Laman

Jumat, 13 Juni 2014

EXO Fanfiction: Moonlight.

Author: Kyung0712 (@Intansnickers)

Genre: Friendship,Sad,Romance-maybe-

Cast:
- Do Kyungsoo
- A Girl/you

Disclaimer: Yep! Fanfict ini dibuat karena terinspirasi dari lirik lagu EXO - Moonlight.Tadi aku sempet baca terjemahannya di sini.Dan itu kereeennnnn bangettt! Makasih buat kakak-kakak yang udah nerjemahin ini ^^.Okeh,maaf kalo ceritanya gak nyambung,gaje,banyak typo dsb.Enjoy ^^

***

Laki-laki bertubuh mungil itu mengeratkan selimut tebalnya,udara malam ini terlalu dingin menusuk kulit putihnya.Ketika ia baru saja akan masuk ke dalam mimpi indahnya,telinganya bergerak menangkap sebuah suara.Alisnya bertaut,ia memejamkan matanya erat,berusaha mempertajam indera pendengarnya.Pikiran buruk tentang hantu anak kecil mati tertabrak yang di ceritakan Baekhyun padanya tadi siang mencoba mengusik ketenangannya.

Suara tangis itu makin terdengar memasuki telinganya.

Perlahan tapi pasti,Kyungsoo bangun dari tempat tidurnya dengan selimut yang masih menutupi tubuhnya.Kaki-nya melangkah dengan pelan menuju jendela kamarnya,Kyungsoo menempelkan telinga-nya ke jendela kamar.

Suara tangis itu berasal dari bawah sana.

Dengan menarik nafas panjang Kyungsoo membuka jendela kamarnya,sinar bulan yang terang menyambut Kyungsoo,angin malam membuat Kyungsoo semakin mengeratkan selimutnya.Laki-laki itu melongok-kan kepalanya keluar jendela.Mata Kyungsoo terbelalak menangkap seorang perempuan sedang duduk memeluk lutut di semen yang menjadi pembatas tanaman hias Ibu-nya.Rambut panjang lurusnya menutupi wajahnya,membuat Kyungsoo kesusahan melihat wajah perempuan itu.

Setidaknya Kyungsoo harus memastikan wajah perempuan itu utuh dan berbentuk.

Perempuan itu terus mengeluarkan isak tangis yang membuat telinga Kyungsoo tidak rela mendengarnya.Kyungsoo terus menatap perempuan itu selama limabelas menit setelah ia mulai mengambil keputusan untuk berani bertanya.

" siapa kau? " Kyungsoo berteriak ragu.

Perempuan itu masih menangis untuk beberapa saat,lalu mendongakkan kepalanya.Menatap Kyungsoo dengan pandangan sendu-nya.

Kyungsoo hanya dapat menghela nafas melihat perempuan itu.

" Kyungsoo… " lirihnya.

***

Kyungsoo meletakkan sekimut tebalnya ke sembarang tempat dan meyambar jaketnya yang tergantung di lemari lalu turun dengan tergesa-gesa.Ia menyempatkan diri untuk membuat dua cangkir coklat hangat lalu segera keluar dari rumahnya.

Kyungsoo dapat melihat perempuan yang masih duduk memeluk lutut di tempat yang sama saat Kyungsoo melihatnya tigapuluh menit yang lalu.Setelah berkata 'tunggu sebentar,aku akan turun' Kyungsoo masih mendapati perempuan itu duduk manis dibawah penerangan sinar bulan.

Seharusnya Kyungsoo sadar,seharusnya dia tidak mencurigai perempuan itu sebagai hantu anak kecil yang di ceritakan Baekhyun.Seharusnya Kyungsoo sudah hapal pemilik suara tangis menyayat hati itu.

" seharusnya kau membawa jaket " Kyungsoo berujar sambil menyampirkan jaket kepunggung perempuan itu.

Kyungsoo duduk di sebelah perempuan itu tanpa meminta izin,toh perempuan itu juga duduk disini  tanpa meminta izin Ibu-nya.Kyungsoo masih bisa mendengar sisa-sisa isakan kecil yang keluar dari bibir perempuan disampingnya ini.Sesekali perempuan itu mengusap cairan kental yang keluar dari hidungnya dengan punggung tangannya.

Kyungso menyentuhkan cangkir coklat hangat ke pipi chubby perempuan itu.Perempuan itu menolehkan kepalanya dan menatap Kyungsoo yang tersenyum.

" ini,ku buatkan coklat hangat untukmu,kau bisa kena flu,jadi cepat minum " ucap Kyungsoo.

Perempuan itu tersenyum kecil dengan bibirnya yang mulai kering,Kyungsoo berani bertaruh kalau perempuan itu pasti sudah lama menangis di luar sini.

" terimakasih,Kyungsoo "

Kyungsoo mengangguk membalas ucapan lembut perempuan itu.Walaupun suara-nya terdengar serak karena efek menangis tapi di telinga Kyungsoo tetap akan terdengar sangat lembut seperti permen kapas.

Kyungsoo menyesap coklat hangat-nya sambil melirik ke arah perempuan yang juga sedang menyesap coklat hangat yang ada di tangannya.Dari sisi wajahnya,mata perempuan itu terlihat bengkak,hidungnya juga memerah.

" maaf aku menganggu tidurmu " gumam perempuan itu.

Kyungsoo mengangguk.
" kau memang menganggu " sahutnya.

Hening.

Hanya ada semilir angin malam yang memainkan rambut dua remaja yang masih enggan membuka mulut mereka untuk memecah ke sunyian malam ini.Kyungsoo yang biasanya mudah mengantuk ketika suasana sepi pun memilih diam memandangi bentuk bulan penuh yang ada di atas langit.

" Tao… "

Kyungsoo menoleh saat perempuan di sampingnya menggumamkan nama laki-laki yang Kyungsoo yakin alasan di balik tangisnya malam ini.

" apa? " Kyungsoo menyahut dingin.

Perempuan itu menundukkan kepalanya dalam,membisu beberapa menit.Membiarkan Kyungsoo terus menatapnya dengan penuh tanda tanya.Kali ini apa yang laki-laki itu lakukan?

" aku tidak tau,tapi kami bertengkar " ujar perempuan itu nyaris tidak terdengar saat menyuarakan kalimat terakhirnya.

Suara angin serta ranting pohon yang patah dan jatuh ke aspal seakan menjadi sountrack bagi dua orang remaja itu.Mereka kembali terdiam dan menutup mulut mereka rapat-rapat.

Kyungsoo mengenggam erat cangkir coklat hangat yang mungkin sekarang menjadi dingin karena belum habis di minumnya itu.Helaan nafas berat keluar dari mulutnya,setelah cukup lama bertempur dengan perasaan yang bergemuruh di dalam hatinya.

" apa yang terjadi sekarang? " tanya Kyungsoo sambil menyesap coklat hangat yang ternyata benar-benar telah berubah menjadi coklat dingin sekarang.

" aku kesal karena dia terlalu baik dengan para penggemarnya,aku kesal karena dia lebih memperhatikan perasaan penggemarnya daripada aku,dia selalu menomor satukan penggemarnya dan membiarkan aku di belakang penggemarnya. " ujar perempuan itu penuh emosi.

" …aku tau dia memang pemain wushu terbaik di sekolah,aku tau jika banyak perempuan di sekolah yang mengaguminya.Aku senang melihatnya,tapi aku hanya memintanya untuk lebih menghargaiku sedikit daripada penggemar-penggemarnya "

Hati Kyungsoo serasa mencelos dari tempatnya mana kala kalimat terakhir dari perempuan di sebelahnya terdengar begitu menyedihkan.

Kyungsoo juga,ia juga ingin perempuan disampingnya ini lebih menghargainya daripada laki-laki egois itu.

" hari ini aku dan Tao membuat janji bertemu di taman pukul tujuh " ucapnya.

Kyungsoo mengangguk pelan menanggapinya,ia tau perihal janji ini karena perempuan itu juga bilang padanya tadi sore.Janji yang membuat perempuan itu lupa jika dia juga mempunyai janji dengan Kyungsoo untuk mencoba resep baru sejak satu minggu yang lalu.

" aku datang lebih awal,sekitar tigapuluh menit sebelumnya karena aku tidak sabar bertemu dengan Tao.Aku duduk disana dan terus menunggunya sampai aku rasa aku akan terkena demam berdarah karena nyamuk-nyamuk taman yang terus menghisap darahku.Aku mendapat telepon darinya,dia bilang padaku bahwa dia tidak bisa datang karena para penggemarnya itu datang untuk memberikannya selamat karena Tao menang dalam pertandingan wushu antar sekolah.Penggemar-penggemar Tao itu mengadakan pesta kejutan disana,tanpa menginginkanku datang.Aku hanya tidak habis pikir kenapa Tao baru memberitahuku setelah dua jam aku duduk menunggunya,kenapa dia lebih mementingkan pesta kejutan itu tanpa memikirkan keadaanku yang lusuh karena lelah menunggunya datang "

Perempuan itu berhenti sejenak membuat Kyungsoo menolehkan kepalanya,dia sedang menarik nafas dalam lalu menghembuskannya.

Kyungsoo memperhatikan perempuan itu yang sedang meletakkan cangkir di sebelah kirinya dan mengambil sebuah kotak besar yang ternyata ada di samping kanannya.Ia memangku kotak berwarna hijau itu.

" apa itu? " tanya Kyungsoo.

Perempuan itu menatap Kyungsoo sambil tersenyum manis walaupun di pelupuk matanya sudah menumpuk cairan bening yang siap meluncur kapan saja.Ia mengalihkan pandangannya pada kotak yang ada di pangkuannya,mengusap permukaan kotak itu dengan senyuman manis.

" ini hadiah untuk Tao "

Mungkin sekarang jantung Kyungsoo yang mencelos,mendengar kalimat itu membuat Kyungsoo merasa aliran darahnya berhenti mengalir.

Perempuan itu membuka kotak itu dan menunjukkan isinya.Ia mengambil sweater merah itu dan mengangkatnya tinggi-tinggi.Sekarang,Kyungsoo dapat melihat kalau sweater itu bergambar panda di bagian depannya.

" aku ingin memberikan ini pada Tao sebagai hadiah.Saat aku melihat sweater ini aku langsung ingat padanya,aku tidak bisa menahan senyumku saat membayangkan betapa senangnya Tao saat melihat sweater ini sebagai hadiahnya.Aku ingin melihatnya memakai sweater ini saat ke sekolah,memamerkannya pada teman-temannya dan mengatakan pada penggemarnya bahwa akulah yang membelikan sweater ini untuknya.Kedengarannya sangat bagus bukan? "

Perempuan itu beralih menatap Kyungsoo dengan tatapan berharap Kyungsoo menjawab 'iya,kau benar'.Cairan bening itu mengalir mulus di kedua pipi chubby milik perempuan itu,senyuman manis masih terlukis di bibir perempuan itu seakan-akan menggambarkan kalau dia sungguh baik-baik saja walaupun pada kenyataannya matanya justru mengatakan kalau dia sedang tidak baik-baik saja.

" menurutmu apa aku harus memberikannya pada Tao besok? atau aku harus ke rumahnya sekarang? Menurutmu apa reaksi Tao saat melihatku tengah malam di depan pintu rumahnya? Apa dia akan mempersilahkan ku masuk? Atau… "

Perempuan itu menunduk dalam.
" dia mengusirku pulang dan mengatakan aku lelah setelah berpesta bersama penggemarku "

Dan Kyungsoo mendengar tangisan memilukan itu lagi.Perempuan di depannya ini sedang menangis sesegukan dengan memegang erat sweater merah yang ada di pangkuannya.

Kyungsoo menelan ludahnya yang kini terasa pahit,ia mengulurkan tangannya lalu membawa tubuh perempuan itu kedalam dekapannya.Memeluknya erat sambil mengelus-elus punggung-nya.

" jika kau memang lelah,lepaskan Tao " ucap Kyungsoo lembut.

" aku—aku tidak bisa,Kyungsoo " Perempuan itu menyahut di sela-sela isak tangisnya.

Kyungsoo menghela nafas kasar lalu melepaskan pelukannya,meletakkan kedua tangannya di kedua bahu milik perempuan itu.

" tatap mataku! " suruh Kyungsoo.

Perempuan itu perlahan mengangkat kepalanya dan menatap Kyungsoo dengan mata sendunya.Ekspresi menyakitkan yang sering Kyungsoo lihat setiap perempuan ini datang menemuinya.

" Tinggalkan Tao,dia egois,dia tidak pernah memikirkan perasaanmu,kau tidak bisa terus menerus seperti ini,menangis karena ulah Tao yang terlalu mementingkan penggemarnya.Tao lelaki yang tidak cukup baik untukmu " ujar Kyungsoo.

" kau tidak mengerti,Kyungsoo " isak perempuan itu.

" apa yang tidak ku mengerti?! " seru Kyungsoo kesal.

" aku begitu amat sangat menyukai Tao! " balas perempuan itu tidak kalah kesal.

Skakmat.

Kyungsoo seharusnya tau kalau laki-laki yang di sukai perempuan di depannya ini bukan dirinya.Perempuan itu sudah memiliki 'bulan'-nya sendiri yang akan selalu di lihatnya.

Dan itu bukan Kyungsoo.

Seharusnya dia tau tujuan perempuan itu datang ke rumahnya setiap malam hanya untuk menangis dan mengungkapkan segala rasa sakitnya.Kyungsoo hanya sandaran,tidak lebih.

Kyungsoo hanya berusaha menyangkal dan selalu mengatakan kalau perempuan ini hanya harus meninggalkan laki-laki egois itu,walau pada kenyataannya setiap kata-kata yang di ucapkan Kyungsoo hanya di anggap sebagai bunyi kaleng kosong yang tidak berarti.Melainkan berisik dan menganggu.

Kyungsoo menghela nafas,perempuan di depannya begitu dekat tapi hatinya terasa begitu jauh.

" jika kau lelah,bersandarlah dan kau bisa ber-istirahat di bahu-ku " ujar Kyungsoo lembut.

Perempuan itu menatap Kyungsoo tidak yakin,lalu Kyungsoo hanya membalas dengan anggukan di sertai senyuman terbaik yang dapat ia tunjukkan pada perempuan di depannya ini.

Perempuan itu tersenyum kecil lalu mengubah posisi-nya,menghadapkan tubuhnya ke depan lalu menyenderkan kepalanya di bahu Kyungsoo.Kyungsoo merangkul bahu perempuan itu,seolah-olah memberitahu-nya kalau Kyungsoo akan selalu ada di sampingnya.

" aku akan membangunkanmu,tidurlah " gumam Kyungsoo.

" hmm,terimakasih,Kyungsoo. " sahut perempuan itu.

Kyungsoo menatap perempuan yang kini sudah memejamkan matanya,senyuman manis terlukis di bibirnya.

" kau sudah terlalu banyak menangis karena lelaki itu,tapi kenapa kau tidak bisa meninggalkannya? " gumam Kyungsoo.Tangannya yang bebas terangkat untuk menghapus air mata yang masih tersisa di pipi perempuan itu.

" aku tau,dia memang bulanmu "

Kyungsoo menghela nafas pasrah,mungkin setelah malam ini,Kyungsoo akan bertemu dengan perempuan ini di pertengkaran mereka yang selanjutnya.

Karena ketika pagi menyapa perempuan ini pasti kembali terbang menuju 'bulannya'.Meninggalkan Kyungsoo sendiri.

***

Sebuah tempat yang tidak akan bisa kusentuh
Sebuah tempat yang tidak bisa aku tempati
Sebuah refleksi yang ternyata bukan dia
Inilah kisah sedihku tentang cinta yang tidak terpenuhi
Semakin mendekat, semakin kuat sakit yang kurasakan

Hanya dia… berhentilah, berhenti,
berhenti
Hanya dia… berhentilah, berhenti,
berhenti
Aku yang terus meneriakimu seperti ini
Jangan mendekat sayang, kedua sayap cantikmu akan basah

EXO - Moonlight.

END

1 komentar: