenapa kau masih di rumahku?! Cepat pulang,ganti bajumu sebelum kau masuk angin! Wajahmu itu pucat— "

" aku mengkhawatirkanmu "

Aku menutup mulutku rapat-rapat.Jantungku berdegup 10x lipat—tidak ini lebih.Aku bisa merasakan seluruh oksigen di sekitarku mulai menipis.

Hanya karena satu kalimat saja.

Sehun dapat membuatku terkena serangan jantung dadakan.

" kau celaka karena melindungiku,kau terjatuh karena menolongku,kau pingsan selama 17 menit lewat 6 detik karena aku " ujar Sehun bergetar.Air matanya mulai mengalir lagi.

Sehun menunduk sesegukan,punggungnya naik turun.
" aku…takut kehilanganmu "

Aku tersenyum menatap laki-laki yang menemani hari-hariku selama kurang lebih 12 tahun.Laki-laki yang menjadi alasan aku tersenyum.

Aku menepuk-nepuk pundaknya.Mencoba menenangkannya.

" angkat kepalamu " perintahku lembut.

Sehun mengelap air matanya dengan punggung tangannya,lalu menatapku.

" aku juga takut kehilanganmu Sehun,karena itu aku melindungimu.Aku tidak sempat berpikir tentang diriku,aku hanya berpikir kalau kau celaka,maka aku akan kehilanganmu.Aku hanya berpikir tentang dirimu,aku juga mengkhawatirkanmu " ujarku.

Sehun tersenyum lebar.Dia memelukku erat.

" aku menyayangimu,sangat menyayangimu,karena itu jangan melakukan hal konyol seperti tadi,aku takut kehilanganmu "

Aku mengangguk sambil melepas pelukan hangat Sehun.

" kau benar-benar tidak apa-apa kan? Kepalamu terbentur saat jatuh tadi.Aku takut kau geger otak,aku tidak mau mempunyai teman idiot "

PLETAK!

" hei,apa aku salah bicara? " Sehun bertanya sambil mengusap-usap ujung kepalanya yang terkena jitakanku.

" memangnya kau tidak idiot,huh? Mana ada murid SMU tidak berani tidur sendirian? Mana ada murid SMU menonton kartun beruang putih besar bodoh itu? Mana ada? Hanya kau tuan Oh! "

" aish! Kau menyebalkan "

" kau lebih menyebalkan "

" tapi aku menyayangimu "

" aku juga menyayangimu "

Kami berdua tertawa kecil.

" aku ingin melaporkan kejadian ini pada Presdir Lotte World " ucap Sehun.

" Ha? Untuk apa Sehun? "

" kau celaka! Aku tidak bisa diam saja! " serunya.

Aku menghela nafas,anak ini benar-benar.

" aku hanya terpeleset kulit pisang,aku baik-baik saja,oke? "

" tetap saja,seharusnya mereka tidak boleh membiarkan barang berbahaya itu tergeletak bebas di jalanan.Itu ber-ba-ha-ya! " tegasnya.

" lalu setelah kau melapor apa mereka akan menindak tegas? Mereka tidak akan membuang-buang waktu untuk mengurus kasus 'pengunjung terpeleset kulit pisang' Sehun. " jelasku.

Sehun mengerucutkan mulutnya,merasa kalah berdebat denganku dia memilih diam sambil melipat kedua tangannya di dada.

" baiklah,maafkan aku " ucapku akhirnya.

" bagaimanapun juga aku berterimakasih padamu " lanjutku.

Sehun menatapku dengan alis bertaut.

" kau membuatku dapat melihat 7 bintang berputar di atas kepalaku " ucapku sambil menunjuk ke atas kepala.

Mata Sehun berbinar mendengar ucapanku barusan.

" benarkah? bagaimana bentuknya? Selama 17 tahun aku hidup,aku belum pernah melihat 7 bintang berputar di atas kepalaku.Ayoo ceritakan padakuuuu! "

Aku menepuk keningku.Ya Tuhaaannn..Sehuuuuuuunnn!

" kau ingin lihat 7 bintang berputar di atas kepalamu? "

" hmm..aku mau! "

" carilah kulit pisang dan berjalanlah di atasnya,ku jamin kau akan melihat 7 bintang berputar di atas kepalamu "

END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar