Laman

Sabtu, 29 Maret 2014

EXO Fanfiction : (Side Story : a letter for Baby Kyung)

Cast :
- Do Kyungsoo
- Go Min Ji (OC)
- Oh Sehun

***

To: Do Kyungsoo
From: Go Min Ji

Hai Kyung,eum..bolehkah aku tetap memanggilmu 'Kyung' ? Aku tidak terbiasa memanggilmu Kyungsoo Oppa..kkk~

Aku hanya ingin meminta maaf padamu.Aku tau aku salah.Aku juga sadar selama 2 tahun ini aku terlalu kekanak-kanak-an.Merengek ini itu padamu.Aku minta maaf.
Aku juga minta maaf soal Sehun.Aku baru sadar kau marah karena Sehun menciumku.Aku benar-benar minta maaf.Bukannya aku tidak mengerti,aku mengerti,aku juga sempat berpikir kau marah karena itu,tapi menurutku itu tidak mungkin,mengingat sikapmu yang tidak pernah marah saat teman lelaki di kelasku mendekatiku.
Tapi kau tau? Aku tidak pernah marah saat aku harus menunggumu 5 jam di Çafè.Aku tidak pernah marah saat kau tidak menuruti permintaanku.Aku juga tidak pernah marah saat kau tidak meneleponku atau mengirimiku pesan kalau aku tidak melakukannya duluan,karena aku tau,itu bukan gaya-mu.Aku tidak pernah marah karena aku yakin kau menyukaiku,terlalu percaya diri bukan?
'Terserah kau saja' saat sebuah kata itu berkali-kali kau ucapkan padaku dan terakhir kau mengucapkan kata itu saat kau memutuskanku.Aku sadar,mungkin kau memang tidak menyukaiku.Aku sadar,sikapmu yang cuek bukan karena kau pria yang cool.Tapi karena kau tidak menyukaiku kan?
Kyung,sekarang aku ingin mengatakan ini padamu.Terserah kau saja.Aku tidak peduli kau memperdulikanku atau tidakTerserah kau saja.Kau membenciku atau tidak.Terserah kau melakukan apapun.Yang terpenting aku menyukaimu dan akan terus menyukaimu,Kyung.

사랑해 ♥

EXO Fanfiction : Up To You (2/2)

Cast :
- Do Kyungsoo
- Go Min Ji (OC)
- Oh Sehun

***

3 hari berlalu dan Kyungsoo masih saja marah dengan Min Ji.Kyungsoo tidak mengangkat telponnya,tidak membalas pesannya.Di sekolah-pun menghindar.Min Ji menghela nafas-nya,ia hampir menyerah.

" ini semua karena aku? " tanya Sehun merasa bersalah.

Min Ji menggeleng.
" bukan,kau tidak perlu khawatir,semua akan baik-baik saja Sehun-ah " jawab Min Ji.

" kau tidak marah padaku? " tanya Sehun lagi.

Min Ji mengerutkan alisnya " marah? untuk apa aku marah padamu? "

" aku menyukaimu,kau tidak marah? aku bahkan menciummu "

Min Ji tertawa garing,sejujurnya ia memang tidak marah pada Sehun.Semua orang punya hak untuk menyukai.Hanya Min Ji merasa tidak enak karena tidak bisa membalas perasaan Sehun.

" tentu saja aku marah,kau tidak mau mentraktirku,hm? " goda Min Ji.

Sehun tertawa,Min Ji tetaplah Min Ji yang menyenangkan.Ia tidak peduli Min Ji menyukainya atau tidak.Yang terpenting,Min Ji dekat dengannya dan Sehun akan merasa baik-baik saja.

" baiklah,kajja kita ke kantin! " seru Sehun sambil merangkul pundak Min Ji.

***

Pikiran Kyungsoo sedang kacau 3 hari belakangan ini.Min Ji masih tidak menyadari alasan kenapa ia marah.Dan sekarang ia melihat Sehun merangkul Min Ji? Hey,apa Sehun tidak tau Min Ji pacar seorang Do Kyungsoo?

" kenapa tidak bilang saja kalau kau cemburu tuan Do? " ledek Baekhyun yang tiba-tiba muncul di sampingnya.

Kyungsoo mendengus " aku tidak cemburu " sahutnya kesal lalu berjalan ke arah kelasnya.Perutnya sudah kenyang.

***

From: Baby Ji
19:35
Kyung,aku tunggu di depan gerbang,sepulang sekolah ^^

Kyungsoo menghela nafasnya.Ia malas datang.Ia malas bertemu Min Ji setelah apa yang di lihatnya tadi siang.

" Baek,kau pulang denganku ya? " tanya Kyungsoo setengah berbisik.Ia tidak mau Lee seongsaengnim mengeluarkannya dari kelas.

Baekhyun mengacungkan jempolnya.Teman-nya yang satu ini memang memiliki kadar egois tingkat akhir.

***

Min Ji sudah keluar dari kelasnya,ia segera berlari ke arah gerbang sekolah dan berdiri manis menunggu Kyungsoo datang.Ia harus menyelesaikan masalahnya dengan Kyungsoo,sangat menyebalkan tidak mendengar suara laki-laki itu selama 3 hari ini.

" eoh? Min Ji-ya,sedang apa kau disini? " tanya Sehun.

" menunggu Kyungsoo,aku harus menyelesaikan masalahku " jawab Min Ji.

Sehun melirik jam tangan hitamnya.Ini baru pukul 9 malam.Kelas 3 kan keluar sekitar pukul 11 malam.Itu artinya Min Ji akan menunggu laki-laki itu selama 2 jam.

" mau ku temani? " tawar Sehun.

Min Ji berpikir sebentar.Kemudian ia menganggukkan kepalanya.Tidak ada salahnya menerima tawaran Sehun,daripada ia mati berlumut menunggu Kyungsoo.

***

Kyungsoo dan Baekhyun keluar dari kelas mereka.Mereka berdua berjalan menuju gerbang sekolah.Kyungsoo berhenti,rongga dada-nya terasa panas dan sesak.Ia yakin,mata-nya masih normal.

Kyungsoo melihat Min Ji dan Sehun bercanda di depan gerbang sekolah.Bahkan,Kyungsoo belum pernah melihat Min Ji tertawa selepas itu dengannya.

" kau tidak apa-apa? " tanya Baekhyun khawatir.

" bisa kita lewat belakang saja? "

" baiklah "

***

" Min Ji-ya,ini sudah jam 11 lewat kenapa Kyungsoo sunbae belum juga datang? " tanya Sehun.

Min Ji menggelengkan kepalanya.Apa Kyungsoo benar-benar marah padanya?

" kau pulang saja Sehun-ah,aku tidak apa-apa disini " ucap Min Ji.

Sehun menggeleng " kau gila? ini sudah hampir tengah malam,ayo pulang " ajak Sehun.

Min Ji menggeleng keras " tidak,kau pulang saja duluan,aku benar-benar ingin menyelesaikan masalahku "

Sehun menatap Min Ji ragu-ragu.Sebenarnya ia ingin menemani Min Ji menunggu Kyungsoo,tapi mengingat 1 jam yang lalu ia sudah mengatakan pada Ibunya 15 menit lagi ia akan sampai,ia mengurungkan niatnya.

" baiklah..aku pulang,kau hati-hati ya " pamit Sehun.

Min Ji mengangguk dan tersenyum.Sehun berjalan meninggalkan Min Ji di gerbang sekolah sendirian.

" Kyung,apa kau benar-benar tidak mau menemuiku lagi? "

***

To: Baby Kyung
12:05
Kyung,aku menunggumu di taman.

Min Ji menghela nafasnya.Setelah semalam ia menunggu Kyungsoo selama 4 jam dan laki-laki itu memang tidak datang.Kali ini,Kyungsoo datang,ia datang bahkan tidak sampai 15 menit Min Ji mengiriminya pesan.

" kita harus bicara Kyung " ucap Min Ji antusias.

" memang,kita memang harus bicara " balas Kyungsoo dingin.

" baiklah,kau duluan saja "

Kyungsoo menarik nafasnya dalam-dalam.Ia sudah memikirkan ini semalaman.
" aku ingin kita putus " ucap Kyungsoo.

Min Ji terdiam.Telinganya sudah ia bersihkan tadi pagi,kenapa ia masih salah mendengar? Kyungsoo minta putus? Kenapa laki-laki ini berubah jadi humoris?

" tapi apa salahku? kenapa kau memutuskanku begitu saja? aku akui aku salah soal aku pergi dengan Sehun berdua,tapi aku sudah meminta izin padamu dan kau bilang terserahku saja.Aku sudah minta maaf padamu " ucap Min Ji bergetar.Ia berusaha menahan air matanya.

Kyungsoo diam.Ia membuang muka.Melihat apapun itu asal tidak melihat Min Ji.Ia masih marah dan sakit hati.

" Kyung,aku tidak mau putus darimu " ucap Min Ji.

" terserah kau saja,tapi menurutku kita sudah putus,aku harus pergi.Baekhyun menunggu-ku di kantin "

Kyungsoo langsung pergi begitu saja tanpa memperdulikan Min Ji.Bagi-nya ini sudah selesai,walaupun hati kecilnya menyuruhnya untuk berbalik dan meminta penjelasan atas apa yang di lihat-nya semalam tapi otaknya memerintahkannya untuk pergi.Dan dia benar-benar pergi.

***

" kau benar-benar memutuskannya?! Kau gila?! " seru Baekhyun.

" bisakah tidak memojokanku? kau bicara begitu seolah-olah aku yang salah " ucap Kyungsoo berusaha tenang.

" Ya! Jelas kau yang salah,kau terlalu egois,memang kau tidak bisa meluangkan waktu-mu untuk mendengarnya? Huh? "

" diamlah,aku sedang makan " sahut Kyungsoo.

***

Min Ji kembali ke kelas-nya.Setelah Kyungsoo meninggalkannya begitu saja,ia sadar,Kyungsoo mungkin tidak menyukainya.Min Ji tidak menangis,mungkin lebih tepatnya ia menahan tangisannya.Bukan-nya sok menjadi wanita hebat.Tapi ia merasa tidak pantas menangis,Kyungsoo saja tidak menengok padanya,ia terus berjalan tanpa memperdulikannya.Sebuah alasan yang cukup untuk menahannya agar tidak menangis.

" bagaimana? apa sudah selesai masalahmu? " tanya Sehun.

Min Ji mengangguk " selesai,semuanya selesai "

Sehun tersenyum " syukurlah "

" aku putus dengannya "

" mwo?! apa maksudmu?! Ya! Siapa yang memutuskannya?! " seru Sehun.

" Kyungsoo " jawab Min Ji.

" dan kau menerimanya? "

Min Ji mengangguk.

Sehun beranjak dari kursinya. " aku harus bicara padanya "

" Sehun-ah tidak perlu,kita memang sudah selesai "

Sehun langsung melengos.Bagaimanapun juga ia menjadi sumber masalah di antara mereka,jadi ia juga harus ikut ambil alih dalam masalah ini.

" Kyungsoo sunbae,kita harus bicara " ucap Sehun.

" tidak bisa,aku sedang makan " jawab Kyungsoo tanpa menoleh ke arah Sehun.

" kenapa kau memutuskan Min Ji? " tanya Sehun to the point.

Kyungsoo tidak menjawab,ia terus memakan ramyun-nya.

" kau cemburu padaku? baiklah aku minta maaf soal waktu itu,aku akui aku salah telah mencium Min Ji.Min Ji juga sudah meminta maaf padamu.Dia bahkan menunggumu sampai jam 1 pagi.Apa itu tidak cukup membuktikan kalau dia benar-benar menyukaimu?! Lalu kenapa kau memutuskannya?! " seru Sehun.Dia benar-benar kesal dengan Kyungsoo.

" Baek,ayo kita ke kelas,aku sudah selesai makan " ajak Kyungsoo lalu berjalan meninggalkan Sehun yang menganga di buatnya.

***

Terhitung sudah seminggu yang lalu Kyungsoo memutuskan hubungannya dengan Min Ji.Semua berjalan baik-baik saja -mungkin-.Terkadang Kyungsoo lupa,ia mengecek ponselnya dan ia baru ingat ia sudah putus dengan Min Ji.Mana mungkin gadis itu menghubungi-nya.Di sekolah,Kyungsoo sering melihat gadis itu bersama Sehun,sudah pasti hati-nya langsung berubah buruk setelahnya.Bahkan di hari libur-pun Kyungsoo merasa mati bosan karena Min Ji tidak ada.

Kyungsoo membuka loker miliknya.Ia lupa meninggalkan pulpen-nya di dalam lemari bernomor 12 ini.Ia mengerutkan dahi-nya seingat-nya ia tidak pernah meletakkan kertas di dalam loker.Kyungsoo mengambil kertas itu dan membukanya.

Dan setelah Kyungsoo selesai membaca tulisan yang ada didalam kertas itu.Saat itu juga ia menyesal telah mengatakan 'terserah kau saja'.Sungguh,ia menyesal.

END

EXO Fanfiction : Up To You (1/2)

Cast :
- Do Kyungsoo
- Go Min Ji (OC)
- Oh Sehun

***

Go Min Ji.Gadis berparas imut itu mengulum senyum melihat namjachingu-nya datang.Terhitung 5 jam ia menunggu di Çafè ini akhirnya namja yang tak kalah imut-nya dengan Min Ji datang juga.

" ku pikir kau tidak akan datang " ucap Min Ji dengan senyuman yang mengembang.

Awalnya Kyungsoo memang tidak akan datang.Mengingat alasan Min Ji meminta-nya untuk makan malam adalah untuk merayakan hari jadi mereka yang ke-2 tahun.Dan Kyungsoo paling tidak suka dengan hal yang seperti itu,menurutnya itu berlebihan.

Dan Min Ji tetaplah Min Ji sekeras apapun Kyungsoo berkata ia tidak akan datang.Min Ji akan tetap menunggu-nya.Karena ia yakin,Kyungsoo tidak akan tega membiarkannya sendirian.

" Kyung,kau pesan apa? " tanya Min Ji sambil menyodorkan daftar menu.

" aku sudah makan masakan Ibu,kau saja yang pesan " jawab Kyungsoo datar.

" jinjja? aku tidak akan makan kalau kau tidak makan " ucap Min Ji.

Kyungsoo meniup poni-nya. " makanlah,jangan keras kepala "

" tapi aku tidak bisa makan di depan orang yang tidak makan,Kyung " ucap Min Ji bersikeras.

Kyungsoo menghela nafasnya,kalau ia tetap bersikeras tidak mau makan pasti Min Ji juga dan pada akhirnya gadis itu tidak akan masuk sekolah karena maag-nya kambuh.

" baiklah,terserah kau saja,pesan makanan sesukamu " ucap Kyungsoo.

Mata Min Ji berbinar " baiklah "

***

Hanya makan malam dan setelah itu mereka pulang.Sebenarnya Min Ji ingin mengajak Kyungsoo ke taman hiburan.Tapi laki-laki itu tidak mau,alasan yang cukup membuat Min Ji tidak bisa berkutik.

" ini sudah malam,dan aku tidak mau kau sakit "

Seperti burung pelatuk.Min Ji hanya bisa mengangguk dan mengekori Kyungsoo dari belakang.Walau selama 2 tahun ini Kyungsoo bersikap cuek dan seolah-olah tidak perduli padanya,tapi Min Ji yakin,Kyungsoo diam-diam memperdulikannya.Ia yakin Kyungsoo juga menyukainya.

Memandangi Kyungsoo memang tidak akan pernah mengenal kata bosan.Terbukti sebelum istirahat perut Min Ji terasa lapar dan ketika makanan sudah terhidang manis di hadapannya Min Ji malah sibuk memperhatikan Kyungsoo yang sedang makan dengan tenang.

Sebuah sumpit berisi ikan tersodor manis di hadapan Min Ji.Min Ji menatap Kyungsoo.Ia langsung membuka mulutnya.

" makan-makananmu " ucap Kyungsoo datar sambil menarik sumpitnya.

Min Ji mendengus,ia lupa seorang Do Kyungsoo memang tidak akan bersikap manis padanya.

***

Kyungsoo merebahkan tubuhnya di kasur empuknya.Hari ini terasa melelahkan.Baru saja mata-nya terpejam,ponsel-nya berbunyi.Ia hampir lupa kebiasaan Min Ji yang selalu meneleponnya setelah pulang sekolah.

" Kyung,kau sudah sampai? " tanya Min Ji.

" hm,kau? "

" aku juga "

Mata Kyungsoo tidak bisa di ajak ber-kompromi.Min Ji juga terus berceloteh dan tak ada satupun yang ia tangkap.

" hm..terserah kau saja " gumam Kyungsoo.Ia tau Min Ji bertanya tapi ia tidak tau apa yang Min Ji tanyakan,yang terpenting ia menjawab.

" Kyung,kau lelah ya? Yasudah,beristirahatlah..jaljayo Kyung "

Kyungsoo bergumam singkat,biasanya ia akan membalas 'kau juga' tapi berhubung ia mengantuk jadi ia langsung menutup saluran teleponnya dan memejamkan matanya.

***

Min Ji sudah duduk manis di depan kaca.Setelah merasa dirinya cukup cantik.Ia menyemprotkan parfum dan menyambar tas selempang merahnya.

Min Ji segera turun ke bawah,mengingat seseorang sudah menunggu-nya sejak 15 menit yang lalu.Orang yang tadi malam ia bicarakan dengan Kyungsoo.

" maaf membuatmu menunggu lama,Sehun-ah " ucap Min Ji.

Laki-laki bernama Sehun itu tersenyum manis menyahuti.Min Ji cantik sekali,itu yang ada di pikirannya saat ini.

" kajja! " Sehun langsung menarik lembut tangan Min Ji.

Mendapat perlakuan yang seperti itu Min Ji hanya bisa mengerjapkan matanya berkali-kali.

***

11:30

Kyungsoo mengucek-ngucek kedua mata-nya.Tadi malam pasti ia sangat kelelahan,terbukti ia bangun 30 menit sebelum jam makan siang.Ia mengecek ponsel-nya.Tidak ada panggilan ataupun pesan dari Min Ji.

' Mwo? Tidak ada? Kemana gadis itu? '

Kyungsoo tak begitu ambil pusing,ia hanya heran.Karena biasanya saat hari libur,gadis itu selalu merengek mengajaknya keluar atau bahkan menganggu-nya dengan mengirimi pesan terus-menerus.Mungkin Min Ji kesiangan,pikirnya.

Ia langsung beranjak ke kamar mandi dan membersihkan diri,siapa tau setelah mandi ada panggilan atau pesan dari Min Ji.

***

Sehun dan Min Ji sedang duduk manis di sebuah bangku panjang berwarna putih di Lotte World sambil memakan permen kapas mereka.Sesekali Sehun melirik ke arah gadis di sampingnya ini,jantungnya tidak berhenti berdegub kencang.Ia tau ia gila,menyukai gadis yang jelas-jelas sudah mempunyai pacar.Apalagi,pacar Min Ji adalah sunbae yang terkenal akan kepintaran dan ketampanannya.Dan jangan lupakan suara lembut laki-laki itu.Membuat Sehun menciut sebelum menyatakan perasaannya pada Min Ji.

" Sehun-ah,setelah ini kita naik wahana apa? " tanya Min Ji.

Sehun berpikir sebentar " terserah kau saja " jawab Sehun.

" jinjja? bolehkah hari ini kita menaiki semua wahana yang ada disini? " tanya Min Ji antusias.

" tentu "

Jawaban Sehun membuat Min Ji memekik kegirangan.Sebelumnya ia tidak pernah kesini,karena orang tuanya terlalu sibuk dan Kyungsoo,dia tidak pernah mau saat Min Ji mengajaknya kemari.Terlalu kekanakan menurutnya.Jadi ini kali pertama Min Ji kemari,dan itu membuatnya gembira.

" Kajja Sehun-ah aku sudah tidak sabar! " ajak Min Ji sambil menarik tangan Sehun dengan santainya dan membuat laki-laki itu tidak santai.Sehun rasa ia akan mati muda.

***

Kyungsoo membolak-balik halaman buku pelajarannya dengan gusar.Ini sudah hampir jam 2 siang,tapi kenapa Min Ji belum menghubungi-nya? Kyungsoo bisa saja menghubungi Min Ji duluan,tapi itu bukan gaya-nya,ia tidak bisa.

Baiklah,Kyungsoo menyerah.Ia menyambar jaket abu-abu-nya dan keluar dari kamar.Ia harus memastikan apa Min Ji baik-baik saja atau tidak.

" Oh..Kyungsoo-ya " ucap Nyonya Go sesaat setelah membuka pintu.

Kyungsoo membungkuk hormat.

" mencari Min Ji? " tanya Nyonya Go.

Kyungsoo mengangguk.

" tadi dia pergi dengan temannya,apa dia tidak memberitahu mu? "

Kyungsoo menggeleng " teman? Jung Eun Hyun? "

" bukan..laki-laki,wajahnya tampan,tinggi,putih,aku lupa menanyakan namanya "

Kyungsoo terdiam.Tidak salah lagi,pasti itu adik kelasnya.Kyungsoo menghela nafasnya.
" mereka pergi kemana? "

" ke Lotte World "

" baiklah,terimakasih Omoni "

***

Oh Sehun.Teman sekelas Min Ji yang Kyungsoo tau dari teman-temannya dia menyukai Min Ji.Bagaimana bisa Min Ji pergi berdua dengannya? Apa Min Ji tidak tau bocah itu menyukainya?

Kyungsoo memutuskan untuk menyusul Min Ji.Ia harus menyelamatkan gadis itu,sebelum Sehun menyatakan perasaannya.Ia yakin,karena setau Kyungsoo Lotte World adalah tempat yang tepat untuk berkencan.Oh..apa itu berarti Min Ji berkencan dengan Oh Sehun sekarang?

***

" wwaaahhh..jinjja! Aku benar-benar senangggggg sekali hari ini.Aku tidak pernah ke tempat ini.Dan kau mengajakku kesini,gomawo Sehun-ah " ucap Min Ji dengan senyuman yang mengembang.

Sehun tersenyum lebar.Ia tidak menyangka Min Ji akan se-senang itu. " sama-sama Min Ji-ah "

Saat Min Ji masih sibuk memandangi seluruh permainan di Lotte World dengan senyuman mengembangnya.Sehun juga sibuk menahan keinginannya untuk mencium pipi gadis di sampingnya ini.Ekspresi gembira Min Ji sangat menggemaskan di mata Sehun.

Chu~

Sehun mencium pipi Min Ji.Ia bersumpah,ia akan menampar bibirnya ini jika Min Ji marah.Dan bisa di pastikan,Min Ji akan menjauhi-nya.

" aku..aku menyukaimu Min Ji-ah " ucap Sehun.

Min Ji masih tidak bereaksi,itu terlalu mengejutkan.Bahkan,Kyungsoo tidak pernah mencium pipi-nya.Dan apa yang barusan Sehun katakan?

" Kajja kita pulang! " sebuah tangan sudah menarik tangan Min Ji terlebih dahulu membuat Min Ji tersadar.Sehun terkejut melihat Kyungsoo yang tiba-tiba datang dan membawa Min Ji pergi.

Kyungsoo terus menarik Min Ji pergi dari Sehun.Ia sudah melihat dan mendengar semuanya.Tidak bisa di pungkiri,ia cemburu.Sehun mencium pipi gadisnya.Jelas ia cemburu.

" Kyung,tunggu! " seru Min Ji sambil melepaskan genggaman tangan Kyungsoo.

" apa?! " seru Kyungsoo sambil menatap Min Ji tajam.

" kau...kau marah? " tanya Min Ji.Ia takut melihat tatapan mata Kyungsoo yang seperti itu.

Kyungsoo berdecak kesal.
" menurutmu? "

Min Ji menghela nafasnya.
" aku minta maaf kalau kau marah,tapi semalam aku sudah minta izin padamu dan kau bilang terserahku saja,jadi aku menerima ajakan Sehun.Lagipula,kau juga tidak akan pernah mau kalau aku ajak ke tempat ini. " ujar Min Ji dengan kepala tertunduk.

Kyungsoo terdiam,jadi semalam Min Ji bertanya soal Sehun? Baiklah,ia juga salah dalam hal ini.Tapi,Min Ji yang mempunyai kesalahan lebih banyak darinya.Bahkan,ia tidak meminta maaf soal Sehun menciumnya tadi.Kyungsoo memang marah karena Sehun jalan berdua dengan Min Ji tapi ia lebih marah karena Sehun mencium Min Ji.Oh ayolahh..apa Min Ji tidak mengerti?

Min Ji tidak mendengar respon apapun dari Kyungsoo.Apa laki-laki itu masih marah? Tapikan dia sudah meminta maaf? Lalu apa lagi?

" sebaiknya kita pulang,sudah sore " ucap Kyungsoo dingin.Laki-laki itu berjalan mendahului Min Ji.

Baiklah,Min Ji tau Kyungsoo marah padanya.

TBC

Kamis, 27 Maret 2014

A Lost Memory ( Chapter 10 )

Cast :
- Kim Jongin
- Do Kyungsoo
- Xi Luhan
- Oh Sehun
- Kim Hyesoo (OC)

***

Jongin tersenyum senang,setelah mendengar janji Kyungsoo tadi,ia tak dapat berhenti tersenyum.

" oe? Sehunnie? " gumamnya.Ia berlari menghampiri Sehun yang sedang duduk di kursi panjang persimpangan dekat rumahnya.

" apa yang kau lakukan disini? " tanya Jongin sambil duduk di samping Sehun.

Sehun menoleh lalu tersenyum kecil.
" ohh..kau " sahutnya datar.

Jongin mengerutkan dahinya dan menatap Sehun aneh.Ia terus menundukkan kepalanya,ada apa? apa terjadi sesuatu? pikirnya khawatir.

" kau kenapa? "

" ... "

" katakan padaku,aku akan mendengarkanmu "

" aku takut kau akan meninggalkanku karena orang lain " ucap Sehun bergetar.Ia tak berani menatap mata Jongin.Ia tau sahabatnya itu sedang menatapnya aneh.

" maksudmu? " tanya Jongin.

" aku egois bukan? " Sehun balik bertanya,kali ini ia memberanikan diri menatap Jongin.

Jongin tersenyum manis " kau berpikir aku sejahat itu padamu? Dengar Sehunnie,kau tau kenapa aku menganggapmu dan Luhan hyung sebagai saudaraku? "

Sehun menggeleng polos.

" karena kalian sangat mengerti diriku,aku tidak mempunyai seseorang yang dapat ku percayai setelah kecelakaan itu,bahkan kedua orang tuaku.Tapi..saat aku mengenal kalian,aku sadar bahwa aku masih mempunyai seseorang yang dapat ku percayai.Aku masih mempunyai seseorang yang dapat ku ajak bicara,tempat dimana aku bercerita tentang semua masalah yang aku hadapi.Kalian..alasan kenapa aku dapat tersenyum sampai saat ini. " ujar Jongin tulus.

" aku menyayangi kalian..aku menyayangi kau dan juga Luhan hyung,jadi tidak ada alasan aku akan meninggalkan kalian,meninggalkan kalian itu sama saja meninggalkan kebahagiaanku " lanjut Jongin.

Sehun terdiam,entah ia harus senang atau malah bertambah bersalah.

Jongin mempercayaiku dan Luhan hyung.

Aku dan Luhan hyung adalah alasan kenapa dia tersenyum.

Tapi tau kah kau? Aku membohongimu Jongin-ah.Aku menghancurkan kepercayaanmu.Pantaskah kau menyayangiku?

" bagaimana kalau besok kau dan Luhan hyung ku perkenalkan dengan teman baruku? Sepertinya kita akan cocok berteman. "

Suara Jongin memecahkan lamunan Sehun.Ia mengangguk dan tersenyum tipis.

" eum..baiklah "

***

Diam.

Tidak ada yang memulai percakapan.Sejak turun dari Roller Coster Hyesoo meminta Luhan untuk mengantarnya pulang.Luhan menurutinya,ia tau gadis itu sudah terlalu lelah atau mungkin muak berada di sampingnya.

" terimakasih Sunbae " Hyesoo membungkuk hormat di hadapan Luhan.

Luhan menghela nafasnya,ia risih melihat Hyesoo bersikap seperti ini.

" mianhe.. " ucap Luhan cepat sebelum Hyesoo membalikkan badannya.

" aku tau kau membenciku..aku minta maaf,tapi bisakah kau tidak memanggilku sunbae? " tanya Luhan.

" lalu aku harus memanggilmu apa? Chagi? Yeobo? " balas Hyesoo.

" Ya! Apa kau pikir aku seburuk itu?! " protes Luhan.Walaupun ia dan Hyesoo mempunyai status berpacaran tapi tidak sedikitpun Luhan berpikir untuk meminta Hyesoo memanggilnya seperti itu.Menjijikkan.

" kau memang buruk di hadapanku,aku lelah..aku ingin tidur " Hyesoo langsung berbalik badan dan mulai melangkah memasuki rumahnya.Luhan sudah terlanjur menyakiti hatinya,dan tak semudah itu ia memaafkan Luhan.

" besok kau sekolah kan? " teriak Luhan.

Hyesoo mengangguk.

" baiklah aku akan menjemputmu,selamat malam Hyesoo-ya "

Sebelum Hyesoo mengeluarkan protes,Luhan masuk kedalam mobilnya dan pergi dari rumah Hyesoo.Berada disisi Hyesoo dan memastikan bahwa gadis itu benar-benar menjauhi Jongin,itu memang alasannya,jahat memang tapi selain itu Luhan juga ingin menjadi bahu saat gadis itu menangis karenanya.

***

" Sehunnie,nanti kau mau ikut aku? " tanya Jongin sambil menyantap makan siangnya.

Sehun mengangguk " aku sangat penasaran dengan temanmu itu "

Luhan menatap kedua orang itu dengan alis terangkat.
" kalian akan pergi? "

Sehun mengangguk cepat.
" Jongin akan mengenalkanku dengan temannya,kau mau ikut hyung? " tanya Sehun.

Luhan sedikit berpikir.Ia menggeleng pelan.
" sepertinya tidak,aku harus mengantar Hyesoo pulang "

Sehun dan Jongin seketika tertawa lebar.

" Ya! Apa yang kalian tertawakan?! " seru Luhan.

" hahahaha..kau terlihat bukan seperti dirimu hyung " ucap Sehun di sela-sela tawa-nya.

Jongin mengangguk menyetujui ucapan Sehun tanpa berhenti tertawa.Setau Jongin Luhan sangat amat tidak memperdulikan urusan cintanya sejak dulu.Tapi sekarang,bahkan dengan lantangnya ia mengatakan akan mengantar Hyesoo pulang.

" aku...aku... " Luhan memutar bola matanya mencoba mencari kata-kata yang dapat membela dirinya.

" dia kan pacarku,aku..aku hanya tidak ingin dia pulang bersama namja lain,eumm..maksudku namja yang dulu sempat dia sukai " ucap Luhan asal.Ia berusaha mencari alasan se-masuk akal mungkin bagi Jongin -karena Sehun tau kalau ia hanya berpura-pura berpacaran dengan Hyesoo- .Dan sepertinya berhasil,Jongin langsung terdiam walaupun Sehun masih saja terkekeh.

Jongin terdiam,ia mencerna kata-kata Luhan barusan ' namja yang disukai Hyesoo dulu? Apa itu artinya Luhan hyung tau Hyesoo menyukaiku? Jadi,karena aku mereka bertengkar waktu itu? ' Pikir Jongin.

***

Jongin memutuskan untuk tidak berlatih hari ini,ia tidak sabar mengenalkan Sehun pada Kyungsoo.Walau tidak dapat dipungkiri perkataan Luhan tadi siang masih terdengar jelas di telinganya.

" teman barumu..dia orang yang seperti apa? apa dia mudah bergaul? " tanya Sehun saat ia dan Jongin sedang duduk menunggu Kyungsoo datang.

Jongin mengangguk " saat pertama kali aku bertemu dengannya,aku tidak menyukainya,dan dia yang pertama kali mengajakku berkenalan.Dia lucu,dia baik,dan yang terpenting dia selalu setia menemaniku disini setiap aku sedang lelah,kesal ataupun gembira.Dia menyenangkan.. " cerita Jongin dengan senyumannya.

Sehun mengangguk-anggukkan kepalanya.Di benak-nya,ia bersyukur ada orang selain dirinya dan juga Luhan yang dapat memahami Jongin.

" dia lama sekali,biasanya kalau aku sudah duduk disini,dia akan langsung datang " gerutu Jongin kemudian.

" coba kau hubungi dia "

" dia tidak mempunyai ponsel "
Kemarin saat ia bertemu dengan Kyungsoo,Jongin sengaja meminta nomor ponselnya,dan dengan polosnya Kyungaoo menjawab ia tidak memilikinya.

" mwo? di zaman yang canggih ini dia tidak mempunyai ponsel? aku saja mogok makan 3 hari saat meminta benda itu pada Oemma dan Appa. "

" entahlah,dia kadang sedikit tertutup dan aneh "

" kalau alamat rumah? kau tau kan? " tanya Sehun lagi.Dia sudah terlanjur dibuat penasaran oleh teman baru Jongin itu.

" Aha! Aku tau! Dia memberikanku alamat rumahnya! " pekik Jongin,ia membuka tasnya dan mengambil sebuah buku kecil tempat ia mencatat alamat rumah Kyungsoo.

***

Luhan memperhatikan secara seksama laki-laki yang sedang tertidur dengan pulasnya di atas ranjang.Alat-alat medis terpasang di tubuhnya seperti aksesoris.Jadi dia yang sudah duanggap Jongin sebagai hyung-nya? Namja bertubuh mungil ini yang menjaga Jongin?

" D.O Oppa...dia..Luhan sunbae,orang jahat yang menyuruhku untuk tidak mengatakan apapun pada Jongin Oppa " ucap Hyesoo.

Luhan mengangkat kepalanya menatap Hyesoo yang terlihat sangat menyayangi namja itu.Ia tersenyum miris,dia memang orang jahat.

" kau tidak ingin meminta maaf pada Oppa-ku? " tanya Hyesoo.

" eoh? Nde..eum..Mianhe- " Luhan berhenti sejenak,ia membaca papan nama yang tertempel di ranjang tempat tidur.

" Mianhe..Kyungsoo-ssi.. " lanjutnya lagi.

Hyesoo tersenyum kecil. " kau dengar Oppa? Bahkan hanya kata maaf,dia tidak menjelaskan apapun padamu.Oppa..aku harus bagaimana? Apa aku harus memaafkan dia? Oppa..jawab aku,aku harus bagaimana? " Hyesoo membenamkan wajahnya,dan mulai menangis,ia menggenggam erat tangan Kyungsoo.

Tangisan Hyesoo sangat menyakiti gendang telinga Luhan.Ia tidak bisa mendengar tangisan itu,terlalu menyakitkan untuk di dengar.

" dokter bilang padaku,D.O Oppa tidak bisa selamat,dokter ingin mencabut semua peralatannya,dia memaksaku karena Orang tua D.O Oppa sudah menerima kenyataan.Aku tidak bisa..jadi aku berlutut dan memohon pada mereka sampai 12 Januari,aku meminta mereka memberiku waktu.Awalnya aku ingin Jongin Oppa tau tentang semua ini,tapi..sekarang itu tidaklah penting bagiku..aku..hanya ingin merayakan hari ulang tahun D.O Oppa untuk yang terakhir kalinya. "

Hyesoo berhenti sebentar,ia merutuki dirinya sendiri,untuk apa ia menceritakan ini pada Luhan? Toh,semua akan sama saja,ia yakin Luhan tetap pada pendiriannya.Mengusirnya dan Kyungsoo pergi.

" aku tidak akan memintamu untuk mengasihaniku dan D.O Oppa " lanjutnya kemudian.

Luhan mengepalkan tangannya,menarik nafasnya dalam-dalam,lalu menghembuskannya perlahan.

" kau tidak perlu pergi..kau boleh tetap disini sampai 12 Januari. "

Luhan tersenyum manis setelah mengatakan itu pada Hyesoo.Ia merasa bebannya terangkat.Tapi ada satu hal yang harus ia pikirkan,bagaimana cara-nya menyembunyikan Hyesoo dari Nyonya Kim.

Flashback

" Luhan " panggil Nyonya Kim lembut dari belakangnya.Luhan menengok dan tersenyum sopan.
" Nde? "
" ada yang ingin Omoni bicarakan denganmu "

Luhan mengikuti Nyonya Kim yang berjalan ke kamarnya.Mereka berdua duduk di pinggir ranjang.

" ada apa omoni? " tanya Luhan lembut.
" Hyesoo...ku dengar dia mulai dekat dengan Jongin,apa itu benar? "

Luhan terkesiap.Bola mata-nya tak lagi diam,ia bingung harus menjawab apa.

" Omoni tenang saja..aku sudah meminta padanya untuk menjauhi Jongin " ujar Luhan.

" benarkah? tapi dia mengunjungi Jongin di rumah sakit,kau tidak tau? "

" m..mwo? " mata Luhan membulat sempurna.

" seorang suster mengatakan itu padaku "

Nyonya Kim memandang Luhan sendu,ia mengenggam tangan Luhan membuat kepala Luhan yang tertunduk mengangkatkan kepalanya.Jelas,air mata Nyonya Kim menumpuk di pelupuk matanya dan ia sedang menahan itu.

" tolong jauhkan Hyesoo dari Jongin..bawa pergi dia dari Jongin..ku mohonnnn "

Flashback Off

" Oppa..kau? " Hyesoo memandang Luhan tak percaya.

" ini hadiah untuk Kyungsoo dan untukmu "

Hyesoo tersenyum lebar ia beranjak dari kursinya dan langsung memeluk Luhan.Air matanya mengalir begitu saja.

" ini...hiks..ini..bukan..mimpi kan? " tanya Hyesoo di sela isakannya.

Luhan mengangkat tangannya perlahan membelai rambut Hyesoo sambil tersenyum.

" ini kenyataan Hyesoo-ya "

***

" kau yakin ini rumahnya? " tanya Sehun.Rumah ini terlihat sepi dan tidak terawat.Tumbuhan merambat juga menghiasi pagar kayu dan juga tembok rumah ini.

Jongin mengangguk pelan " aku yakin,dia yang mengatakan kalau rumahnya disini "

Sehun mulai berasumsi ke dunia lain.Apa ini akan seperti di film-film? Jangan-jangan teman baru Jongin hantu?

PLETAK!

" akh! " Sehun meringis memegangi kepalanya yang terkena jitakan Jongin.
" Ya! "

" mwo?! Kau berpikir apa,huh?! " balas Jongin.Ia bisa menebak saat melihat ekspresi Sehun.Laki-laki yang satu itu memang memiliki 'otak fantasy'.Tidak heran,jika sekarang yang ia pikirkan adalah hantu atau makhluk-makhluk mustahil lainnya.

" lalu untuk apa kita disini? pagar-nya di gembok " tanya Sehun.

Jongin berpikir sejenak,benar juga.Tapi ia juga penasaran dengan rumah Kyungsoo yang sepi seperti tak berpenghuni.

" bagaimana kalau kita memanjat pagar ini? "

" mwo?! Kau gila?! "

TBC

Senin, 24 Maret 2014

Mood Maker? Really?

Cast:
- Kim Soo Jin (OC)
- Byun Baekhyun

***

" Kim Soo Jin! "

Glek.

Okey,santai Soo Jin-ah..kau hanya perlu berkata jujur di depan Kang seonsaengnim.

" mana pr-mu?! "

Otot-otot-ku seketika menegang.Sungguh,aku tidak berbohong kalau pr-ku tertinggal.Aku hanya tinggal mengatakan itu.Tapi melihat pelototan dari Kang Seonsaengnim membuat kata-kata yang sudah ku pikirkan sejak aku sampai di sekolah buyar seketika.

" a..anu..i..tu " sial! Aku tidak bisa mengeluarkan alasanku.

" KELUAR! " teriaknya.Telunjuknya sudah memberiku perintah untuk segera meninggalkan ruang kelasku.

Aku panik.Bagaimana ini? Aku akan mendapat catatan buruk di sekolah.

" joesonghabnida seonsaengnim,tapi tugasku benar-benar tertinggal,aku lupa membawanya " ucapku cepat dengan suara bergetar.

" kau tidak lupa membawa uang saku? "

" eoh? "

" KELUAR DARI KELAS SEKARANG JUGA!!! "

***

Awal yang buruk untukku.Aku benar-benar di hukum berdiri di depan kelas dan tidak boleh kemanapun.Sebenarnya aku bisa saja berlari ke kantin,tapi tidak ada jaminan Kang Seonsaengnim tidak melihatku,dia punya mata elang.

" BYUN BAEKHYUN! KELUAR!! "

Aku tersentak.Ada apa dengan laki-laki itu?

" Baek? Kau di hukum? " tanyaku saat laki-laki itu malah berdiri di sampingku dengan ekspresi konyol-nya.

Dia mengangguk " aku sengaja bermain game supaya aku di hukum "

" mwo? "

" aku ingin menemanimu disini "

***

Byun Baekhyun,teman dekatku.Aku dekat dengannya karena rumah kami bersebelahan.Pribadi-nya yang humble membuatku senang berteman dengannya.Bagi-ku dia bukan sekedar teman dekat tapi juga Mood Maker untukku.

" kau tidak takut dengan catatan buruk yang akan kau dapat setelah ini? " tanyaku pada Baekhyun yang malah sibuk dengan ramyun-nya.

" buat apa? aku sudah biasa " jawabnya santai.

Aku memutar bola mataku.Laki-laki ini benar-benar..apa dia tidak tau kalau aku merasa bersalah sekarang?!

" bodoh " cibirku.

" Ya! Apa maksudmu? Siapa yang bodoh? " tanyanya.

" Byun Baekhyun bodoh! Kau itu sudah punya catatan buruk 7 kali.Kau tidak takut di skors?!" omelku.

Baekhyun tertawa.Hey! Aku serius.Kenapa dia tertawa?

" ooohhh..jadi Kim Soo Jin mengkhawatirkanku? Hm? " godanya dengan senyuman yang menjengkelkan -walaupun sebenarnya manis-.

" hey tuan Bacon " panggilku.

" Baekhyun! Aku bukan daging iris! " protesnya.

" baiklah,dengarkan aku,aku tidak peduli kau di skors atau tidak selama catatan burukmu itu akibat ulahmu sendiri.Tapi,yang jadi masalahnya kalau kau di skors karena melakukan hal konyol untukku seperti tadi,jelas aku khawatir.Aku tidak mau kau di marahi Ibu mu karena menolongku " ujarku.

" aku tidak menolongmu "

" lalu? "

" aku hanya bosan dengan Kang seonsaengnim.Kau saja yang terlalu percaya diri "

Ku tarik ucapanku tadi kalau aku khawatir dan merasa bersalah dengan Byun Baekhyun.Persetan dengan semua itu.Bolehkah aku menjadikannya daging iris sekarang?

***

" Kim Soo Jin!!!! Bangun!!! "

Mimpi-ku bertemu dengan Bruno Mars langsung hancur lebur detik ketika Baekhyun menarik selimutku.Oh ayolah Baekhyun..ini hari libur!!!!

" Ya! Kau ini perempuan,seharusnya kau yang menyiapkan sarapan!! " teriaknya.

Aku menyesal dulu -saat aku baru mengenal Baekhyun- mengatakan padanya untuk menganggap rumahku sebagai rumahnya sendiri.Dan akibat-nya dia dengan tanpa rasa berdosa-nya itu masuk ke kamarku dan menganggu tidurku.

" bisakah kau tidak mengangguku? aku mengantuk " gumamku sambil menutup kepalaku dengan bantal.

" benarkah? padahal aku ingin mengajakmu menonton konser Pop R&B "

Mataku melebar,aku langsung duduk dan menatap Baekhyun dengan senyumannya yang-sepertinya aku tidak perlu menjelaskannya lagi-.

" baiklah aku mandi,tunggu aku dibawah "

***

Aku sadar,mempercayai ucapan seorang Byun Baekhyun adalah dosa besar.Baekhyun memang tidak berbohong,dia membawaku ke tempat dimana Konser Musik Pop R&B di laksanakan.

Hanya ke tempat konser itu dan tidak ada konser.Baekhyun salah jadwal.

" sepertinya aku tidak salah membaca,aku ingat kalau tanggal konser-nya minggu ini,bukan minggu depan.Apa poster pengumumannya diganti? "

Well,Baekhyun tetaplah Baekhyun yang tidak pernah mau disalahkan.

" ayolah Baek,kau akui saja kau salah membaca dan minta maaflah padaku karena kau sudah menghancurkan pagi-ku. " sahutku malas.

" Aku tidak bersalah Soo Jin-ah..posternya memang di ganti! Aku yakin! "

Baiklah,tidak ada gunanya aku terus memaksanya mengakui kesalahannya.Yang ku perlukan sekarang adalah kasur dan guling kesayanganku.Aku ingin tidur.

" Baek,halte bis-nya? " tanyaku.

Aku dan Baekhyun sama-sama berhenti berjalan.Entah salah siapa,aku yang telalu sibuk dengan kecerobohan Baekhyun atau laki-laki itu yang terlalu sibuk dengan pikirannya tentang poster pengumuman konser.Tapi yang jelas,aku dan Baekhyun berada di tengah jalan yang sepi.Aku tau ini waktu-nya orang-orang beraktifitas,tapi sungguh tidak ada orang kecuali aku dan Baekhyun.

Kami tersesat.

" Baek,kau tau jalankan? Kau tau kan dimana halte bis-nya? " tanyaku berusaha tenang.

" Soo Jin-ah,aku minta maaf "

Hey! Aku sudah tidak membahas soal jadwal konser itu!

" aku tidak tau kita dimana..aku tidak tau halte bis-nya dimana..kita tersesat "

***

Baekhyun mood breaker.

Berulang kali aku mengumpat di dalam hati.Sebenarnya aku bisa saja membentaknya.Tapi melihat wajahnya yang seperti anak anjing kehilangan induknya itu,aku diam.Aku lebih memilih berjalan di depan Baekhyun,karena melihat wajahnya membuat emosi-ku naik.

" Soo Jin-ah apa kau tidak lelah? " tanya Baekhyun.

Aku tak menjawabnya.Lebih baik diam,karena kalau aku bicara itu akan menyakiti Baekhyun,aku tidak mau membuat laki-laki ini sakit hati dengan ucapanku.

" Soo Jin-ah kau lapar tidak? "

Aku tetap diam.

" Soo Jin-ah kau mengantuk tidak? "

Demi Tuhannn..Baekhyun lebih baik kau diam.Semakin kau banyak bicara semakin aku ingin menjadikanmu daging iris.

" Soo Jin-ah kalau kau lelah aku bisa-- "

" akh! "

Aku meringis,aku merasa perih di kaki kananku.

" Soo Jin-ah,kau kenapa? kau baik-baik saja? " tanya Baekhyun sambil memegangi lenganku.Aku tau dia khawatir.

Aku melepaskan tangannya " tidak apa-apa " jawabku dingin.Aku berusaha melangkah,tapi kaki-ku benar-benar sakit.

" kita duduk dulu "

Baekhyun membantuku duduk di bawah pohon.Dia membuka sepatu kets-ku.

Baiklah,ku akui kaki-ku tidak baik-baik saja.Tumit-ku terluka dan mengeluarkan darah.Mungkin ini efek berjalan terlalu lama -jelas lama,karena terhitung dari jam 9 pagi sampai jam 2 siang itu lama-

SREK!

Baekhyun merobek kaus hitam-nya dan mengikatnya pada tumit-ku.

" Baek,apa yang kau lakukan?! "

Dia tersenyum manis menatapku " supaya tidak ada darah yang keluar "

Dia duduk di sebelahku.Kami terdiam,aku memang masih kesal dengan Baekhyun.Tapi melihatnya sangat perhatian padaku,aku jadi merasa bersalah.Baekhyun tidak se-menyebalkan itu.

" aku minta maaf Soo Jin-ah " ujar Baekhyun sambil menunduk.

Aku menatap sisi wajahnya.Lucu sekali melihat ekspresi Baekhyun yang seperti itu.Aku tidak menjawab,lebih baik diam dan tetap mendengarkan apa yang akan Baekhyun katakan selanjutnya.

" aku mengancurkan Minggu Pagi-mu dengan mengajakmu ke tempat konser yang ternyata aku salah membaca jadwal.Kita jadi tersesat dan sekarang tumitmu terluka karena berjalan terlalu lama.Maaf..aku benar-benar penghancur " ujarnya.

Aku tersenyum,sebenarnya aku juga merasa bersalah karena mendiamkan Baekhyun.Lagipula,siapa yang mau tersesat di hari libur seperti ini?

***

Aku mengerjapkan mataku.Aku tertidur di pundak Baekhyun karena bosan.Aku membulatkan mataku.Langit berubah menjadi gelap dan itu artinya ini sudah malam.Aku melirik jam tangan biru yang melingkar di tangan kananku.

19:37

" Baekhyun..Baekhyun bangun! Ini sudah malam!! " seruku mengguncang-guncangkan tubuh Baekhyun yang terlelap menyender pada pohon.

Baekhyun mengusap-usap matanya.
" kita sudah sampai? " gumamnya.

Aku memutar bola mataku.

" kita belum sampai dan ini sudah hampir jam 8 malam.Ayo pulanggggg!!! " seruku.

Mata Baekhyun membulat sempurna.
Aku langsung berdiri,menunggu ekspresi terkejut Baekhyun itu akan memakan waktu lama.Lebih baik aku berjalan duluan saja.

Akh! Kaki-ku memang tidak bisa diajak bekerja sama.Baekhyun berhenti di depanku dan berjongkok.

" ayo ku gendong " ucapnya.

" apa?! tidak mau! " tolakku mentah-mentah.

" ya! Cepatlah! kau mau kita bermalam di tempat ini,huh?! "

Aku meniup poni-ku.Baiklah kali ini kau benar.Aku melingkarkan tanganku di leher Baekhyun.Dan dia berdiri.Dia menggendongku.

" kau tidak apa-apa menggendongku sampai rumah? " tanyaku merasa tidak enak.Bukan apa-apa,tapi sebagai perempuan aku cukup tau diri.Badan Baekhyun kan tidak se-atletis badan Choi seonsaengnim.

" kau meremehkanku? " tanyanya.

" bu..bukan begitu,hanya saja...ah sudahlah lupakan "

Percuma aku mengatakan aku merasa tidak enak.Toh,Baekhyun akan berpikir lain.Aku malas berdebat dengannya.

" bagaimana ini? ini sudah malam dan kita belum menemukan halte bis " gumamku sambil menyenderkan kepalaku di punggung Baekhyun.

" maaf "

Aku mengangkat kepalaku.Baekhyun berhenti berjalan dan menengokkan kepalanya menatapku.

" maaf ini semua karena aku " ucapnya lalu memalingkan kepalanya.Dia mulai melangkah lagi.

Baiklah,ku akui tatapan Baekhyun membuatku sulit bernafas.

" terimakasih " ucapku sambil tersenyum.

Baekhyun kembali berhenti.Dia menengok ke arahku dengan dahi yang mengekerut.

" kau tau Baekhyun,karenamu besok aku tidak perlu masuk sekolah dan aku bisa menonton konser Bruno Mars di televisi " ujarku.
" karena itu terimakasih..aku tidak marah padamu,hari ini menyenangkan " lanjutku.

Baekhyun tersenyum sambil mengangguk.

" aku tidak pernah melihat bintang sebanyak ini " decakku kagum karena di langit banyak sekali bintang.

" Soo Jin-ah! Soo Jin-ah " pekik Baekhyun.

Aku menatap sisi wajah Baekhyun.
" apa? "

" lihat itu!! "

Aku mengikuti arah pandangan Baekhyun dan senyumanku seketika mengembang.

" taman kota!!! kita hampir sampai!!! "

END

Sabtu, 22 Maret 2014

This is a Real World not a Fairytale World (2/2)

Sequel dari : - Stupid Love
                  - Baby Don't Cry

Cast : - Jung Eun Hyun (OC)
         - Oh Sehun
         - Do Kyungsoo
         - Go Ah Ra (OC)

***

Aku mengerjapkan mataku berkali-kali.Aku langsung terduduk.Omo?! Aku dimana? Aku menatap sekelilingku.Ini bukan kamarku.Aku memandang poster besar artis cantik Miranda Kerr yang terpasang di belakang pintu.Banyak miniatur mobil-mobilan.Dan oh..seprai-nya juga bergambar tokoh kartun Cars.

Knop pintu berputar dan perlahan pintu terbuka menunjukkan seorang laki-laki memakai kaus biru celana training selutut.Pria seram itu menatapku sedikit terkejut.

" kau sudah bangun,ku kira kau tidak akan bangun " ucapnya.

Hey,apa maksudnya? Dia menyumpahi-ku mati?

" maaf..maaf..aku hanya bercanda " ujarnya sambil tertawa kecil menyadari tatapan mataku yang mengintimidasinya.

" Namaku Oh Sehun " ucapnya sambil mengulurkan tangannya,dia tersenyum menunjukkan eye smile-nya.Aku benci mengatakan ini,tapi dia terlihat begitu tampan..dan imut.

" aku dimana? kenapa aku bisa disini? " tanyaku langsung.Maaf,tapi aku lebih memprioritaskan rasa penasaranku daripada menyebutkan namaku.

Dia merengut,memanyunkan bibirnya.Demi apapun lagi-lagi aku membencinya,dia terlihat lebih imut sekarang.
" Ya! Seharusnya kau mengatakan namamu dulu baru bertanya,dasar tidak sopan! " serunya sambil berjalan ke arah sofa dan duduk disana.

Aku menghela nafas,apa dia pria berpribadi ganda? Kenapa sekarang dia terlihat seperti anak kecil daripada seorang pria seram yang selama 2 hari ini ku kenal -menurutku 2 hari itu lama-

" aku Jung Eun Hyun " ucapku.

" hmm..Ayah sudah memberitahuku semalam saat aku membawamu kemari " sahutnya.Ia memainkan mobil-mobilannya.

" kalau sudah tau,kenapa bertanya? " tanyaku kesal.

" aku hanya ingin memperkenalkan namaku " jawabnya enteng.

" sekarang giliran aku yang bertanya.Kenapa aku bisa dirumahmu? Dan kamar siapa ini? Apa ini kamar adikmu? "

" semalam kau tertidur setelah membasahi baju-ku dengan air matamu.Aku sudah membangunkanmu,tapi kau terlihat sangat lelah.Karena aku tidak tau rumahmu aku membawamu kemari.Ayah bilang kau pelanggan setia di Kedai kami " ceritanya.

" jadi begitu " sahutku menanggapi.

Dia mendengus " dan ini kamarku,aku tidak punya adik "

Aku menutup mulutku.
" maaf "

Dia berdiri dan mengangguk " rapikan tempat tidurku,mandi dan segeralah turun,Ibu menyuruhmu sarapan bersama kami " petuahnya lalu melenggang pergi dari kamar ini.

Aku mendengus,aku benci di perintah.

***

Aku turun dari kamar Sehun dan ikut bergabung di meja makan bersama Ahjussi dan Ahjumma Oh.Mereka tersenyum ramah menyambutku.

" Annyeong ahjussi,ahjumma..maaf aku merepotkan kalian " ujarku sopan.

" aigoo...kau ini seperti dengan siapa saja,Ahjumma justru senang kau menginap disini.Ayo duduk kita sarapan "

Aku mengangguk dan duduk disebelah Sehun yang dengan tenang melahap sarapannya.

" Sehun-ah kau antar Eun Hyun pulang setelah ini " perintah Ahjumma.

Aku mengerjapkan mataku berkali-kali. " ti..tidak perlu,aku bisa pulang sendiri " tolakku halus.

" aku akan mengantarkanmu pulang,aku tunggu di depan teras " ucap Sehun langsung berjalan ke depan.

Aku buru-buru menyelesaikan sarapanku dan pamit pada Ahjussi dan Ahjumma Oh lalu menyusul Sehun yang sudah berdiri di teras.

" kau tidak perlu mengantarku,sungguh aku bisa pulang sendiri " ucapku meyakinkan.

" tidak usah gengsi,tidak ada jaminan kau tidak akan menangis di tengah jalan,atau..berlari di tengah rel kereta " ucapnya.

" Ya! Kau pikir aku se-frustasi itu,huh?! Yasudah..terserah kau saja! " kesalku lalu berjalan mendahuluinya.

" yaaa! Aku hanya bercanda! "

***

" ini rumahmu? " tanya Sehun saat aku dan dia sudah berada di depan gerbang rumahku.

Aku mengangguk " kau mau mampir? Tapi tidak ada jaminan kau akan betah dirumahku.Karena aku lelah dan ingin melanjutkan tidur di hari liburku. "

Well,sebenarnya aku hanya berbasa-basi.Toh,biasanya itukan yang dilakukan wanita saat ada seorang pria mengantarnya pulang? Menawarinya mampir ke rumah.Jadi,tidak ada salahnya aku melakukan itu pada Oh Sehun.

Dia mendengus " kalau kau memang ingin tidur,tidak usah berpura-pura menawariku " sahutnya kesal.

Aku tertawa melihat ekspresinya yang menurutku lucu saat sedang kesal.

" lebih baik aku pulang,lagipula aku harus menjaga kedai Bubble Tea hari ini "

" serius tidak ingin mampir? " tanyaku meledeknya.

" tidak perlu,aku pulang " pamitnya.

Aku mengangguk " hati-hati dijalan,dan terimakasih " ucapku sambil tersenyum.

Dia membalas senyumanku " jangan menangis kalau tidak ada aku disampingmu " ujarnya lalu meninggalkanku yang tidak bisa berkedip setelah itu.

Apa-apaan ini? Kenapa aku seperti ini?

***

Do Kyungsoo memang menyebalkan.Sudah beratus-ratus kali aku mengumpat laki-laki yang terus menelepon dan mengirimiku pesan sejak 3 hari yang lalu.

" mungkin dia hanya ingin menanyakan kabarmu,kalian kan teman,jangan menghayal dan mengharapkan yang tidak-tidak,ku beritahu sekali lagi ini dunia nyata,nona " ucap Sehun.

Setelah kejadian hari itu aku dan Sehun memang lebih dekat.Dan saat ini aku mengunjunginya di kedai Bubble Tea untuk melampiaskan rasa kesalku karena Do Kyungsoo.

" aku tau...aku tidak menghayalkan dan mengharapkan apapun,sungguh " sahutku lalu menjatuhkan kepalaku di atas meja.

" hey! Kau kenapa? kau bilang tidak menghayalkan dan mengharapkan apapun tentang Do Kyungsoo itu.Kenapa sekarang seperti ini? " cecar Sehun.

" sebenarnya..aku tidak terlalu kesal dengan D.O.Aku sungguh tidak menghayalkan dan mengharapkan apapun. " jelasku sambil menatap Sehun.

Dia memiringkan kepalanya. " lalu? "

" Sehun-ah " panggilku ragu.

" apa? "

" kau mau membantuku tidak? " tanyaku dengan tatapan memohon.

***

" kau menembakku? Hahahahahahaha " Sehun terus tertawa membuatku menyesal meminta bantuannya.

" Ya! Bukaannn! Aku hanya memintamu menjadi pacar palsuku di depan D.O dan Ah Ra! "

Dia terlihat berpikir -aku tau dia hanya berpura-pura berpikir- " tidak semudah itu mengajakku berkencan "

Aku membulatkan mataku.Sungguh,aku menyesal meminta bantuannya.Aku mengajaknya double date karena 2 hari yang lalu -dengan tidak sengaja- aku bertemu Ah Ra.Dan dengan semangat perjuangannya dia merengek memintaku untuk double date.Kabar buruknya lagi aku mengangguk mengiyakannya.

" Ya! Ini terpaksa kalau saja Ah Ra tidak merengek-- "

" kenapa kau menerimanya? " potong Sehun cepat.

" aku-aku..hanya ingin membuktikan kalau aku sudah move on dari D.O "

Wajah Sehun yang menyebalkan itu membuatku ingin menyiramnya dengan Bubble Tea.

" lupakanlah,daripada meminta bantuanmu,lebih baik aku meminta bantuan Jongin atau Luhan " putusku.

" eeeehhh..tidak perlu,aku akan membantumu.Memangnya kapan? "

" malam ini "

" baiklah,mulai detik ini kau adalah pacar palsuku "

***

Aku langsung menghapus keringat di pelipisku.Aku gugup,Do Kyungsoo dan Go Ah Ra di depanku dan dengan tenang memakan makan malam mereka.

" Sehun-ah..aku gugup " bisikku pada Sehun yang melahap makanannya.Apa dia tidak gugup?

Okey.Dia mengabaikanku.Aku menyendokkan makananan ke mulutku dan menelannya.Aku butuh pintu kemana saja Doraemon..huaaaa!!!

" D.O-ya katakan 'aaa' "

Aku terdiam,mataku menatap kosong sendok yang bersiap ku masukkan kedalam mulut.

Dan aku lebih terdiam saat tangan hangat Sehun menggenggam tanganku yang dingin.Aku menoleh ke arahnya.Dia tersenyum menatapku.

Aku tenang.

Aku nyaman.

Dan aku merasa jantungku berdebar sekarang.

***

" terimakasih untuk malam ini Sehun-ah " ucapku seraya tersenyum semanis mungkin padanya.

Sehun mengangguk. " kau tidak apa-apa kan? Maksud-ku..setelah Ah Ra mengatakan akan menikah dengan D.O bulan depan.Apa kau baik-baik saja? "

" memang wajahku terlihat kecewa? " tanyaku.

" tidak ada yang menjamin kau tidak akan menangis setelah ini,makanya ku beri kau kesempatan untuk menangis sekarang " jawabnya.

Aku memang tidak baik-baik saja.Tapi bukan karena berita itu.Melainkan saat Sehun menggenggam tanganku,saat dia menatapku seperti sekarang.Dan saat dia dengan setia mendengar keluh kesahku.Jantungku tidak bekerja dengan baik.

" aku yakin aku baik-baik saja,terimakasih kau mau menjadi temanku " ujarku.
" dan juga berpura-pura menjadi pacarku " lanjutku dengan tertawa kecil.

Dia mengangguk sambil tersenyum.

" kau mau mampir? " tanyaku.

Dia tertawa " tidak ada jaminan aku akan betah di rumahmu karena kau akan tidur,huh? "

" eeeiihh..kali ini aku serius.Mau mampir? " tanyaku sekali lagi.

Dia menggeleng " Oemma akan mencariku karena anak laki-lakinya yang tampan ini belum pulang "

" cih,dasar anak manja " cibirku.Aku keluar dari mobil Sehun dan menatapnya dari jendela yang terbuka.

" eumm..Eun Hyun-ah " panggil Sehun.Raut wajahnya berubah menjadi serius.

Aku mengerutkan dahiku bingung " apa? "

Dia berpindah posisi dari bangku pengemudi ke bangku sebelahnya.
Dan detik berikutnya dunia seakan berhenti berputar.Oksigen disekitarku tak bisa ku rasakan.Jantungku berdegub kencang.

Sehun mencium keningku.

Aku perjelas,dia mencium keningku.

Sekali lagi aku perjelas,Oh Sehun mencium keningku.

Dia menatapku lekat-lekat.Manik matanya bertemu dengan manik mataku.

" Apa aku bisa menjadi pacar dunia nyata-mu? "

Aku diam.

" Aku menyukaimu,Eun Hyun-ah.Jung Eun Hyun,Oh Sehun menyukaimu "

Dia menyatakan perasaannya.

Ku perjelas dia menyatakan perasaanya.

Dan sekali lagi ku perjelas Oh Sehun menyatakan perasaannya padaku.

" aku..juga menyukaimu Sehun-ah.Jung Eun Hyun menyukai Oh Sehun " balasku.

Dan detik itu juga aku sadar,aku kembali ke dunia nyata.

END

This is a Real World not a Fairytale World (1/2)

Sequel dari : - Stupid Love
                  - Baby Don't Cry

Cast : - Jung Eun Hyun (OC)
         -  Oh Sehun
         -  Do Kyungsoo
         -  Go Ah Ra (OC)

***

Jung Eun Hyun POV

Bandara Incheon,Korea Selatan.

Aku menghirup nafas,merasakan oksigen negara kelahiranku yang sudah lama ku tinggalkan.3 tahun,dan sekarang aku sudah menjadi seorang psikolog.Alasan kenapa aku kembali lagi adalah aku di tawari bekerja di Rumah Sakit Seoul,hhhaaahhh..aku senangggg sekalii!!!

***

" Ahjumma Ahn! " pekikku langsung memeluk orang yang selama ini merawatku saat Appa dan Oemma sibuk bekerja.Dan sekarang,saat mereka masih berada di China -perusahaan Appa sedang maju pesat disana- Ahjumma Ahn yang akan menjagaku.

" Astaga nona,kau tambah cantik dan juga…tinggi " pujinya.

Aku menunduk malu. " Ahjumma,aku ingin tidur,bisa bangunkan aku 1 jam lagi? "

" baik nona "

***

Aku mengayuh sepedaku menelusuri taman Sungai Han.Sore ini,setelah puas mengistirahatkan badanku,aku memutuskan untuk berkeliling ke tempat ini,salah satu tempat yang sangat aku rindukan.

" Ahjussi..satu gelas Bubble Tea " seruku pada seorang pelayan yang sibuk dengan buku-nya.

" Ahjussi..aku-- "

Ucapanku terhenti ketika dia menurunkan buku-nya.Astaga,sepertinya aku akan mendapat masalah besar.

" Ahjussi? Apa wajahku terlihat sangat tua? " tanyanya dingin sambil menatapku tajam.

Aku menelan ludahku,aku salah.Ku kira dia Ahjussi Oh yang biasa menjaga kedai ini.Tapi ternyata..

Dia membalikkan badannya lalu membuat Bubble Tea untukku.Aku menghela nafasku ketika ia menyerahkan satu gelas Bubble Tea dengan matanya yang sangat tajam itu.Uuhhh..tanganku gatal ingin mencoloknya.

" ak-aku minta maaf " ucapku.Bagaimanapun juga aku salah.Laki-laki di depanku ini sangat tampan dengan rahang yang tegas.Tubuhnya yang menjulang tinggi.Serta kulitnya yang putih bersih.Dan jangan lupakan tatapan matanya yang tajam.Jelas dia jauh dari kata 'Ahjussi'.

Dia tidak menjawab,hanya mengambil uangku yang ku letakkan di atas meja.Hey,aku kan sudah minta maaf? Lagipula..siapa yang tau dia itu masih muda atau sudah tua kalau wajahnya tertutupi buku.

Aku membalikkan badanku,bodolah..lagipula aku tidak akan bertemu dengannya lagi.Dasar laki-laki seram.

***

Pagi yang cerah untuk mengawali hari pertamaku masuk kerja.Aku memakai kemeja berwarna biru langit yang di masukkan kedalam rok selutut berwarna hitam.Tak lupa jas putih layaknya dokter sudah ku kenakan.Dengan name tag ' Jung Eun Hyun ' aku bangga melihat diriku di depan kaca.

Setelah menyelesaikan sarapan aku langsung melesat menuju rumah sakit.Aku tidak mau dianggap sebagai Dokter yang malas di hari pertama bekerja.Kemarin,Dokter seniorku memberikan nama-nama pasien dan masalahnya.Tidak banyak,aku hanya mengambil 3,hitung-hitung sebagai awal saja.

" Eun Hyun-ssi ini sudah waktu-nya makan siang "

Aku terbangun dari tidurku.Ini konyol,tapi sejak tadi pasien yang harus ku tangani tidak ada yang datang membuatku mengantuk dan akhirnya tertidur.

" oh..nde " sahutku pelan.Aku merapikan rambutku yang sengaja ku gerai dan meraih tas kecilku.Aku lapar.

***

Makanan kantin rumah sakit sangat tidak cocok untuk perutku.Semuanya sayur,dan aku tidak menyukai sayur.Walaupun aku dokter,tapi aku lebih menyukai makanan junkfood atau fastfood daripada sayuran.

Dan sekarang aku sudah duduk manis di restoran China menunggu menu makan siangku datang.

" Eun Hyun? "

Aku menoleh ketika mendengar seseorang menggumamkan namaku.Dan detik berikutnya aku merasa jantungku berdetak lebih cepat,aku diam,melihatnya lagi.Ku paksakan sebuah senyuman di bibirku.Tidak peduli senyumanku ini malah terlihat aneh atau tidak yang terpenting aku harus tersenyum di depan..Do Kyungsoo.

Sial.Dia malah berjalan mendekatiku.Dengan setelan kemeja putih yang di lipat sampai siku dan celana kain berwarna hitam itu membuatnya terlihat begitu tampan.Apalagi potongan rambutnya yang sekarang..ehh? Kenapa aku memujinya?

" boleh aku duduk disini? " tanyanya ramah.

Aku mengangguk begitu saja.Dia langsung duduk dan tersenyum menatapku.Hey,bisakah kau berhenti tersenyum? Ku rasa aku akan terkena serangan jantung sebentar lagi.

" bagaimana kabarmu? sejak kapan kau ada disini? kenapa tidak memberitahuku? aku bisa menjemputmu di Bandara " cerocosnya.Dia bertanya dengan santainya dan itu malah membuatku tambah tidak santai.

" ak-aku baik,satu minggu yang lalu,aku takut mengganggumu " jawabku seadanya.

Dia mengangguk mengerti.

Kami sama-sama terdiam.Sebenarnya ada banyak hal yang ku pikirkan tentang D.O selama aku di China dan tidak menghubunginya.

' D.O seperti apa sekarang? Apa dia baik-baik saja? Apa dia tambah tampan? Apa pekerjaannya sekarang? Direktur-kah? Koki? Dan..apa dia sudah menikah dengan Ah Ra? '

" apa pekerjaanmu sekarang D.O-ssi? " tanyaku.Hanya itu yang dapat ku pertanyakan saat ini.

Aku tidak perlu bertanya apa dia baik-baik saja.Karena sudah jelas jawabannya,dia baik-baik saja.Dan aku juga tidak mungkin bertanya hubungannya dengan Ah Ra karena sesuatu sudah terlihat jelas di pandanganku sejak dia duduk di depanku.Sebuah cincin melingkar di jari manisnya.Pasti mereka sudah tunangan atau bahkan menikah?

" aku menjadi sebuah dosen sekarang,aku hebat kan? Semenjak kau menjadi guru privat-ku,aku bertekad untuk belajar lebih giat lagi.Dan setelah lulus dari perguruan tinggi,aku memutuskan untuk menjadi dosen. " jawabnya.

" kau memang hebat D.O " pujiku tulus.

Kami terus mengobrol tentang apapun itu.Sampai pesanan makan siang ku datang kami terus mengobrol walau ku tau D.O paling tidak suka seseorang berbicara saat makan.Tapi tidak untuk sekarang,dia terlihat lebih menyenangkan.Aku tidak peduli dengan cincin yang melingkar manis di jarinya.Dia juga tidak mengatakan apapun padaku.Yang terpenting sekarang aku dan Do Kyungsoo bertemu lagi.

***

" Eun Hyun-ah,boleh aku minta nomor ponselmu? "

" untuk? "

" untuk bertemu lagi,aku ingin kita bertemu lagi "

Aku membenamkan wajahku di bantal.Ucapan D.O saat dia mengantarku tadi masih terngiang di telingaku.Seorang D.O ingin bertemu denganku lagi,aku tidak salah dengar kan? Jantungku tidak berhenti berdegub kencang.Dan bisa ku pastikan wajahku merah padam sekarang.

Lupakan soal cincin yang melingkar manis di jarinya.Siapa tau itu hanya cincin biasa.Kalaupun dia sudah menikah atau bahkan tunangan,dia tidak akan seramah itu padaku.

Aaahh Do Kyungsoo,aku harus apa?

***

From: D.O Kyungsoo
11:55
Eun Hyun-ah bisa bertemu di kedai Bubble Tea? Ada banyak hal yang ingin ku ceritakan ^^

Aku menutup mulutku yang bisa saja berteriak kencang saat itu juga.Kalau saja aku tidak lupa saat ini sedang di mana,mungkin aku akan meloncat-loncat seperti anak kecil yang mendapat mainan baru.

Aku langsung merapikan rambutku yang berantakan -tadi ada seorang pasien yang membuatku frustasi- menyisirnya dan menyemprotkan sedikit parfum blueberry ku.

Bertemu Do Kyungsoo.

***

Aku memutar bola mata-ku.Masih ingat peristiwa 'ahjussi' ? Ya,hari ini dia yang menjaga kedai ini.Kalau saja bukan karena D.O aku sudah berjalan keluar dari kedai ini.Aku mengabaikan matanya yang menatapku berjalan ke arah taman belakang kedai ini.Duduk paling pojok,ya setidaknya aku tidak perlu melihat si pria seram itu.

Aku tersenyum lebar saat melihat siluet D.O berlari ke arahku.Dengan senyuman heart shape lips-nya dia melambaikan tangannya.

" sudah menunggu lama? " tanya sambil duduk di hadapanku.Aku menggeleng,sungguh kalaupun lama aku akan menjawab tidak.

" kau mau pesan apa? biar aku yang pesan " dia beranjak dari kursi.Baru saja aku membuka mulut teriakan seorang yeoja menghentikan seluruh kinerja organ tubuhku-okey,aku berlebihan- tapi,melihatnya memanggil D.O dan berjalan memghampiri kami membuatku sulit bernafas.

" sayang,kau sedang apa disini? " tanya Go Ah Ra.

D.O terlihat menatapku sebentar " aku sedang reuni-an dengan Jung Eun Hyun,kau ingat kan? "

Ah Ra mengangguk dia tersenyum lebar " aahh..guru privat sekaligus murid pintar itu kan? Annyeong Eun Hyun-ssi,senang bertemu denganmu lagi " dia memnundukkan kepalanya sopan.

Aku membalasnya dengan senyuman seikhlasku saja.

" oh..Kyungsoo-ya,omoni tadi meneleponku dia bilang kita harus segera ke boutique baju pertunangan kita sudah jadi " ucapnya lancar.Wanita ini,memangnya dia tidak malu membicarakan itu didepan banyak orang.

D.O terlihat salah tingkah,aku tau dari sikapnya dia merasa tidak enak padaku.

" Eun Hyun-ah..aku-- "

" gwencanha..aku juga ada urusan setelah ini " potongku cepat.Membiarkannya menjelaskan ini semua akan semakin memperburuk suasana.Dan juga aku tidak punya hak untuk mendengar penjelasannya,kita kan cuma teman..ya cuma teman.

" Eun Hyun-ssi,kau harus datang di pesta pertunangan kami minggu depan.Kami pergi yaaa! Annyeongg! " pamit Ah Ra sambil menarik lengan D.O.

Aku mengangkat tanganku dan melambaikannya.

Bodoh,kau bodoh Eun Hyun-ah,bagaimana bisa kau mengira D.O menyukaimu? Bahkan dia tidak mengatakan maaf dan pergi begitu saja.

***

" hey,ahjumma..kedai ini akan tutup "

Aku mengangkat wajahku.Sejak tadi siang aku memang tidak kembali lagi,aku lebih memilih di kedai ini dan membenamkan wajahku di antara kedua tanganku yang kulipat diatas meja.

" bisakah aku disini lebih lama lagi? kurasa aku sedang tidak baik sekarang " jawabku asal lalu kembali ke posisi semula- membenamkan wajahku di antara kedua tanganku yang kulipat diatas meja.-

Pria seram itu mendengus lalu menjatuhkan bokokngnya di kursi.Aku bisa merasakan kalau dia sedang menatapku.

" 10 jam kau berada disini tanpa memesan apapun,aku bisa terkena marah ayah kalau tau membiarkan seorang pelanggan disini dan tidak memesan apapun " gerutunya.

" bisakah kau diam? aku akan membayarmu nanti,tapi setidaknya biarkan aku disini sampai aku merasa baik " sahutku kesal.

" hanya karena laki-laki tadi,kau sampai seperti ini? Dasar perempuan! " rutuknya.Ku dengar dia tertawa mengejekku.

Dia memancingku? Dia tidak tau kalau suasana hatiku sangat sangat buruk?

" kau bicara apa tadi? " tanyaku emosi.Kini aku mengangkat wajahku dan menatapnya tajam.

Dia tersenyum sinis " kau tuli? ku bilang.Hanya karena laki-laki tadi kau sampai seperti ini? Dasar perempuan! "

Aku diam.Berusaha menahan emosiku,aku mengepalkan tanganku.Aku tidak mau menampar pria seram yang ku ketauhi anak dari Ahjussi Oh.

" menyukai orang yang sudah bertunangan? memangnya tidak ada orang lain? kalau aku jadi kau,aku sudah melupakan orang itu.Buat apa mengharapkan seseorang yang jelas-jelas tidak menyukaimu? Menurutku,itu sama saja kau berharap menggapai bintang dan membawanya turun ke bumi.Astronot saja yang mempunyai roket tidak akan bisa melakukan itu. " ujarnya.

" jangan mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin nona,ini dunia nyata bukan dunia dongeng yang penuh keajaiban.Tidak ada ibu peri yang akan menolongmu dan tidak ada jin lampu ajaib yang akan mengabulkan permintaanmu. " bisiknya tepat di telingaku.

Mataku mulai berair,aku menangis sejadi-jadinya sambil menutup wajahku dengan kedua telapak tanganku.Aku sadar,aku hanya seorang penghayal kelas atas.Mungkin,kata-kata pria seram ini memang menyakitkan,tapi memang benar.Ini dunia nyata,bukan dunia dongeng.

" Do Kyungsoo sialan! Dia itu bodoh! Apa dia tidak tau cara berbohong demi menjaga perasaan orang lain?! Kenapa dia harus berkata sejujur itu?! Tidak bisakah dia berbohong dan berkata dia menyukaiku?! Atau setidaknya dia mengatakan kalau pertunangan itu hanya lelucon biasa.Kenapa harus seramah itu padaku?! Kenapa tidak menjauhiku saja?! Kenapa harus hari ini?! Tidak bisakah minggu depan?! bulan depan?! kenapa harus secepat ini?! kenapa harus sesakit ini?! kenapa seorang Do Kyungsoo yang harus ku sukai?! Aku..aku.. "

Aku merasakan kalau tangan pria seram itu merangkul pundakku dan menyenderkan kepalaku di pundaknya.Dia membiarkanku menangis di pundaknya.Hari itu,aku membiarkan air mataku mengalir,aku tidak memberhentikannya.Aku harus menghabiskan air mataku agar aku tidak bisa menangis lagi untuk seorang Do Kyungsoo.

TBC

Sabtu, 08 Maret 2014

A Lost Memory ( Chapter 9 )

Cast :
- Kim Jongin
- Do Kyungsoo
- Xi Luhan
- Oh Sehun

***

Luhan dan Sehun sama-sama terdiam di sebuah kursi panjang yang terletak di depan rumah mereka.Setelah Jongin menceritakan tentang drama musikal itu,mereka tak berbiacara sepatah katapun.Tenggelam dalam pikiran mereka masing-masing.

' Bagaimana jika Jongin mulai mengingat semuanya? Apa dia benar-benar akan seperti patung berjalan? Seburuk itu-kah? Apa yang harus ku lakukan? Aku tidak mau dia benar-benar menjadi patung berjalan seperti yang Luhan hyung dan kedua orang tua Jongin ceritakan padaku.Tuhan..jika boleh memilih,aku lebih memilih Jongin tidak mengenalku dan Luhan hyung,asalkan ingatannya kembali dan dia baik-baik saja.Aku tidak bisa terus berbohong padanya... '

Sehun menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.Menyembunyikan wajahnya yang memerah dan mulai basah karena air matanya.Punggungnya mulai naik turun dan suara isakan mulai terdengar dari mulutnya.

Luhan menatap Sehun iba,ia tau Jongin dan Sehun seperti tutup dan toples.Tidak sembarang tutup yang dapat dipasangkan dengan toples.Seperti mereka,mereka berdua sama-sama terkenal dingin dan susah di dekati,hanya orang-orang tertentu yang dapat menjadi bagian dari mereka.Sehun sejak kecil sangat susah berteman dengan orang-orang,tatapannya yang tajam membuat semua orang segan mendekatinya,tapi Jongin dapat melakukannya dengan mudah.Bahkan membuat Sehun menceritakan apa yang tidak ia ceritakan pada Luhan.

" Sehunnie..uljima.. "

***

-

" ini "

Hyesoo melirik sekilas sebuah minuman soda yang ada di depannya.

" kau tidak haus? " tanya namja itu sambil duduk di samping Hyesoo.

Hyesoo terdiam,ia memang haus.Bagaimana pun juga berlari mengelilingi lapangan 2 kali membuat tenggorokannya kering.

" jangan kau masukkan hati ucapan Jongin padamu,dia memang begitu "

Ceklek,cesss

Namja itu menyodorkan kaleng minuman soda ke mulut Hyesoo setelah membukanya terlebih dahulu.

Hyesoo mengambil alih minuman itu lalu menegaknya sampai habis.

" aku sudah berusaha menjadi yeoja seperti tipe-nya,tapi tetap saja,dia malah mengataiku jelek,dia memang tidak menyukaiku " ujar Hyesoo lesu.

Namja itu tersenyum manis lalu mengulurkan tangannya mengusap rambut Hyesoo lembut.

" jadilah dirimu sendiri,itu akan lebih baik daripada menjadi orang lain " tuturnya.

Hyesoo mengerjap,menatap namja yang tersenyum dengan manis padanya.

" jangan pernah siksa dirimu lagi,kau tidak kasihan pada kaki mu,huh? kau ini kejam sekali,ckckck "

Hyesoo tersenyum sambil mengangguk.Namja itu mengacak rambut Hyesoo gemas lalu berjalan berlalu meninggalkan Hyesoo.

-

" itu saat pertama kali aku menyadari kalau kau memang peduli padaku Oppa..ahh aku lupa,aku tidak mau menangis di hadapanmu lagi "

Hyesoo menghapus air matanya sendiri lalu berusaha tersenyum.Setiap hari hanya itu yang bisa Hyesoo lakukan,menceritakan semuanya walaupun ia tau namja di depannya ini tidak akan merespon.Bahkan mungkin namja ini tidak mendengarnya entahlah Hyesoo hanya dapat meyakinkan dirinya bahwa namja di depannya ini dapat mendengar semua ceritanya.

" D.O Oppa.. " Hyesoo menangis kencang,hal yang paling tidak bisa ia lakukan adalah membohongi orang di depannya.Dia tidak bisa tersenyum untuk saat ini karena orang yang sudah ia anggap sebagai kakak-nya sendiri tidak tersenyum.

" Hyesoo-ya hentikan..aku tidak bisa melihatmu menangis..berhentilah.. " gumam seorang laki-laki di sudut ruangan.Ia menundukkan kepalanya,ikut menangis.

" Kyungsoo-ya.. "

Ia menoleh.

" aku hanya ingin memperingatkanmu,waktumu sebentar lagi "

" izinkan aku lebih lama disini,ku mohon.. "

***

Hyesoo keluar dari rumah sakit dengan langkah lesu.Hari ini ia di paksa untuk pulang,sebenarnya ia bisa saja membantah tapi kondisi tubuhnya tidak bisa di ajak kompromi.Percaya atau tidak,mungkin ia terlihat seperti pasien daripada orang yang menjenguk pasien.

" kalau kau berjalan seperti itu,kau akan menabrak seseorang,nona "

Hyesoo mengangkat kepalanya yang terasa berat.Ia memutar bola mata-nya.Laki-laki itu langsung membuat mood-nya bertambah buruk.

" terimakasih sudah mengingatkanku Tuan " balas Hyesoo ketus lalu berlalu melewati Luhan yang sedari tadi berdiri menyender di depan mobil-nya.

Luhan tertawa kecil sambil berjalan mengekor di belakang Hyesoo.

" butuh tumpangan? " tanya Luhan pada Hyesoo yang begitu tak memperdulikan kehadirannya.

Hyesoo tak menjawab dan itu tidak membuat Luhan berhenti mengikutinya.Hyesoo berhenti, meniup poni-nya sambil menghentakkan kaki-nya kesal.

" bisakah sunbae tidak mengikutiku?! " tanya Hyesoo kesal sambil menatap tajam Luhan.

" butuh tumpangan? " Luhan tak mengindahkan betapa marahnya yeoja di depannya ini.Bahkan Hyesoo memanggilnya 'sunbae'.Jujur ia kaget,tapi ia tau Hyesoo sudah terlanjur malas dengannya.

" tidak "

Luhan menarik tangan Hyesoo saat yeoja itu hendak melangkah lagi.

" kalau begitu akan mengikutimu "

" sunbae- "

" aku namja-mu " potong Luhan cepat sambil menarik tangan Hyesoo lembut ke arah mobilnya.

***

Irama musik terdengar menggema di ruangan dance tempat Jongin menari.Ya,sudah hari ke-6 ia berlatih koreografi yang akan di tampilkan dalam drama musikal Januari mendatang.

Jongin meliukkan badannya sesuai alunan musik.Keringat mulai bercucuran,bukan,bukan karena lamanya ia menari tapi karena memori yang terus berputar di otaknya yang memaksanya untuk mengingat.

-

Jongin berlari kecil menghampiri namja yang sedang duduk menunggu-nya di kursi panjang yang menghadap langsung ke arah air mancur taman Sungai Han.

" hyung,seonsaengnim mengatakan padaku kalau aku akan berpartisipasi dalam drama musikal,aku akan membuat sebuah koreografi untuk mereka.Aku senanngggggg sekali..walaupun tahun lalu aku tidak dapat menyaksikan koreo yang ku buat sendiri.Tapi tahun ini,aku bisa hyung,bahkan aku ikut menari nanti.Itu hebat kan,hyung? " cerita Jongin panjang lebar dengan senyum mengembang yang tak lepas dari bibirnya.Ia tak bisa berhenti tersenyum.

Jongin menoleh ke sampingnya saat menyadari namja itu tidak memberinya respon apapun.

" kau tidak mendengarkanku? "

Dia tak menjawab.

" kau akan datang kan,hyung? "

Tetap diam.

" kau kenapa,hyung? " kali ini senyuman Jongin menghilang dan berubah menjadi khawatir saat melihat namja itu tetap diam.Wajahnya pun pucat.

" aku akan pergi Jongin-ah " ujarnya sambil menatap mata Jongin dalam.

" apa maksudmu? pergi kemana? ini kan belum waktunya libur musim dingin,hyung "

" ke Jepang,aku akan kesana "

" kapan? "

" 12 Januari "

Air mata Jongin mengalir seketika.Bahkan serentetan cerita bahagia belum ia sampaikan.Dan kenapa harus 12 Januari? Itu hari dimana Drama Musikal yang akan ia tampilkan dan sekaligus ulang tahun namja itu.

" kau akan meninggalkanku? " tanya Jongin bergetar.Ia berusaha menahan isak tangisnya.

" mianhe Jongin-ah,tapi ini yang terbaik,aku- "

" berikan aku alasan yang masuk akal agar aku tidak membencimu " potong Jongin cepat.

Namja itu membulatkan matanya,kemudian menunduk.
" aku tidak bisa "

" baiklah,aku membencimu "

-

Jongin menghentikan tariannya,nafasnya tedengar tak beraturan.Ia terduduk memejamkan matanya.Berusaha mengingat kejadian apa yang akan terjadi setelah itu.Ia memegangi kepalanya,tidak bisa,memorinya tidak berputar seperti tadi.

Jongin menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.Dan menangis disana.

" AAARRRGGGHHH!!!!! "

***

" ayolah nona,kenapa wajahmu seperti itu,tersenyumlah " bujuk Luhan saat ia mengajak Hyesoo ke Lotte World.Sebenarnya Hyesoo sudah berteriak protes saat Luhan memarkirkan mobilnya tadi.Tapi,sepertinya hari ini Luhan tidak menggunakan telinganya ia terus menggandeng tangan Hyesoo erat.

" aku ingin pulang "

" mwo? bahkan kita belum mencoba semua wahana yang ada disini " protes Luhan.

" aku tidak peduli,sunbae yang mengajakku,tidak lebih tepatnya sunbae sendiri yang memaksaku ke tempat ini " sahut Hyesoo.

" kalau begitu aku juga tidak peduli,kita harus menaiki semua wahana yang ada disini.Kajja! " Luhan kembali menarik tangan Hyesoo membuat gadis itu menggeram kesal.

" Ya! Lepaskan! " teriak Hyesoo.

" simpan teriakanmu,kau akan membutuhkannya saat kita menaiki Roller Coster " sahut Luhan acuh.

" mwo?! "

***

" berteriaklah sekencang mungkin,kalau perlu menangislah sekencang-kencangnya.Aku tidak peduli bagaimanapun caranya kau harus meluapkan semua perasaanmu " bisik Luhan saat ia dan Hyesoo sudah duduk manis di kursi penumpang Roller Coster.

Roller Coster mulai berjalan perlahan dan lama kelamaan bertambah kencang.Entah bisikan Luhan tadi terus terngiang di telinga Hyesoo.Ia menarik nafasnya dalam.

" AAAAAAAAAAAAA!!!!!! "

Luhan melirik gadis disampingnya itu,gadis itu bahkan menangis.Luhan tersenyum.

' setidaknya hanya ini yang bisa ku lakukan untukmu,mengurangi bebanmu,tidak mungkin lebih tepatnya beban yang ku buat untukmu..mianhe Hyesoo-ya '

***

" aku memberimu waktu sampai bulan depan "

Namja mungil yang memakai baju serba putih itu membulatkan matanya.Bulan depan? Itu artinya bulan Desember.Tidak,ia tidak bisa.

" Suho..tolongg.. " ucapnya dengan nada memohon.

" Kyungsoo-ya,keadaanmu sudah semakin memburuk,tubuhmu semakin memudar,itu artinya cepat atau lambat kau akan pergi.Kyungsoo-ya...aku sudah memberimu kesempatan selama 4 tahun ini,tapi untuk kali ini aku tidak bisa,ini terlalu lama,aku tidak mau melihatmu tersiksa " ujar Suho panjang lebar.

Kyungsoo menarik nafasnya dalam lalu menguhembuskannya.

" 12 Januari "

" eoh? "

" beri aku kesempatan sampai 12 Januari,setelah itu kau boleh membawaku pergi..ku mohon Suho... "

" baiklah,12 Januari..tidak lebih "

***

" aku akan datang "

Jongin menoleh ke arah Kyungsoo menatap sisi wajah namja itu bingung.

Kyungsoo menatap Jongin dengan seulas senyum yang menunjukkan heart shape lips-nya.

" 12 Januari..aku akan menontonmu "

Jongin membulatkan matanya,senyuman mengembang terlukis di bibirnya.

" Jeongmal? Kau akan datang? "

Kyungsoo mengangguk mantap.

" kau tidak akan berbohong padaku kan? " tanya Jongin dengan tatapan menyelidik.

" aku berjanji " jawab Kyungsoo mantap.

Ia memekik kegirangan lalu memeluk Kyungsoo.

" Tapi Suho..ada satu hal yang ingin ku minta lagi darimu "

" apa lagi? "

" bisakah kau membawaku pergi saat malam hari? ada hal yang penting yang harus ku lakukan "

" baiklah,tepat jam 10 malam,aku akan membawamu pergi "

' aku tidak mengharapkanmu mengingatku lagi Jongin-ah,yang ingin aku lakukan sekarang adalah membalas air matamu dulu..dan menggantikannya dengan senyuman '

TBC