Cast :
- Kim Jongin
- Do Kyungsoo
- Xi Luhan
- Oh Sehun
***
Luhan dan Sehun sama-sama terdiam di sebuah kursi panjang yang terletak di depan rumah mereka.Setelah Jongin menceritakan tentang drama musikal itu,mereka tak berbiacara sepatah katapun.Tenggelam dalam pikiran mereka masing-masing.
' Bagaimana jika Jongin mulai mengingat semuanya? Apa dia benar-benar akan seperti patung berjalan? Seburuk itu-kah? Apa yang harus ku lakukan? Aku tidak mau dia benar-benar menjadi patung berjalan seperti yang Luhan hyung dan kedua orang tua Jongin ceritakan padaku.Tuhan..jika boleh memilih,aku lebih memilih Jongin tidak mengenalku dan Luhan hyung,asalkan ingatannya kembali dan dia baik-baik saja.Aku tidak bisa terus berbohong padanya... '
Sehun menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.Menyembunyikan wajahnya yang memerah dan mulai basah karena air matanya.Punggungnya mulai naik turun dan suara isakan mulai terdengar dari mulutnya.
Luhan menatap Sehun iba,ia tau Jongin dan Sehun seperti tutup dan toples.Tidak sembarang tutup yang dapat dipasangkan dengan toples.Seperti mereka,mereka berdua sama-sama terkenal dingin dan susah di dekati,hanya orang-orang tertentu yang dapat menjadi bagian dari mereka.Sehun sejak kecil sangat susah berteman dengan orang-orang,tatapannya yang tajam membuat semua orang segan mendekatinya,tapi Jongin dapat melakukannya dengan mudah.Bahkan membuat Sehun menceritakan apa yang tidak ia ceritakan pada Luhan.
" Sehunnie..uljima.. "
***
-
" ini "
Hyesoo melirik sekilas sebuah minuman soda yang ada di depannya.
" kau tidak haus? " tanya namja itu sambil duduk di samping Hyesoo.
Hyesoo terdiam,ia memang haus.Bagaimana pun juga berlari mengelilingi lapangan 2 kali membuat tenggorokannya kering.
" jangan kau masukkan hati ucapan Jongin padamu,dia memang begitu "
Ceklek,cesss
Namja itu menyodorkan kaleng minuman soda ke mulut Hyesoo setelah membukanya terlebih dahulu.
Hyesoo mengambil alih minuman itu lalu menegaknya sampai habis.
" aku sudah berusaha menjadi yeoja seperti tipe-nya,tapi tetap saja,dia malah mengataiku jelek,dia memang tidak menyukaiku " ujar Hyesoo lesu.
Namja itu tersenyum manis lalu mengulurkan tangannya mengusap rambut Hyesoo lembut.
" jadilah dirimu sendiri,itu akan lebih baik daripada menjadi orang lain " tuturnya.
Hyesoo mengerjap,menatap namja yang tersenyum dengan manis padanya.
" jangan pernah siksa dirimu lagi,kau tidak kasihan pada kaki mu,huh? kau ini kejam sekali,ckckck "
Hyesoo tersenyum sambil mengangguk.Namja itu mengacak rambut Hyesoo gemas lalu berjalan berlalu meninggalkan Hyesoo.
-
" itu saat pertama kali aku menyadari kalau kau memang peduli padaku Oppa..ahh aku lupa,aku tidak mau menangis di hadapanmu lagi "
Hyesoo menghapus air matanya sendiri lalu berusaha tersenyum.Setiap hari hanya itu yang bisa Hyesoo lakukan,menceritakan semuanya walaupun ia tau namja di depannya ini tidak akan merespon.Bahkan mungkin namja ini tidak mendengarnya entahlah Hyesoo hanya dapat meyakinkan dirinya bahwa namja di depannya ini dapat mendengar semua ceritanya.
" D.O Oppa.. " Hyesoo menangis kencang,hal yang paling tidak bisa ia lakukan adalah membohongi orang di depannya.Dia tidak bisa tersenyum untuk saat ini karena orang yang sudah ia anggap sebagai kakak-nya sendiri tidak tersenyum.
" Hyesoo-ya hentikan..aku tidak bisa melihatmu menangis..berhentilah.. " gumam seorang laki-laki di sudut ruangan.Ia menundukkan kepalanya,ikut menangis.
" Kyungsoo-ya.. "
Ia menoleh.
" aku hanya ingin memperingatkanmu,waktumu sebentar lagi "
" izinkan aku lebih lama disini,ku mohon.. "
***
Hyesoo keluar dari rumah sakit dengan langkah lesu.Hari ini ia di paksa untuk pulang,sebenarnya ia bisa saja membantah tapi kondisi tubuhnya tidak bisa di ajak kompromi.Percaya atau tidak,mungkin ia terlihat seperti pasien daripada orang yang menjenguk pasien.
" kalau kau berjalan seperti itu,kau akan menabrak seseorang,nona "
Hyesoo mengangkat kepalanya yang terasa berat.Ia memutar bola mata-nya.Laki-laki itu langsung membuat mood-nya bertambah buruk.
" terimakasih sudah mengingatkanku Tuan " balas Hyesoo ketus lalu berlalu melewati Luhan yang sedari tadi berdiri menyender di depan mobil-nya.
Luhan tertawa kecil sambil berjalan mengekor di belakang Hyesoo.
" butuh tumpangan? " tanya Luhan pada Hyesoo yang begitu tak memperdulikan kehadirannya.
Hyesoo tak menjawab dan itu tidak membuat Luhan berhenti mengikutinya.Hyesoo berhenti, meniup poni-nya sambil menghentakkan kaki-nya kesal.
" bisakah sunbae tidak mengikutiku?! " tanya Hyesoo kesal sambil menatap tajam Luhan.
" butuh tumpangan? " Luhan tak mengindahkan betapa marahnya yeoja di depannya ini.Bahkan Hyesoo memanggilnya 'sunbae'.Jujur ia kaget,tapi ia tau Hyesoo sudah terlanjur malas dengannya.
" tidak "
Luhan menarik tangan Hyesoo saat yeoja itu hendak melangkah lagi.
" kalau begitu akan mengikutimu "
" sunbae- "
" aku namja-mu " potong Luhan cepat sambil menarik tangan Hyesoo lembut ke arah mobilnya.
***
Irama musik terdengar menggema di ruangan dance tempat Jongin menari.Ya,sudah hari ke-6 ia berlatih koreografi yang akan di tampilkan dalam drama musikal Januari mendatang.
Jongin meliukkan badannya sesuai alunan musik.Keringat mulai bercucuran,bukan,bukan karena lamanya ia menari tapi karena memori yang terus berputar di otaknya yang memaksanya untuk mengingat.
-
Jongin berlari kecil menghampiri namja yang sedang duduk menunggu-nya di kursi panjang yang menghadap langsung ke arah air mancur taman Sungai Han.
" hyung,seonsaengnim mengatakan padaku kalau aku akan berpartisipasi dalam drama musikal,aku akan membuat sebuah koreografi untuk mereka.Aku senanngggggg sekali..walaupun tahun lalu aku tidak dapat menyaksikan koreo yang ku buat sendiri.Tapi tahun ini,aku bisa hyung,bahkan aku ikut menari nanti.Itu hebat kan,hyung? " cerita Jongin panjang lebar dengan senyum mengembang yang tak lepas dari bibirnya.Ia tak bisa berhenti tersenyum.
Jongin menoleh ke sampingnya saat menyadari namja itu tidak memberinya respon apapun.
" kau tidak mendengarkanku? "
Dia tak menjawab.
" kau akan datang kan,hyung? "
Tetap diam.
" kau kenapa,hyung? " kali ini senyuman Jongin menghilang dan berubah menjadi khawatir saat melihat namja itu tetap diam.Wajahnya pun pucat.
" aku akan pergi Jongin-ah " ujarnya sambil menatap mata Jongin dalam.
" apa maksudmu? pergi kemana? ini kan belum waktunya libur musim dingin,hyung "
" ke Jepang,aku akan kesana "
" kapan? "
" 12 Januari "
Air mata Jongin mengalir seketika.Bahkan serentetan cerita bahagia belum ia sampaikan.Dan kenapa harus 12 Januari? Itu hari dimana Drama Musikal yang akan ia tampilkan dan sekaligus ulang tahun namja itu.
" kau akan meninggalkanku? " tanya Jongin bergetar.Ia berusaha menahan isak tangisnya.
" mianhe Jongin-ah,tapi ini yang terbaik,aku- "
" berikan aku alasan yang masuk akal agar aku tidak membencimu " potong Jongin cepat.
Namja itu membulatkan matanya,kemudian menunduk.
" aku tidak bisa "
" baiklah,aku membencimu "
-
Jongin menghentikan tariannya,nafasnya tedengar tak beraturan.Ia terduduk memejamkan matanya.Berusaha mengingat kejadian apa yang akan terjadi setelah itu.Ia memegangi kepalanya,tidak bisa,memorinya tidak berputar seperti tadi.
Jongin menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.Dan menangis disana.
" AAARRRGGGHHH!!!!! "
***
" ayolah nona,kenapa wajahmu seperti itu,tersenyumlah " bujuk Luhan saat ia mengajak Hyesoo ke Lotte World.Sebenarnya Hyesoo sudah berteriak protes saat Luhan memarkirkan mobilnya tadi.Tapi,sepertinya hari ini Luhan tidak menggunakan telinganya ia terus menggandeng tangan Hyesoo erat.
" aku ingin pulang "
" mwo? bahkan kita belum mencoba semua wahana yang ada disini " protes Luhan.
" aku tidak peduli,sunbae yang mengajakku,tidak lebih tepatnya sunbae sendiri yang memaksaku ke tempat ini " sahut Hyesoo.
" kalau begitu aku juga tidak peduli,kita harus menaiki semua wahana yang ada disini.Kajja! " Luhan kembali menarik tangan Hyesoo membuat gadis itu menggeram kesal.
" Ya! Lepaskan! " teriak Hyesoo.
" simpan teriakanmu,kau akan membutuhkannya saat kita menaiki Roller Coster " sahut Luhan acuh.
" mwo?! "
***
" berteriaklah sekencang mungkin,kalau perlu menangislah sekencang-kencangnya.Aku tidak peduli bagaimanapun caranya kau harus meluapkan semua perasaanmu " bisik Luhan saat ia dan Hyesoo sudah duduk manis di kursi penumpang Roller Coster.
Roller Coster mulai berjalan perlahan dan lama kelamaan bertambah kencang.Entah bisikan Luhan tadi terus terngiang di telinga Hyesoo.Ia menarik nafasnya dalam.
" AAAAAAAAAAAAA!!!!!! "
Luhan melirik gadis disampingnya itu,gadis itu bahkan menangis.Luhan tersenyum.
' setidaknya hanya ini yang bisa ku lakukan untukmu,mengurangi bebanmu,tidak mungkin lebih tepatnya beban yang ku buat untukmu..mianhe Hyesoo-ya '
***
" aku memberimu waktu sampai bulan depan "
Namja mungil yang memakai baju serba putih itu membulatkan matanya.Bulan depan? Itu artinya bulan Desember.Tidak,ia tidak bisa.
" Suho..tolongg.. " ucapnya dengan nada memohon.
" Kyungsoo-ya,keadaanmu sudah semakin memburuk,tubuhmu semakin memudar,itu artinya cepat atau lambat kau akan pergi.Kyungsoo-ya...aku sudah memberimu kesempatan selama 4 tahun ini,tapi untuk kali ini aku tidak bisa,ini terlalu lama,aku tidak mau melihatmu tersiksa " ujar Suho panjang lebar.
Kyungsoo menarik nafasnya dalam lalu menguhembuskannya.
" 12 Januari "
" eoh? "
" beri aku kesempatan sampai 12 Januari,setelah itu kau boleh membawaku pergi..ku mohon Suho... "
" baiklah,12 Januari..tidak lebih "
***
" aku akan datang "
Jongin menoleh ke arah Kyungsoo menatap sisi wajah namja itu bingung.
Kyungsoo menatap Jongin dengan seulas senyum yang menunjukkan heart shape lips-nya.
" 12 Januari..aku akan menontonmu "
Jongin membulatkan matanya,senyuman mengembang terlukis di bibirnya.
" Jeongmal? Kau akan datang? "
Kyungsoo mengangguk mantap.
" kau tidak akan berbohong padaku kan? " tanya Jongin dengan tatapan menyelidik.
" aku berjanji " jawab Kyungsoo mantap.
Ia memekik kegirangan lalu memeluk Kyungsoo.
" Tapi Suho..ada satu hal yang ingin ku minta lagi darimu "
" apa lagi? "
" bisakah kau membawaku pergi saat malam hari? ada hal yang penting yang harus ku lakukan "
" baiklah,tepat jam 10 malam,aku akan membawamu pergi "
' aku tidak mengharapkanmu mengingatku lagi Jongin-ah,yang ingin aku lakukan sekarang adalah membalas air matamu dulu..dan menggantikannya dengan senyuman '
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar