Cast :
- Kim Jongin
- Do Kyungsoo
- Xi Luhan
- Oh Sehun
- Kim Hyesoo (OC)
***
Jongin tersenyum senang,setelah mendengar janji Kyungsoo tadi,ia tak dapat berhenti tersenyum.
" oe? Sehunnie? " gumamnya.Ia berlari menghampiri Sehun yang sedang duduk di kursi panjang persimpangan dekat rumahnya.
" apa yang kau lakukan disini? " tanya Jongin sambil duduk di samping Sehun.
Sehun menoleh lalu tersenyum kecil.
" ohh..kau " sahutnya datar.
Jongin mengerutkan dahinya dan menatap Sehun aneh.Ia terus menundukkan kepalanya,ada apa? apa terjadi sesuatu? pikirnya khawatir.
" kau kenapa? "
" ... "
" katakan padaku,aku akan mendengarkanmu "
" aku takut kau akan meninggalkanku karena orang lain " ucap Sehun bergetar.Ia tak berani menatap mata Jongin.Ia tau sahabatnya itu sedang menatapnya aneh.
" maksudmu? " tanya Jongin.
" aku egois bukan? " Sehun balik bertanya,kali ini ia memberanikan diri menatap Jongin.
Jongin tersenyum manis " kau berpikir aku sejahat itu padamu? Dengar Sehunnie,kau tau kenapa aku menganggapmu dan Luhan hyung sebagai saudaraku? "
Sehun menggeleng polos.
" karena kalian sangat mengerti diriku,aku tidak mempunyai seseorang yang dapat ku percayai setelah kecelakaan itu,bahkan kedua orang tuaku.Tapi..saat aku mengenal kalian,aku sadar bahwa aku masih mempunyai seseorang yang dapat ku percayai.Aku masih mempunyai seseorang yang dapat ku ajak bicara,tempat dimana aku bercerita tentang semua masalah yang aku hadapi.Kalian..alasan kenapa aku dapat tersenyum sampai saat ini. " ujar Jongin tulus.
" aku menyayangi kalian..aku menyayangi kau dan juga Luhan hyung,jadi tidak ada alasan aku akan meninggalkan kalian,meninggalkan kalian itu sama saja meninggalkan kebahagiaanku " lanjut Jongin.
Sehun terdiam,entah ia harus senang atau malah bertambah bersalah.
Jongin mempercayaiku dan Luhan hyung.
Aku dan Luhan hyung adalah alasan kenapa dia tersenyum.
Tapi tau kah kau? Aku membohongimu Jongin-ah.Aku menghancurkan kepercayaanmu.Pantaskah kau menyayangiku?
" bagaimana kalau besok kau dan Luhan hyung ku perkenalkan dengan teman baruku? Sepertinya kita akan cocok berteman. "
Suara Jongin memecahkan lamunan Sehun.Ia mengangguk dan tersenyum tipis.
" eum..baiklah "
***
Diam.
Tidak ada yang memulai percakapan.Sejak turun dari Roller Coster Hyesoo meminta Luhan untuk mengantarnya pulang.Luhan menurutinya,ia tau gadis itu sudah terlalu lelah atau mungkin muak berada di sampingnya.
" terimakasih Sunbae " Hyesoo membungkuk hormat di hadapan Luhan.
Luhan menghela nafasnya,ia risih melihat Hyesoo bersikap seperti ini.
" mianhe.. " ucap Luhan cepat sebelum Hyesoo membalikkan badannya.
" aku tau kau membenciku..aku minta maaf,tapi bisakah kau tidak memanggilku sunbae? " tanya Luhan.
" lalu aku harus memanggilmu apa? Chagi? Yeobo? " balas Hyesoo.
" Ya! Apa kau pikir aku seburuk itu?! " protes Luhan.Walaupun ia dan Hyesoo mempunyai status berpacaran tapi tidak sedikitpun Luhan berpikir untuk meminta Hyesoo memanggilnya seperti itu.Menjijikkan.
" kau memang buruk di hadapanku,aku lelah..aku ingin tidur " Hyesoo langsung berbalik badan dan mulai melangkah memasuki rumahnya.Luhan sudah terlanjur menyakiti hatinya,dan tak semudah itu ia memaafkan Luhan.
" besok kau sekolah kan? " teriak Luhan.
Hyesoo mengangguk.
" baiklah aku akan menjemputmu,selamat malam Hyesoo-ya "
Sebelum Hyesoo mengeluarkan protes,Luhan masuk kedalam mobilnya dan pergi dari rumah Hyesoo.Berada disisi Hyesoo dan memastikan bahwa gadis itu benar-benar menjauhi Jongin,itu memang alasannya,jahat memang tapi selain itu Luhan juga ingin menjadi bahu saat gadis itu menangis karenanya.
***
" Sehunnie,nanti kau mau ikut aku? " tanya Jongin sambil menyantap makan siangnya.
Sehun mengangguk " aku sangat penasaran dengan temanmu itu "
Luhan menatap kedua orang itu dengan alis terangkat.
" kalian akan pergi? "
Sehun mengangguk cepat.
" Jongin akan mengenalkanku dengan temannya,kau mau ikut hyung? " tanya Sehun.
Luhan sedikit berpikir.Ia menggeleng pelan.
" sepertinya tidak,aku harus mengantar Hyesoo pulang "
Sehun dan Jongin seketika tertawa lebar.
" Ya! Apa yang kalian tertawakan?! " seru Luhan.
" hahahaha..kau terlihat bukan seperti dirimu hyung " ucap Sehun di sela-sela tawa-nya.
Jongin mengangguk menyetujui ucapan Sehun tanpa berhenti tertawa.Setau Jongin Luhan sangat amat tidak memperdulikan urusan cintanya sejak dulu.Tapi sekarang,bahkan dengan lantangnya ia mengatakan akan mengantar Hyesoo pulang.
" aku...aku... " Luhan memutar bola matanya mencoba mencari kata-kata yang dapat membela dirinya.
" dia kan pacarku,aku..aku hanya tidak ingin dia pulang bersama namja lain,eumm..maksudku namja yang dulu sempat dia sukai " ucap Luhan asal.Ia berusaha mencari alasan se-masuk akal mungkin bagi Jongin -karena Sehun tau kalau ia hanya berpura-pura berpacaran dengan Hyesoo- .Dan sepertinya berhasil,Jongin langsung terdiam walaupun Sehun masih saja terkekeh.
Jongin terdiam,ia mencerna kata-kata Luhan barusan ' namja yang disukai Hyesoo dulu? Apa itu artinya Luhan hyung tau Hyesoo menyukaiku? Jadi,karena aku mereka bertengkar waktu itu? ' Pikir Jongin.
***
Jongin memutuskan untuk tidak berlatih hari ini,ia tidak sabar mengenalkan Sehun pada Kyungsoo.Walau tidak dapat dipungkiri perkataan Luhan tadi siang masih terdengar jelas di telinganya.
" teman barumu..dia orang yang seperti apa? apa dia mudah bergaul? " tanya Sehun saat ia dan Jongin sedang duduk menunggu Kyungsoo datang.
Jongin mengangguk " saat pertama kali aku bertemu dengannya,aku tidak menyukainya,dan dia yang pertama kali mengajakku berkenalan.Dia lucu,dia baik,dan yang terpenting dia selalu setia menemaniku disini setiap aku sedang lelah,kesal ataupun gembira.Dia menyenangkan.. " cerita Jongin dengan senyumannya.
Sehun mengangguk-anggukkan kepalanya.Di benak-nya,ia bersyukur ada orang selain dirinya dan juga Luhan yang dapat memahami Jongin.
" dia lama sekali,biasanya kalau aku sudah duduk disini,dia akan langsung datang " gerutu Jongin kemudian.
" coba kau hubungi dia "
" dia tidak mempunyai ponsel "
Kemarin saat ia bertemu dengan Kyungsoo,Jongin sengaja meminta nomor ponselnya,dan dengan polosnya Kyungaoo menjawab ia tidak memilikinya.
" mwo? di zaman yang canggih ini dia tidak mempunyai ponsel? aku saja mogok makan 3 hari saat meminta benda itu pada Oemma dan Appa. "
" entahlah,dia kadang sedikit tertutup dan aneh "
" kalau alamat rumah? kau tau kan? " tanya Sehun lagi.Dia sudah terlanjur dibuat penasaran oleh teman baru Jongin itu.
" Aha! Aku tau! Dia memberikanku alamat rumahnya! " pekik Jongin,ia membuka tasnya dan mengambil sebuah buku kecil tempat ia mencatat alamat rumah Kyungsoo.
***
Luhan memperhatikan secara seksama laki-laki yang sedang tertidur dengan pulasnya di atas ranjang.Alat-alat medis terpasang di tubuhnya seperti aksesoris.Jadi dia yang sudah duanggap Jongin sebagai hyung-nya? Namja bertubuh mungil ini yang menjaga Jongin?
" D.O Oppa...dia..Luhan sunbae,orang jahat yang menyuruhku untuk tidak mengatakan apapun pada Jongin Oppa " ucap Hyesoo.
Luhan mengangkat kepalanya menatap Hyesoo yang terlihat sangat menyayangi namja itu.Ia tersenyum miris,dia memang orang jahat.
" kau tidak ingin meminta maaf pada Oppa-ku? " tanya Hyesoo.
" eoh? Nde..eum..Mianhe- " Luhan berhenti sejenak,ia membaca papan nama yang tertempel di ranjang tempat tidur.
" Mianhe..Kyungsoo-ssi.. " lanjutnya lagi.
Hyesoo tersenyum kecil. " kau dengar Oppa? Bahkan hanya kata maaf,dia tidak menjelaskan apapun padamu.Oppa..aku harus bagaimana? Apa aku harus memaafkan dia? Oppa..jawab aku,aku harus bagaimana? " Hyesoo membenamkan wajahnya,dan mulai menangis,ia menggenggam erat tangan Kyungsoo.
Tangisan Hyesoo sangat menyakiti gendang telinga Luhan.Ia tidak bisa mendengar tangisan itu,terlalu menyakitkan untuk di dengar.
" dokter bilang padaku,D.O Oppa tidak bisa selamat,dokter ingin mencabut semua peralatannya,dia memaksaku karena Orang tua D.O Oppa sudah menerima kenyataan.Aku tidak bisa..jadi aku berlutut dan memohon pada mereka sampai 12 Januari,aku meminta mereka memberiku waktu.Awalnya aku ingin Jongin Oppa tau tentang semua ini,tapi..sekarang itu tidaklah penting bagiku..aku..hanya ingin merayakan hari ulang tahun D.O Oppa untuk yang terakhir kalinya. "
Hyesoo berhenti sebentar,ia merutuki dirinya sendiri,untuk apa ia menceritakan ini pada Luhan? Toh,semua akan sama saja,ia yakin Luhan tetap pada pendiriannya.Mengusirnya dan Kyungsoo pergi.
" aku tidak akan memintamu untuk mengasihaniku dan D.O Oppa " lanjutnya kemudian.
Luhan mengepalkan tangannya,menarik nafasnya dalam-dalam,lalu menghembuskannya perlahan.
" kau tidak perlu pergi..kau boleh tetap disini sampai 12 Januari. "
Luhan tersenyum manis setelah mengatakan itu pada Hyesoo.Ia merasa bebannya terangkat.Tapi ada satu hal yang harus ia pikirkan,bagaimana cara-nya menyembunyikan Hyesoo dari Nyonya Kim.
Flashback
" Luhan " panggil Nyonya Kim lembut dari belakangnya.Luhan menengok dan tersenyum sopan.
" Nde? "
" ada yang ingin Omoni bicarakan denganmu "
Luhan mengikuti Nyonya Kim yang berjalan ke kamarnya.Mereka berdua duduk di pinggir ranjang.
" ada apa omoni? " tanya Luhan lembut.
" Hyesoo...ku dengar dia mulai dekat dengan Jongin,apa itu benar? "
Luhan terkesiap.Bola mata-nya tak lagi diam,ia bingung harus menjawab apa.
" Omoni tenang saja..aku sudah meminta padanya untuk menjauhi Jongin " ujar Luhan.
" benarkah? tapi dia mengunjungi Jongin di rumah sakit,kau tidak tau? "
" m..mwo? " mata Luhan membulat sempurna.
" seorang suster mengatakan itu padaku "
Nyonya Kim memandang Luhan sendu,ia mengenggam tangan Luhan membuat kepala Luhan yang tertunduk mengangkatkan kepalanya.Jelas,air mata Nyonya Kim menumpuk di pelupuk matanya dan ia sedang menahan itu.
" tolong jauhkan Hyesoo dari Jongin..bawa pergi dia dari Jongin..ku mohonnnn "
Flashback Off
" Oppa..kau? " Hyesoo memandang Luhan tak percaya.
" ini hadiah untuk Kyungsoo dan untukmu "
Hyesoo tersenyum lebar ia beranjak dari kursinya dan langsung memeluk Luhan.Air matanya mengalir begitu saja.
" ini...hiks..ini..bukan..mimpi kan? " tanya Hyesoo di sela isakannya.
Luhan mengangkat tangannya perlahan membelai rambut Hyesoo sambil tersenyum.
" ini kenyataan Hyesoo-ya "
***
" kau yakin ini rumahnya? " tanya Sehun.Rumah ini terlihat sepi dan tidak terawat.Tumbuhan merambat juga menghiasi pagar kayu dan juga tembok rumah ini.
Jongin mengangguk pelan " aku yakin,dia yang mengatakan kalau rumahnya disini "
Sehun mulai berasumsi ke dunia lain.Apa ini akan seperti di film-film? Jangan-jangan teman baru Jongin hantu?
PLETAK!
" akh! " Sehun meringis memegangi kepalanya yang terkena jitakan Jongin.
" Ya! "
" mwo?! Kau berpikir apa,huh?! " balas Jongin.Ia bisa menebak saat melihat ekspresi Sehun.Laki-laki yang satu itu memang memiliki 'otak fantasy'.Tidak heran,jika sekarang yang ia pikirkan adalah hantu atau makhluk-makhluk mustahil lainnya.
" lalu untuk apa kita disini? pagar-nya di gembok " tanya Sehun.
Jongin berpikir sejenak,benar juga.Tapi ia juga penasaran dengan rumah Kyungsoo yang sepi seperti tak berpenghuni.
" bagaimana kalau kita memanjat pagar ini? "
" mwo?! Kau gila?! "
TBC